Modul Ajar

CONTOH Modul Ajar Deep Learning Geografi Kelas 11 SMA, Bab 3 Lingkungan dan Kependudukan

Modul Ajar Deep Learning Geografi Kelas 11 SMA Bab 3 Lingkungan dan Kependudukan

Ilustrasi
MODUL AJAR GEOGRAFI - Ilustrasi. CONTOH Modul Ajar Deep Learning Geografi Kelas 11 SMA, Bab 3 Lingkungan dan Kependudukan 

SRIPOKU.COM - Berikut referensi Modul Ajar Deep Learning Geografi Kelas 11 SMA Semester 1 dan 2 yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran Geografi Kelas 11 SMA Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka terdapat 4 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut.

Modul Ajar Deep Learning Geografi Kelas 11 SMA Bab 3 Lingkungan dan Kependudukan

Baca juga: CONTOH Modul Ajar Deep Learning Geografi Kelas 11 SMA, Bab 2 Keragaman Hayati

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPS (GEOGRAFI)
BAB 3: LINGKUNGAN DAN KEPENDUDUKAN

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPS (Geografi)
Kelas / Fase /Semester    :     XI/ F / Ganjil
Alokasi Waktu     :    4 x 45 menit (2 Pertemuan)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik diharapkan telah memiliki pengetahuan dasar tentang:
Konsep Dasar Lingkungan: Pemahaman umum tentang lingkungan alam dan interaksi manusia dengan lingkungan.
Permasalahan Lingkungan Sederhana: Menyadari adanya masalah sampah, polusi udara atau air di sekitar mereka.
Konsep Dasar Kependudukan: Mengetahui bahwa manusia hidup berkelompok dan ada data jumlah penduduk.
Literasi Data Dasar: Mampu membaca grafik atau tabel sederhana tentang jumlah penduduk atau data lingkungan.
Kesadaran Sosial: Memiliki kepedulian terhadap isu-isu sosial dan lingkungan di lingkungan sekitar.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi "Lingkungan dan Kependudukan" merupakan materi esensial dalam Geografi yang memiliki relevansi tinggi dengan keberlanjutan hidup dan kualitas masyarakat.
Jenis Pengetahuan: Konseptual (memahami definisi dan jenis lingkungan hidup, pencemaran, dinamika kependudukan, sistem pengelolaan), Faktual (data kependudukan Indonesia, kasus pencemaran lingkungan), Prosedural (melakukan analisis data kependudukan, merumuskan solusi permasalahan lingkungan), dan Metakognitif (merencanakan strategi konservasi lingkungan, merumuskan solusi untuk tantangan kependudukan).
Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Sangat relevan karena peserta didik adalah bagian dari masyarakat yang hidup dalam lingkungan tertentu. Materi ini membahas isu-isu krusial seperti kualitas udara yang mereka hirup, air yang mereka minum, sampah yang mereka hasilkan, serta pertumbuhan penduduk dan dampaknya terhadap sumber daya. Ini membantu mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan populasi.
Tingkat Kesulitan: Moderat. Konsep dasar lingkungan dan kependudukan mudah dipahami, namun analisis data demografi, keterkaitan antara lingkungan dan kependudukan, serta perumusan solusi yang komprehensif membutuhkan penalaran kritis dan pemahaman yang mendalam.
Struktur Materi: Terstruktur mulai dari konsep dasar lingkungan hidup, permasalahan dan upaya pengelolaannya, kemudian beranjak ke konsep dasar kependudukan (dinamika, komposisi, mobilitas), lalu permasalahan kependudukan (kualitas, kuantitas, persebaran), dan diakhiri dengan berbagai upaya mengatasi masalah kependudukan.
Integrasi Nilai dan Karakter: Menumbuhkan sikap peduli lingkungan, tanggung jawab sosial, keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME dalam menjaga alam semesta, sikap kolaboratif dalam upaya pelestarian, penalaran kritis dalam menganalisis isu, serta kemandirian dalam mencari solusi.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Mampu menganalisis data kependudukan dan kondisi lingkungan, mengidentifikasi penyebab dan dampak permasalahan lingkungan dan kependudukan, serta mengevaluasi kebijakan pemerintah terkait.
Kreativitas: Mampu merumuskan gagasan atau solusi inovatif untuk mengatasi masalah lingkungan dan kependudukan di lingkungan sekitar.
Kolaborasi: Mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mendiskusikan isu, mengumpulkan data, dan merancang proyek pelestarian lingkungan atau solusi kependudukan.
Kemandirian: Mampu mencari informasi terkait isu lingkungan dan kependudukan, serta mengembangkan inisiatif pribadi untuk berkontribusi.
Komunikasi: Mampu menyampaikan hasil analisis, ide, dan solusi secara jelas dan persuasif kepada publik.
Kewargaan: Mampu berperan aktif sebagai warga negara yang peduli terhadap kelestarian lingkungan dan kualitas kependudukan, serta berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan: Peserta didik dapat menyadari pentingnya menjaga lingkungan sebagai bentuk syukur dan amanah dari Tuhan, serta memahami nilai-nilai kemanusiaan dalam isu kependudukan.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir fase F (Kelas XI), peserta didik mampu:
Menganalisis konsep lingkungan hidup, pencemaran lingkungan, dan upaya pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Menganalisis dinamika kependudukan (kelahiran, kematian, migrasi), komposisi, dan persebaran penduduk di Indonesia dan dunia.
Mengidentifikasi berbagai permasalahan kependudukan (kuantitas dan kualitas) serta dampaknya terhadap pembangunan.
Menganalisis berbagai upaya dan kebijakan dalam mengatasi masalah kependudukan.
Menyajikan hasil analisis masalah lingkungan dan kependudukan, serta mengusulkan solusi kreatif yang relevan dengan konteks lokal dan nasional.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Biologi: Memahami konsep ekosistem, keanekaragaman hayati, dan dampak pencemaran terhadap makhluk hidup.
Sosiologi: Menganalisis interaksi sosial dalam konteks lingkungan dan kependudukan, mobilitas sosial, dan perubahan sosial akibat demografi.
Ekonomi: Memahami dampak kependudukan terhadap pembangunan ekonomi, kelangkaan sumber daya, dan ekonomi lingkungan.
Matematika/Statistika: Pengolahan data demografi (tingkat kelahiran, kematian, pertumbuhan penduduk), perhitungan kepadatan penduduk, analisis grafik dan tabel.
Pendidikan Kewarganegaraan: Hak dan kewajiban warga negara terkait lingkungan dan kependudukan, kebijakan publik, dan partisipasi masyarakat.
Kimia: Memahami proses dan dampak pencemaran air, udara, dan tanah dari sudut pandang kimia.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Lingkungan Hidup dan Permasalahannya
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu menjelaskan konsep lingkungan hidup, mengklasifikasikan jenis-jenis pencemaran lingkungan (air, udara, tanah), serta menganalisis dampak negatifnya terhadap kehidupan manusia dan ekosistem dengan kritis, melalui observasi lingkungan sekitar dan diskusi kelompok.
Pertemuan 2: Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Konsep Kependudukan
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu menganalisis berbagai upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup (3R, AMDAL, reboisasi), serta menjelaskan konsep dinamika kependudukan (kelahiran, kematian, migrasi) dan faktor-faktor yang memengaruhinya dengan tepat, melalui studi kasus kebijakan lingkungan dan analisis data demografi sederhana.
Pertemuan 3: Permasalahan Kependudukan dan Upaya Mengatasinya
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai permasalahan kuantitas dan kualitas penduduk (ledakan penduduk, persebaran tidak merata, kualitas rendah), menganalisis dampaknya terhadap pembangunan, serta merumuskan upaya-upaya mengatasinya secara efektif, melalui analisis grafik dan data kependudukan.
Pertemuan 4: Proyek Kolaborasi Lingkungan dan Kependudukan
Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu merancang dan mempresentasikan proyek kolaboratif yang mengintegrasikan solusi kreatif untuk masalah lingkungan dan kependudukan di lingkungan sekitar, dengan menunjukkan sikap peduli, mandiri, dan bertanggung jawab.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Topik pembelajaran akan berpusat pada "Bumi Kita, Tanggung Jawab Kita: Menyelaraskan Populasi dan Lingkungan". Peserta didik akan diajak untuk mengamati dan menganalisis isu-isu lingkungan dan kependudukan yang relevan dengan lingkungan mereka dan Indonesia secara luas, seperti:
Bagaimana kondisi sampah di lingkungan tempat tinggal? Apa solusinya?
Mengapa kualitas udara di kota besar sering buruk?
Bagaimana pertumbuhan penduduk memengaruhi ketersediaan air bersih atau lahan?
Mengapa persebaran penduduk di Indonesia tidak merata?
Apa saja upaya yang bisa dilakukan remaja untuk menjaga lingkungan dan berkontribusi pada pembangunan SDM? Mereka akan diajak untuk berpikir tentang peran mereka sebagai agen perubahan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK:
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL): Peserta didik akan merancang proyek mini seperti "Kampanye Pengurangan Sampah Plastik di Sekolah" atau "Desain Program Edukasi Peran Remaja dalam Bonus Demografi". Proyek ini melibatkan pengumpulan data (observasi/wawancara sederhana), analisis, dan perumusan solusi konkret.
Diskusi Kelompok: Menganalisis studi kasus terkait isu pencemaran lingkungan, ledakan penduduk, atau kebijakan pengendalian kelahiran. Berbagi hasil temuan dari eksplorasi data.
Eksplorasi Lapangan (Virtual/Kontekstual): Mengamati kondisi lingkungan di sekitar sekolah atau rumah, mencari informasi tentang bank sampah terdekat, atau mengidentifikasi lokasi dengan kepadatan penduduk tinggi.
Wawancara (Virtual/Kontekstual): Mengundang narasumber (misalnya, aktivis lingkungan, perwakilan BKKBN, tokoh masyarakat, atau petugas kebersihan) secara virtual untuk berbagi pengalaman dan wawasan tentang isu lingkungan dan kependudukan.
Presentasi: Mempresentasikan hasil proyek, analisis studi kasus, atau hasil wawancara.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru Biologi/Kimia untuk pemahaman ilmiah tentang lingkungan. Guru Matematika untuk pengolahan data. Guru PPKn untuk aspek kebijakan dan kewarganegaraan.
Lingkungan Luar Sekolah: Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), organisasi lingkungan (misalnya, Komunitas Peduli Lingkungan), Bank Sampah, Puskesmas, lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait.
Masyarakat: Ketua RT/RW, tokoh masyarakat yang memiliki program lingkungan atau kependudukan, orang tua/wali peserta didik yang memiliki pengalaman relevan.
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang fleksibel untuk diskusi kelompok dan presentasi. Area terbuka di sekolah untuk observasi sederhana. Perpustakaan sekolah untuk sumber bacaan dan data.
Ruang Virtual: Google Classroom sebagai Learning Management System (LMS) untuk berbagi materi, tugas, dan forum diskusi. Penggunaan platform video conference (Google Meet/Zoom) untuk wawancara narasumber atau presentasi kelompok. Akses ke situs web resmi pemerintah (BPS, KLHK, BKKBN) untuk data statistik dan kebijakan.
Budaya Belajar: Mendorong budaya belajar yang kolaboratif, di mana peserta didik aktif berpartisipasi, berani menyampaikan ide, dan menghargai perbedaan pendapat. Menumbuhkan rasa ingin tahu yang mendalam tentang isu-isu lingkungan dan kependudukan serta dampaknya pada masyarakat dan keberlanjutan. Membangun lingkungan yang mendukung pemikiran kritis dan solusi inovatif.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Mengakses e-book, jurnal, atau artikel ilmiah tentang ekologi, demografi, pembangunan berkelanjutan, atau kebijakan lingkungan.
Forum Diskusi Daring: Diskusi asinkronus di Google Classroom untuk membahas isu-isu lingkungan atau kependudukan yang sedang hangat di media atau sebagai tindak lanjut dari wawancara narasumber.
Penilaian Daring: Menggunakan kuis di Google Classroom atau platform interaktif seperti Kahoot/Mentimeter untuk evaluasi pemahaman konsep.
Aplikasi Pengolah Data: Penggunaan Google Sheets atau Microsoft Excel untuk mengolah data statistik kependudukan atau data kualitas lingkungan yang diunduh dari situs resmi.
Media Sosial dan Video Dokumenter: Mengidentifikasi dan menganalisis isu lingkungan dan kependudukan dari berita daring, video dokumenter, atau kanal YouTube yang relevan (misalnya, video tentang penanganan sampah, urbanisasi, atau program keluarga berencana).
Infografis/Peta Digital: Membuat infografis atau peta tematik sederhana menggunakan alat digital untuk menyajikan data dan informasi.

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
KEGIATAN PENDAHULUAN (MINDFUL LEARNING, JOYFUL LEARNING)
Pembukaan (5 menit):
Guru menyambut peserta didik dengan hangat. (Joyful Learning)
Guru menampilkan gambar atau video pendek yang kontras: satu menunjukkan lingkungan asri dan bersih, satu lagi menunjukkan lingkungan kumuh/tercemar. Atau menampilkan grafik pertumbuhan penduduk. (Mindful Learning - memicu perhatian dan fokus).
Guru mengajukan pertanyaan pemicu: "Bagaimana perasaan kalian melihat dua kondisi lingkungan ini?" atau "Menurut kalian, apa hubungan antara jumlah penduduk dan kualitas lingkungan di sekitar kita?" (Meaningful Learning - mengaitkan dengan realitas dan rasa ingin tahu).
Apersepsi (5 menit):
Guru mengaitkan materi dengan pengalaman sehari-hari: "Setiap hari kita melihat sampah, menghirup udara, dan melihat banyaknya orang di sekitar kita. Geografi akan membantu kita memahami mengapa ini terjadi dan bagaimana kita bisa berkontribusi."
Guru mengajak peserta didik berpikir tentang pentingnya lingkungan yang sehat dan penduduk yang berkualitas.
Motivasi (5 menit):
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menekankan bahwa pemahaman tentang lingkungan dan kependudukan akan membantu mereka menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab, peduli, dan mampu mencari solusi untuk tantangan global. (Meaningful Learning, Joyful Learning - menumbuhkan motivasi intrinsik).
Guru menyampaikan bahwa mereka akan belajar melalui eksplorasi, diskusi, dan bahkan merancang proyek nyata.

KEGIATAN INTI (MEANINGFUL LEARNING, JOYFUL LEARNING, MINDFUL LEARNING)
PERTEMUAN 1: LINGKUNGAN HIDUP DAN PERMASALAHANNYA
Memahami (15 menit - Mindful Learning):
Guru menjelaskan konsep dasar lingkungan hidup (biotik, abiotik, sosial-budaya) dan keseimbangan lingkungan.
Guru memaparkan jenis-jenis pencemaran (air, udara, tanah) dan penyebabnya, menggunakan contoh-contoh yang relevan dengan lingkungan sekitar peserta didik.
Guru menunjukkan data atau gambar kasus pencemaran lingkungan di Indonesia atau global.
Mengaplikasi (20 menit - Meaningful Learning, Joyful Learning):
Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. (Diferensiasi konten: beberapa kelompok fokus pada identifikasi sumber pencemaran di lingkungan sekolah/rumah, kelompok lain pada analisis dampak suatu jenis pencemaran).
Setiap kelompok melakukan observasi singkat di lingkungan sekitar sekolah/rumah (jika memungkinkan atau melalui gambar/video) untuk mengidentifikasi potensi masalah lingkungan. Mereka mencatat temuan dan mendiskusikan penyebab serta dampak yang mungkin timbul.
Guru berkeliling, memberikan bimbingan dan scaffolding sesuai kebutuhan, serta mendorong diskusi yang aktif.
Merefleksi (10 menit - Mindful Learning):
Setiap kelompok mempresentasikan hasil observasi dan analisis mereka.
Guru memfasilitasi diskusi dan memberikan umpan balik, menguatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.
Guru mengajak peserta didik merefleksikan peran mereka sebagai individu dalam menjaga kelestarian lingkungan.

PERTEMUAN 2: PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KONSEP KEPENDUDUKAN
Memahami (15 menit - Mindful Learning):
Guru menjelaskan berbagai upaya pengelolaan lingkungan hidup (misalnya, 3R, AMDAL, reboisasi, taman kota, bank sampah, teknologi ramah lingkungan).
Guru memperkenalkan konsep dinamika kependudukan: kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
Guru menunjukkan grafik atau data sederhana tentang natalitas dan mortalitas di Indonesia.
Mengaplikasi (20 menit - Meaningful Learning, Joyful Learning):
Peserta didik bekerja dalam kelompok. (Diferensiasi proses: Beberapa kelompok dapat fokus pada analisis kebijakan lingkungan di daerah, yang lain pada perhitungan sederhana angka kelahiran atau kematian dari data yang diberikan).
Mereka dapat menganalisis studi kasus tentang keberhasilan atau kegagalan program pengelolaan lingkungan. Atau mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi natalitas dan mortalitas.
Guru dapat menampilkan video pendek tentang program lingkungan atau tentang mobilitas penduduk di Indonesia.
Merefleksi (10 menit - Mindful Learning):
Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisis mereka.
Guru memfasilitasi diskusi kelas tentang pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan dinamika kependudukan sebagai dasar pembangunan.
Guru mendorong peserta didik untuk berpikir tentang bagaimana data kependudukan membantu pemerintah.

PERTEMUAN 3: PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN UPAYA MENGATASINYA
Memahami (15 menit - Mindful Learning):
Guru menjelaskan permasalahan kuantitas penduduk (jumlah, pertumbuhan, persebaran tidak merata) dan kualitas penduduk (kesehatan, pendidikan, pendapatan) di Indonesia.
Guru memaparkan dampak permasalahan kependudukan terhadap pembangunan nasional.
Guru memperkenalkan berbagai upaya mengatasi masalah kependudukan (program KB, pemerataan pembangunan, peningkatan pendidikan/kesehatan).
Mengaplikasi (20 menit - Meaningful Learning, Joyful Learning):
Peserta didik berpasangan atau individu melakukan analisis data kependudukan (misalnya, piramida penduduk, kepadatan penduduk per provinsi dari BPS) dan mengidentifikasi permasalahan yang muncul. (Diferensiasi produk: Beberapa siswa dapat membuat peta pikiran tentang dampak pertumbuhan penduduk, yang lain membuat infografis tentang upaya peningkatan kualitas SDM).
Mereka juga dapat mencari informasi tentang program-program kependudukan di daerah mereka.
Guru berkeliling memberikan bimbingan.
Merefleksi (10 menit - Mindful Learning):
Beberapa peserta didik berbagi hasil analisis atau poin penting dari diskusi mereka.
Guru menyimpulkan berbagai upaya mengatasi masalah kependudukan dan pentingnya kualitas sumber daya manusia.
Guru mendorong peserta didik untuk berpikir tentang peran mereka dalam menciptakan SDM yang berkualitas di masa depan.

PERTEMUAN 4: PROYEK KOLABORASI LINGKUNGAN DAN KEPENDUDUKAN
Memahami (10 menit - Mindful Learning):
Guru mereviu keterkaitan antara isu lingkungan dan kependudukan, serta pentingnya solusi terpadu.
Guru menjelaskan instruksi proyek kolaboratif, menekankan aspek kreativitas dan relevansi lokal.
Mengaplikasi (30 menit - Meaningful Learning, Joyful Learning):
Proyek Berbasis Kelompok: Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk merancang "proyek kolaborasi" yang mengintegrasikan solusi kreatif untuk masalah lingkungan DAN kependudukan di lingkungan sekitar mereka (misalnya, program edukasi daur ulang yang melibatkan masyarakat, inisiatif "green space" di permukiman padat penduduk, atau kampanye kesadaran gizi bagi ibu hamil di wilayah mereka). (Diferensiasi minat: kelompok dapat memilih isu yang paling menarik bagi mereka; diferensiasi produk: hasil proyek bisa berupa proposal, presentasi, video pendek, poster digital, atau prototipe sederhana).
Setiap kelompok membuat rencana aksi dan mempersiapkan presentasi singkat yang menarik.
Guru memfasilitasi dan memberikan masukan konstruktif.
Merefleksi (5 menit - Mindful Learning):
Setiap kelompok mempresentasikan ide proyek mereka secara singkat (elevator pitch).
Guru memberikan umpan balik dan mengaitkan ide-ide tersebut dengan konsep pembangunan berkelanjutan.
Guru menguatkan kesadaran peserta didik tentang peran mereka sebagai agen perubahan di masa depan.

KEGIATAN PENUTUP (MEMBERIKAN UMPAN BALIK, MENYIMPULKAN, PERENCANAAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA)
Umpan Balik Konstruktif (5 menit):
Guru memberikan umpan balik umum tentang partisipasi, pemikiran kritis, dan kolaborasi peserta didik selama unit ini.
Guru menekankan bahwa pemahaman tentang lingkungan dan kependudukan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.
Menyimpulkan Pembelajaran (5 menit):
Guru memimpin diskusi singkat untuk merangkum konsep-konsep kunci lingkungan hidup, pencemaran, dinamika kependudukan, permasalahan, dan upaya penanggulangannya.
Peserta didik diminta untuk menyebutkan satu kesimpulan penting yang mereka dapatkan dan bagaimana mereka akan menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Guru mengajak peserta didik untuk bersyukur atas alam dan kehidupan yang diberikan, serta bertanggung jawab menjaganya. (Keimanan dan Ketakwaan)
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya (5 menit):
Guru mengaitkan materi lingkungan dan kependudukan dengan materi selanjutnya (misalnya, interaksi desa-kota atau pembangunan wilayah).
Guru menanyakan kepada peserta didik: "Setelah mempelajari ini, isu lingkungan atau kependudukan apa lagi yang ingin kalian teliti lebih dalam?" (Melibatkan siswa dalam perencanaan).
Guru memberikan tugas mandiri untuk membaca berita atau artikel tentang isu lingkungan atau kependudukan terkini di daerah mereka.
Guru menutup pelajaran dengan ungkapan terima kasih dan motivasi.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN:
Observasi: Guru mengamati respons dan partisipasi peserta didik saat apersepsi dan pertanyaan pemicu.
Wawancara (singkat): Guru menanyakan beberapa peserta didik tentang pemahaman awal mereka tentang "sampah" atau "jumlah penduduk di Indonesia."
Kuesioner (digital/lisan):
"Sebutkan satu masalah lingkungan yang paling sering Anda lihat di sekitar Anda."
"Menurut Anda, mengapa jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak?"
Tes Diagnostik (pre-test singkat - 5 soal):
Apa yang Anda pahami tentang 'lingkungan hidup'?
Sebutkan dua contoh pencemaran lingkungan yang Anda ketahui.
Menurut Anda, mengapa jumlah penduduk suatu daerah terus berubah?
Apa dampak jika suatu daerah memiliki terlalu banyak penduduk?
Apa yang bisa Anda lakukan sebagai individu untuk menjaga lingkungan?

ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN:
Tugas Harian (selama Kegiatan Inti):
Pertemuan 1: Lembar kerja observasi lingkungan dan analisis dampak.
Identifikasi 3 jenis pencemaran yang Anda temukan di lingkungan sekitar sekolah/rumah.
Jelaskan sumber utama dari masing-masing pencemaran tersebut.
Analisis potensi dampak negatif pencemaran tersebut terhadap kesehatan manusia dan ekosistem.
Bagaimana perasaan Anda melihat kondisi lingkungan tersebut?
Sebutkan satu ide sederhana untuk mengurangi pencemaran yang Anda amati.
Pertemuan 2: Hasil analisis studi kasus kebijakan lingkungan atau identifikasi faktor dinamika kependudukan.
Jelaskan konsep dinamika penduduk (natalitas, mortalitas, migrasi).
Sebutkan 3 faktor pendorong natalitas dan 3 faktor pendorong mortalitas.
Bagaimana program "3R" (Reduce, Reuse, Recycle) dapat membantu pengelolaan lingkungan?
Mengapa pemerintah perlu melakukan analisis AMDAL sebelum membangun proyek besar?
Bagaimana data natalitas dan mortalitas penting bagi perencanaan pembangunan suatu wilayah?
Diskusi Kelompok: Guru menilai partisipasi, kemampuan berargumentasi, dan kolaborasi dalam kelompok.
Presentasi: Guru menilai kejelasan presentasi, pemahaman konsep, dan kemampuan menjawab pertanyaan.

ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN:
Jurnal Reflektif: Peserta didik menulis jurnal reflektif tentang pemahaman mereka terhadap materi lingkungan dan kependudukan.
Bagian mana dari materi lingkungan dan kependudukan yang paling menarik bagi Anda dan mengapa?
Bagaimana pemahaman Anda tentang hubungan antara manusia dan lingkungannya berubah setelah mempelajari bab ini?
Jika Anda memiliki kesempatan untuk membuat satu kebijakan untuk mengatasi masalah lingkungan di kota Anda, kebijakan apa yang akan Anda buat dan mengapa?
Bagaimana Anda dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kependudukan dalam kehidupan sehari-hari atau perencanaan masa depan Anda?
Bagaimana pembelajaran ini memperkuat rasa tanggung jawab Anda terhadap lingkungan dan masyarakat?
Tes Tertulis (5 soal - mencakup pemahaman konsep dan aplikasi):
Jelaskan perbedaan antara daya dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan, serta berikan contoh relevansinya dalam pembangunan.
Analisis dampak negatif dari urbanisasi yang tidak terkendali terhadap masalah lingkungan dan sosial di perkotaan.
Jelaskan bagaimana program Keluarga Berencana (KB) berkontribusi dalam mengatasi permasalahan kependudukan di Indonesia.
Suatu negara memiliki angka kelahiran tinggi dan angka kematian rendah. Bagaimana hal ini akan memengaruhi struktur piramida penduduk dan tantangan pembangunan negara tersebut?
Sebagai generasi muda, usulkan 3 langkah konkret yang dapat Anda lakukan untuk berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan dan kependudukan di daerah Anda.
Tugas Akhir/Proyek: Presentasi proyek "Kolaborasi Lingkungan dan Kependudukan".
Rubrik Penilaian Proyek:
Identifikasi Masalah: (1-5) - Seberapa jelas dan relevan masalah lingkungan dan/atau kependudukan yang diidentifikasi?
Kreativitas Solusi: (1-5) - Sejauh mana ide solusi yang ditawarkan inovatif, terintegrasi, dan realistis?
Kesesuaian dengan Konsep Geografi: (1-5) - Seberapa akurat penerapan konsep geografi (lingkungan, kependudukan, wilayah) dalam proyek?
Kualitas Presentasi: (1-5) - Seberapa jelas, menarik, dan persuasif presentasi proyek?
Kolaborasi Kelompok: (1-5) - Sejauh mana setiap anggota kelompok berkontribusi dan bekerja sama?

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved