Kunci Jawaban

Soal Antropologi Kelas 11 SMA Hal 94 Kurikulum Merdeka dengan Kunci Jawaban

Siswa dapat menyimak laman kunci jawaban ini untuk soal esai Bab 2 Antropologi kelas 11 SMA halaman 94 Kurikulum Merdeka edisi revisi.

Sripoku.com/Novry Anggraini
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Soal Uji Kompetensi Antropologi kelas 11 SMA halaman 94 Kurikulum Merdeka. 

SRIPOKU.COM - Simak di bawah ini soal Uji Kompetensi lengkap dengan kunci jawaban Antropologi kelas 11 SMA halaman 94 Kurikulum Merdeka edisi revisi, dikutip dari buku.kemdikbud.go.id.

Uji Kompetensi

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Setelah kamu mempelajari teori evolusi, jelaskan bagaimana kamu meyakinkan dan menjelaskan ke orang lain bahwa manusia tidak berasal dari kera!

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Antropologi Kelas 11 SMA Halaman 79 Kurikulum Merdeka

2. Menurutmu, apa pentingnya memahami dan mempelajari konsep ras dan juga keberagaman manusia untuk kehidupan sehari-hari?

3. Jelaskan peranan Charles Darwin dalam perkembangan Antropologi Ragawi!

4. Amati lingkungan sekitarmu dan berikan satu contoh fenomena/peristiwa yang dapat dijelaskan dengan terapan Antropologi Ragawi!

5. Pak Sugianto pergi ke Sangkal Putung ketika mengalami patah tulang. Beliau lebih memilih pengobatan tradisional dibandingkan pengobatan medis modern seperti dokter spesialis ortopedi. Kemukakan dan jelaskan pendapatmu terkait contoh kasus tersebut, dengan perspektif antropologi!

Jawaban:

1. Untuk meyakinkan dan menjelaskan kepada orang lain bahwa manusia tidak berasal dari kera, saya akan menggunakan pemahaman saya tentang teori evolusi. Teori evolusi menunjukkan bahwa manusia dan kera memiliki nenek moyang bersama yang hidup jutaan tahun yang lalu, namun bukan berarti manusia berasal dari spesies kera yang hidup saat ini. Saya akan menggunakan bukti-bukti ilmiah seperti penemuan fosil manusia prasejarah, bukti genetika (mtDNA, RNA, dst), dan juga perbandingan struktur anatomi antara manusia prasejarah dengan manusia modern, untuk mendukung pandangan ini.

2. Memahami konsep ras dan keberagaman manusia, penting untuk menghindari timbulnya prasangka dan diskriminasi, serta untuk membangun masyarakat yang inklusif. Memahami bahwa perbedaan fisik antarindividu atau kelompok, tidak mencerminkan perbedaan signifikan dalam kemampuan, keterampilan, atau nilai-nilai intrinsik. Kita dapat menghargai keunikan dan keberagaman dari setiap individu. Ini membantu kita untuk merangkul keragaman dalam budaya, agama, bahasa, dan tradisi/kultur, serta mendorong persatuan dalam keragaman yang ada.

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Antropologi Kelas 11 SMA Halaman 90 Kurikulum Merdeka 

3. Charles Darwin menjadi tokoh kunci dalam perkembangan Antropologi Ragawi, karena kontribusinya terhadap teori evolusi. Teori evolusi Darwin menyediakan blueprint/kerangka kerja untuk memahami asal usul manusia dan hubungannya dengan primata lainnya. Melalui pemahaman tentang seleksi alam, variasi genetik, dan adaptasi, kita dapat menafsirkan bagaimana manusia berevolusi dari nenek moyang bersama dengan primata lainnya. Konsep-konsep ini menjadi dasar bagi pemahaman kita tentang biologi manusia dan evolusi keberagaman manusia modern.

4. Urbanisasi adalah fenomena sosial yang dapat dijelaskan dengan terapan Antropologi Ragawi. Dengan memahami bagaimana manusia berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungannya, kita dapat menganalisis bagaimana faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, perubahan ekonomi, dan pergeseran sosial memengaruhi pola migrasi manusia dari desa ke kota. Penelitian ini memungkinkan kita untuk memahami konsekuensi sosial, ekonomi, dan budaya dari urbanisasi, seperti perubahan gaya hidup, penyesuaian sosial, dan tantangan kesehatan yang terkait dengan kepadatan populasi di kota-kota besar.

5. Pilihan Pak Sugianto untuk memilih pengobatan tradisional daripada pengobatan medis modern, dapat dipahami dari perspektif Antropologi. Melalui pendekatan ini, kita dapat memahami bahwa preferensi Pak Sugianto mungkin dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, keyakinan tradisional, atau pengetahuan lokal tentang pengobatan. Misalnya, masyarakat tertentu mungkin memiliki keyakinan kuat pada pengobatan herbal atau spiritual yang telah diturunkan secara turun-temurun. Selain itu, faktor ekonomi dan aksesibilitas juga dapat memengaruhi pilihan pengobatan seseorang.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved