Soal dan Jawaban Aktivitas 7 PAI Kelas 9 SMP Halaman 50 Kurikulum Merdeka

Ringkasan Berita:

• Kisah teladan para nabi selalu mengandung makna mendalam yang dapat menjadi pengingat bagi kehidupan kita. 
• Salah satu kisah penting adalah cerita tentang Nabi Yakub a.s dan Malaikat Maut, yang mengajarkan manusia mengenai tanda-tanda datangnya ajal serta pentingnya persiapan menuju akhirat.
• Berikut ringkasan kisah, hikmah, dan kaitannya dengan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.

SRIPOKU.COM - Berikut latihan soal beserta kunci jawaban Aktivitas 9 PAI kelas 9 SMP halaman 50 tentang kisah inspiratif "Tiga Utusan Sebelum Maut Menjemput" dan hikmah penting bagi kehidupan.

Aktivitas 9

Bacalah kisah inspiratif di bawah ini, rumuskanlah hikmah yang terdapat dalam kisah tersebut dikaitkan dengan materi yang dipelajari, kemudian ceritakan kembali di depan kelas dengan menggunakan bahasa sendiri.

Tiga Utusan Sebelum Maut Menjemput

Jawaban:

Hikmah dalam kisah Tiga Utusan Sebelum Maut Menjemput

Dari kisah tersebut, terdapat beberapa hikmah yang bisa kita petik, yaitu:

1. Kesadaran akan Fana-nya Dunia

Kisah ini mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara. Seiring berjalannya waktu, manusia akan mengalami perubahan fisik seperti rambut yang memutih, tubuh yang melemah, dan punggung yang mulai bungkuk. Tanda-tanda ini merupakan pengingat dari Allah bahwa kita semakin dekat dengan kematian.

2. Pentingnya Kesiapan Menghadapi Kematian

Nabi Yakub a.s meminta kepada malaikat maut untuk diberi tahu saat ajalnya mendekat.

Ini mengajarkan kita untuk selalu siap menghadapi kematian kapan saja. Kesiapan ini tidak hanya dalam hal fisik, tetapi juga dalam hal spiritual, yakni dengan memperbanyak amal ibadah dan memperbaiki diri.

3. Kematian sebagai Pengingat bagi Orang yang Masih Hidup

Malaikat maut tidak hanya bertugas mencabut nayawa, tetapi juga memberi tanda kepada manusia bahwa kematian semakin dekat.

Tanda-tanda seperti rambut yang memutih dan tubuh yang melemah seharusnya menjadi pengingat bagi kita untuk tidak terlena dengan kehidupan duniawi, tetapi lebih fokus pada persiapan menghadapi kehidupan setelah mati.