Kepsek Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat

TAMPANG Ageng Satpam SMPN 1 Prabumulih Dicopot Diduga karena Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil

Dunia pendidikan di Kota Prabumulih tengah diramaikan dengan isu pencopotan dua figur yang cukup dikenal di Sekolah Menengah Pertama

|
Penulis: Edison Bastari | Editor: Yandi Triansyah
handout
DICOPOT - Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 kota Prabumulih, Roni Ardiansyah dan Satpam bernama Ageng yang dicopot dari jabatan sebagai Kepsek dan satpam 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH – Dunia pendidikan di Kota Prabumulih tengah diramaikan dengan isu pencopotan dua figur yang cukup dikenal di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1.

SMP NEGERI 1 PRABUMULIH merupakan salah satu sekolah jenjang SMP berstatus Negeri yang berada di wilayah Kec. Prabumulih Utara, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

SMP NEGERI 1 PRABUMULIH didirikan pada tanggal 25 Mei 1960 dengan Nomor SK Pendirian 187/SK/BIII yang berada dalam naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Roni Ardiansyah, Kepala Sekolah yang dikenal nyentrik dan berprestasi, serta Ageng, seorang satpam yang baru saja diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), diduga dicopot dari jabatannya setelah menegur seorang siswa yang merupakan anak pejabat.

Roni Ardiansyah sendiri bukan sosok biasa di Prabumulih. Selain dikenal sebagai kepala sekolah yang supel dan berprestasi, ia juga merupakan Master of Ceremony (MC) kondang yang kerap memandu acara-acara besar pemerintah kota.

Kehadirannya yang ramah dan sering berinteraksi dengan siswa, bersama satpam Ageng, membuat keduanya sangat disukai oleh para murid.

Kini, nasib keduanya berada di ujung tanduk. Meskipun surat keputusan (SK) pencopotan Roni masih dalam proses di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, Ageng dikabarkan telah dicopot dari posisi satpam dan dipindahkan ke Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Prabumulih.

Dugaan penyebab pencopotan ini mencuat setelah Ageng dan Roni disebut-sebut menegur seorang siswa yang membawa mobil ke sekolah.

Kabarnya, siswa tersebut adalah anak dari seorang pejabat di Kota Prabumulih. 

"Anak saya ketika pulang kemarin bengkak matanya, saya pikir karena apa, ternyata nangis di sekolah karena pak Roni dipindahkan," ungkap salah satu orang tua siswa, Selasa (16/9/2025).

Orang tua tersebut menambahkan bahwa Roni adalah sosok yang baik dan disayangi oleh seluruh murid.

Hingga berita ini ditulis, Roni Ardiansyah belum dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan.

Peristiwa ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat Prabumulih, terutama para orang tua dan siswa.

Mereka menyayangkan jika dedikasi dan integritas para pendidik dan staf sekolah harus dikorbankan hanya karena sebuah teguran yang bertujuan untuk menegakkan peraturan dan menjaga keselamatan di lingkungan sekolah.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved