Berita Ogan Ilir

Sudah Setahun, Seragam Sekolah Tak Kunjung Datang, Siswa SMKN 1 Indralaya Selatan Tuntut Keadilan

SMK Negeri 1 Indralaya Selatan terletak di Jalan Raya Tanah Tinggi, Dusun Meranjat, Desa Meranjat I

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Agung Dwipayana
SISWA PROTES - Aktivitas siswa yang hendak menuju SMKN 1 Indralaya Selatan, Kamis (25/9/2025) pagi. Viral siswa di sekolah tersebut mengeluhkan paket seragam yang tak kunjung diberikan sekolah, padahal sudah bayar Rp 1,8 juta. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA – Janji manis seragam sekolah berubah menjadi keluhan pahit bagi siswa-siswi SMKN 1 Indralaya Selatan, Ogan Ilir.

SMK Negeri 1 Indralaya Selatan terletak di Jalan Raya Tanah Tinggi, Dusun Meranjat, Desa Meranjat I, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. 

Mereka mempertanyakan nasib paket seragam yang tak kunjung diberikan, padahal para siswa mengaku telah membayar hingga Rp 1,8 juta.

 Salah seorang siswa berinisial DF mengungkapkan, pembayaran seragam dilakukan sejak tahun lalu saat mereka masih duduk di kelas X.

Namun, hingga kini, saat mereka sudah naik ke kelas XI, seragam yang dijanjikan tak kunjung diterima sepenuhnya.

“Waktu itu kami kelas X, sekarang kami kelas XI dan belum juga dapat seragam,” ujar DF kepada media.

Dengan uang sebesar itu, siswa seharusnya mendapatkan paket lengkap berupa busana muslim, seragam olahraga, seragam praktikum, dan rompi. Namun, paket tersebut belum sepenuhnya sampai ke tangan mereka.

Kekecewaan ini mendorong DF untuk memviralkan masalah ini di media sosial. Rupanya, cara ini membuahkan hasil, meski baru sebagian.

“Saya belum dapat seragam, tapi ada teman yang lain sudah dapat. Ada beberapa orang,” kata DF.

Ia bertekad akan terus menyuarakan masalah ini hingga semua siswa mendapatkan haknya secara penuh.

Ketika awak media mencoba meminta konfirmasi, pihak sekolah tampak menghindar. Kepala SMKN 1 Indralaya Selatan, Eddy Dharmansyah, tidak dapat dihubungi.

Teleponnya tidak aktif, dan para guru menyebutkan bahwa Kepala Sekolah sedang tidak berada di tempat.

Ketidakjelasan ini semakin menambah kekhawatiran orang tua dan siswa terkait nasib uang yang telah mereka setorkan.

Kini, publik menantikan respons dan langkah nyata dari pihak sekolah untuk menyelesaikan masalah yang merugikan siswa ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved