Pendidikan Profesi Guru
Kunci Jawaban Post Test FPPN 1 Modul 3 PPG 2025, Terbaru
Pelajari 5 soal dan kunci jawaban Post Test Fasilitasi dan Pendampingan Pengembangan Profesi (FPPN) 1 Modul 3 PPG 202
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Shafira Rianiesti Noor
Ringkasan Berita:
- Dalam menghadapi masalah perilaku atau adaptasi siswa (seperti Rivael yang kesulitan beradaptasi atau Ina yang agresif)
- Masalah perilaku berulang (menyontek) atau miskonsepsi nilai (Pancasila) harus ditangani dengan metode yang mendorong refleksi mendalam
- Saat membuat keputusan yang bersifat fleksibel (misalnya, memberikan kelonggaran tenggat tugas)
SRIPOKU.COM - Pelajari 5 soal dan kunci jawaban Post Test Fasilitasi dan Pendampingan Pengembangan Profesi (FPPN) 1 Modul 3 PPG 2025 ini sebagai referensi belajar Anda dilansir dari YouTube Pak Wali.
Latihan ini berfokus pada studi kasus yang menguji kemampuan Anda dalam menyikapi berbagai dinamika di lingkungan sekolah.
Soal 1: Adaptasi Siswa Pindahan yang Berbakat
Situasi: Rivael, siswa pindahan dari luar negeri yang cerdas, kesulitan beradaptasi dengan materi dan sistem belajar yang berbeda. Ia menunjukkan resistensi dan tidak termotivasi untuk mengerjakan tugas.
Pertanyaan: Sebagai guru, bagaimana cara menyikapi kondisi ini?
A. Memberikan arahan kepada Rivael untuk secara bertahap beradaptasi dengan sistem belajar dan kurikulum sekolah ini. B. Melibatkan orang tua Rivael untuk mengarahkan Rivael beradaptasi dan berkenan mengikuti kurikulum di sekolah ini. C. Mengajak Rivael berdiskusi secara pribadi untuk memahami kesulitan yang ia hadapi dan mencari solusi bersama. D. Menginstruksikan teman-teman sekelasnya untuk memberi bantuan akademik dan emosional kepadanya. E. Mengurangi beban tugas Rivael sementara waktu untuk membantunya menyesuaikan diri di sekolah ini.
Baca juga: Soal UKPPPG Pembelajaran Sosial Emosional Modul 2 Topik 2 PPG, Kunci Jawaban dan Pembahasan Lengkap
Jawaban Tepat: C
Penjelasan: Pendekatan paling efektif adalah melalui diskusi pribadi (C). Ini menunjukkan empati dan berorientasi pada solusi bersama (co-creation). Memahami akar masalah dari sudut pandang siswa (kesulitan adaptasi dan rasa kewalahan) adalah langkah pertama untuk membangun motivasi intrinsik dan menemukan penyesuaian yang tepat.
Soal 2: Mengatasi Perilaku Menyontek Berulang
Situasi: Beberapa siswa mengulang kembali tindakan menyontek meskipun sudah diperingatkan lisan. Bu Ani khawatir teguran tegas atau sanksi langsung akan membuat mereka malu dan menurunkan motivasi sekolah.
Pertanyaan: Jika Anda adalah Bu Ani, tindakan apa yang akan Anda lakukan?
A. Memberikan teguran secara langsung agar memberikan efek jera bagi siswa yang mencontek dan menjadi pengingat bagi siswa lainnya. B. Membiarkan siswa yang menyontek selama ujian, namun Anda akan mencatat nama-nama mereka untuk memberikan hukuman berupa pengurangan nilai. C. Meningkatkan pengawasan dengan memindahkan tempat duduk siswa yang tampak curang agar lebih terkontrol dan meminimalisir tindakan menyontek. D. Menginisiasi sesi refleksi dengan meminta siswa untuk merenungi pentingnya kejujuran dalam ujian, serta dampak buruk perilaku menyontek. E. Memberikan beberapa sesi bimbingan agar siswa-siswa yang menyontek dapat meninggalkan perilaku buruk tersebut dan dapat berperilaku jujur.
Jawaban Tepat: E
Penjelasan: Tindakan yang paling konstruktif dan berorientasi pada perubahan perilaku jangka panjang adalah (E). Perilaku menyontek yang berulang perlu ditangani dengan bimbingan terstruktur, bukan hanya sanksi atau teguran. Sesi bimbingan membantu siswa memahami nilai kejujuran, mengatasi tekanan akademik, dan mengembangkan keterampilan belajar yang etis, tanpa menimbulkan rasa malu publik.
Soal 3: Nilai Pancasila yang Bertentangan dengan Lingkungan
Situasi: Siswa kelas 2 SD menuliskan contoh penerapan nilai Pancasila yang salah, tetapi mereka anggap benar karena sesuai dengan kebiasaan di lingkungan mereka (misalnya, membiarkan sampah menumpuk). Penjelasan guru sulit diterima karena bertentangan dengan realitas siswa.
Pertanyaan: Dengan situasi ini, tindakan apa yang akan Anda lakukan?
A. Mengajak siswa untuk melakukan refleksi diri terkait nilai-nilai Pancasila yang seharusnya diterapkan dan menganalisis alasan ketidaksesuaian dengan lingkungan mereka. B. Meminta para siswa untuk mengikuti penerapan nilai-nilai Pancasila sesuai yang Anda jelaskan dan tidak mengikuti penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungannya. C. Memberikan contoh atau cerita pribadi Anda mengenai penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Anda untuk memberi inspirasi bagi para siswa. D. Memberikan penjelasan terkait bentuk nilai-nilai Pancasila yang seharusnya diterapkan oleh seluruh masyarakat meskipun latar belakang yang berbeda-beda. E. Menggunakan contoh sehari-hari yang lebih sederhana dan lebih relevan dengan kehidupan mereka untuk menjelaskan nilai-nilai Pancasila.
Jawaban Tepat: A
Penjelasan: Jawaban (A) adalah yang paling mencerminkan pendekatan reflektif dan kritis. Daripada sekadar memberikan contoh baru (E) atau meminta mereka menolak lingkungan (B), refleksi diri dan analisis ketidaksesuaian memberdayakan siswa untuk berpikir secara kritis tentang norma yang berlaku di lingkungan mereka versus nilai ideal Pancasila. Ini mendorong pembelajaran yang mendalam dan kemandirian berpikir.
Soal 4: Menghadapi Orang Tua Siswa Pelaku Kekerasan Fisik
Situasi: Ina sering melakukan kekerasan fisik di kelas. Bu Mika memanggil orang tuanya, tetapi orang tua Ina marah dan menganggap Bu Mika membesar-besarkan masalah karena mereka menilai Ina hanya anak aktif.
Pertanyaan: Jika Anda adalah Bu Mika, bagaimana Anda menghadapi orang tua Ina?
A. Melakukan konsultasi dan meminta bantuan kepada rekan yang sekiranya dapat bersikap bijaksana dalam menangani kondisi Ina dan orang tuanya. B. Memberikan empati kepada orang tua Ina dan memberikan penjelasan berdasarkan bukti-bukti konkret sehingga mereka terbuka untuk mencari solusi bersama. C. Mengimbangi nada bicara orang tua Ina agar mereka bersedia mendengar penjelasan Anda dan bersedia bersama-sama menyelesaikan masalah Ina. D. Menenangkan orang tua Ina dan memberikan penjelasan secara konstruktif dan objektif sehingga dapat lebih mudah diterima oleh orang tua Ina. E. Memutuskan untuk melanjutkan bimbingan dengan Ina tanpa melibatkan orang tuanya lagi agar bimbingan berjalan dengan objektif dan efektif.
Jawaban Tepat: B
Penjelasan: Saat menghadapi orang tua yang defensif, penting untuk menggabungkan empati (mengenali pandangan mereka) dengan data/bukti konkret (B). Bukti konkret akan mengobjektifkan masalah, mengalihkan fokus dari penilaian pribadi guru. Setelah emosi sedikit mereda, pintu untuk mencari solusi bersama (kemitraan) menjadi terbuka.
Soal 5: Memberikan Kelonggaran Tugas Akibat Masalah Keluarga
Situasi: Nela, siswa berprestasi, mengalami penurunan nilai signifikan karena sering membolos dan melewatkan ujian/tugas akibat masalah keluarga. Ia memohon kesempatan ujian susulan dan kelonggaran tenggat waktu. Guru khawatir ini menimbulkan ketidakadilan.
Pertanyaan: Menghadapi hal ini, apa tindakan Anda sebagai guru?
A. Memberikan kelonggaran kepada Nela secara diam-diam sehingga tidak memunculkan kecemburuan dari teman-temannya yang telah menyelesaikan tugas dan ujian secara tepat waktu. B. Memberikan kesempatan kepada Nela dengan memberikan ujian susulan dan tugas alternatif sebagai bentuk dukungan Anda kepada Nela dalam mempertahankan prestasi akademiknya. C. Memberikan ujian susulan dan kelonggaran tenggat tugas kepada Nela, dengan catatan bahwa keputusan tersebut dijalankan sesuai dengan kebijakan sekolah yang berlaku. D. Menawarkan tugas alternatif atau proyek yang setara dengan ujian dan tugas yang telah dilewatkan, sehingga Nela tetap bisa mengejar ketertinggalan tanpa melanggar standar akademik. E. Memberikan kelonggaran dan ujian susulan kepada Nela sesuai namun memberikan syarat-syarat tertentu sehingga kebijakan yang Anda berikan tidak merugikan siswa lainnya.
Jawaban Tepat: C
Penjelasan: Kasus ini menyeimbangkan empati (situasi khusus Nela) dan keadilan prosedural (standar akademik). Pilihan (C) memastikan bahwa kelonggaran yang diberikan memiliki dasar legitimasi dan konsistensi karena sesuai dengan kebijakan sekolah. Hal ini meminimalkan persepsi ketidakadilan di antara siswa lain karena keputusan tersebut bersifat institusional dan transparan (sesuai aturan yang ada), bukan sekadar keputusan pribadi guru.
Pentingnya Memahami Konteks PPG
Soal-soal Post Test FPPN 1 Modul 3 PPG dirancang untuk menguji kemampuan Anda dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan etis sebagai guru profesional. Selalu cari jawaban yang berorientasi pada kesejahteraan siswa, kolaborasi, refleksi diri, dan konsistensi kebijakan.
pendidikan profesi guru
PPG 2025
PPG
Kunci Jawaban Post Test FPPN 1 Modul 3 PPG 2025
Post Test FPPN 1 Modul 3
| Nela Salah Satu Siswa Anda yang Memiliki Prestasi Luar Biasa di Akademik |
|
|---|
| Contoh Soal Pembelajaran Sosial Emosional Modul 2 Topik 4 PPG 2025 Lengkap dengan Pembahasan |
|
|---|
| Contoh Soal Pembelajaran Sosial Emosional Modul 2 Topik 3 PPG 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban |
|
|---|
| Soal Pembelajaran Sosial Emosional Modul 2 Topik 2 PPG 2025 Lengkap Kunci Jawaban dan Pembahasan |
|
|---|
| Contoh Soal Pembelajaran Sosial Emosional Modul 2 Topik 1 PPG 2025, Kunci Jawaban Lengkap Pembahasan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/soal-post-test-FPPN-1-modul-3-PPG-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.