Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA Bab I Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur

Peserta didik kelas XI umumnya telah memiliki pengetahuan dasar tentang atom dan unsur dari jenjang SMP atau kelas X, seperti konsep atom

Freepik
MODUL AJAR KIMIA - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA Bab I Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning IPA Kimia di Kelas 11 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran IPA Kimia di Kelas 11 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 7 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning IPA Kimia kelas 11 SMA Materi Bab I Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh IPA Kimia kelas 11 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Modul Ajar Deep Learning Pelajaran IPA Kimia Kelas 12 SMA BAB 4 Makromolekul Organik, Unduh Disini

MODUL AJAR DEEP LEARNING

MATA PELAJARAN : IPA (KIMIA)

BAB 1: STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

A.    IDENTITAS MODUL

Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPA (Kimia)
Kelas / Fase /Semester    :     XI/ F / Ganjil
Alokasi Waktu     :    12 x 45 menit (6 Pertemuan)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

Peserta didik kelas XI umumnya telah memiliki pengetahuan dasar tentang atom dan unsur dari jenjang SMP atau kelas X, seperti konsep atom sebagai bagian terkecil dari materi, unsur-unsur sederhana, dan mungkin sedikit tentang susunan atom (inti dan elektron). Mereka terbiasa dengan perhitungan dasar dan klasifikasi sederhana. Keterampilan yang dimiliki cenderung pada mengidentifikasi dan membedakan. Pemahaman mereka tentang bagaimana struktur atom memengaruhi sifat-sifat unsur dan kaitannya dengan sistem periodik mungkin masih terbatas dan bersifat hafalan. Mereka mungkin belum terbiasa menghubungkan konsep kimia dengan fenomena sehari-hari secara mendalam.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

Materi "Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur" dalam Bab 1 ini berfokus pada pengembangan pemahaman peserta didik tentang model atom, konfigurasi elektron, bilangan kuantum, serta sejarah dan prinsip dasar sistem periodik unsur, termasuk sifat-sifat keperiodikan unsur.

Pengetahuan Konseptual: Definisi model atom (Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, Mekanika Kuantum), konfigurasi elektron, bilangan kuantum (utama, azimut, magnetik, spin), asas larangan Pauli, kaidah Hund, asas Aufbau, golongan dan periode dalam sistem periodik, sifat-sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan).
Pengetahuan Prosedural: Penentuan konfigurasi elektron, penentuan bilangan kuantum, penentuan letak unsur dalam sistem periodik, penentuan kecenderungan sifat keperiodikan.

Pengetahuan Metakognitif: Memahami alasan di balik perkembangan model atom, menghubungkan konfigurasi elektron dengan letak dan sifat unsur, menganalisis pola dalam sistem periodik.
Relevansi dengan kehidupan nyata peserta didik: Memahami mengapa benda-benda di sekitar memiliki sifat yang berbeda-beda (misalnya, mengapa logam menghantarkan listrik, mengapa beberapa unsur mudah bereaksi). Konsep ini mendasari hampir semua fenomena kimia.

Tingkat Kesulitan: Materi ini memiliki tingkat kesulitan sedang hingga tinggi, terutama pada bagian konfigurasi elektron (aturan pengisian elektron) dan pemahaman bilangan kuantum yang bersifat abstrak. Pemahaman tentang pola dalam sistem periodik memerlukan penalaran.

Struktur Materi: Materi tersusun secara hierarkis, dimulai dari model atom sederhana hingga modern, dilanjutkan dengan konfigurasi elektron sebagai dasar penentuan letak dan sifat unsur, kemudian klasifikasi unsur dalam sistem periodik dan sifat-sifat keperiodikannya.

Integrasi Nilai dan Karakter: Materi ini mengintegrasikan nilai Kemandirian (dalam mengerjakan latihan konfigurasi elektron), Penalaran Kritis (menganalisis perkembangan model atom dan tren sifat keperiodikan), Kreativitas (dalam membuat model atau presentasi), Kolaborasi (diskusi kelompok), dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME (dengan mengagumi keteraturan ciptaan Tuhan dalam sistem periodik alam semesta).

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:

Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis kelebihan dan kekurangan berbagai model atom, serta menelaah pola dan tren sifat keperiodikan unsur.

Kreativitas: Peserta didik dapat mengembangkan ide-ide baru dalam mempresentasikan pemahaman tentang struktur atom atau sistem periodik, misalnya melalui visualisasi atau model sederhana.

Kolaborasi: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah, berdiskusi, dan saling berbagi pengetahuan.

Kemandirian: Peserta didik memiliki inisiatif dan rasa tanggung jawab dalam mencari informasi dan menyelesaikan tugas secara mandiri.

Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan ide, argumen, dan hasil diskusi secara efektif dalam bentuk lisan maupun tulisan.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024

Pada akhir Fase F, peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena sesuai kaidah kerja ilmiah dalam mengkaji gejala alam dan permasalahannya, serta merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, merancang dan merangkai instrumen, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data, menafsirkan data dan menarik kesimpulan, serta mengomunikasikan produk hasil penyelidikan, gagasan, dan solusi.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN

Matematika: Penggunaan bilangan bulat, penjumlahan, pengurangan, pola bilangan, dan konsep koordinat (untuk visualisasi orbital).
Fisika: Konsep dasar energi, gelombang elektromagnetik (terkait spektrum atom), gaya elektrostatik (interaksi inti-elektron), serta perkembangan teori kuantum.
Sejarah: Memahami konteks historis perkembangan model atom dan penemuan unsur.
Teknologi Informasi dan Komunikasi: Pemanfaatan simulasi, video, dan platform daring untuk pembelajaran.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1: Model Atom (2 x 45 menit)
Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan model atom (Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, Mekanika Kuantum) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya melalui studi literatur dan diskusi kelompok.
Peserta didik mampu mengaitkan konsep model atom dengan fenomena alam atau teknologi yang relevan (misalnya, nyala kembang api terkait model Bohr) secara kolaboratif.

Pertemuan 2: Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum (2 x 45 menit)
Peserta didik dapat menentukan konfigurasi elektron suatu unsur berdasarkan kaidah Aufbau, asas larangan Pauli, dan kaidah Hund secara mandiri.
Peserta didik mampu menjelaskan makna dan fungsi keempat bilangan kuantum (utama, azimut, magnetik, spin) untuk menentukan kedudukan elektron dalam atom secara mandiri.

Pertemuan 3: Konfigurasi Elektron dan Letak Unsur dalam Sistem Periodik (2 x 45 menit)
Peserta didik dapat mengidentifikasi hubungan antara konfigurasi elektron dengan golongan dan periode unsur dalam sistem periodik melalui latihan soal dan diskusi kelompok.
Peserta didik mampu memprediksi letak suatu unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya secara mandiri.

Pertemuan 4: Sejarah dan Struktur Sistem Periodik Unsur (2 x 45 menit)
Peserta didik dapat menjelaskan sejarah perkembangan sistem periodik unsur (misalnya, Triade Dobereiner, Oktaf Newlands, Mendeleev, Moseley) melalui studi literatur dan presentasi kelompok.
Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur sistem periodik modern (golongan, periode, blok s, p, d, f) dan mengklasifikasikan unsur berdasarkan strukturnya secara mandiri.

Pertemuan 5: Sifat-Sifat Keperiodikan Unsur (2 x 45 menit)
Peserta didik dapat menjelaskan definisi dan kecenderungan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan) dalam satu golongan dan satu periode melalui analisis data.
Peserta didik mampu memprediksi sifat keperiodikan suatu unsur berdasarkan letaknya dalam sistem periodik secara mandiri dan kritis.

Pertemuan 6: Penerapan Konsep Struktur Atom dan Sistem Periodik (2 x 45 menit)
Peserta didik mampu menghubungkan konsep struktur atom dan sistem periodik unsur dengan fenomena sehari-hari atau aplikasi teknologi (misalnya, sifat logam/nonlogam, penggunaan gas mulia, semikonduktor) secara mandiri.
Peserta didik dapat menyajikan hasil analisis atau gagasan terkait penerapan konsep struktur atom dan sistem periodik dalam bentuk presentasi atau infografis secara kreatif dan komunikatif.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Pentingnya Model Atom: Bagaimana ilmuwan membangun pemahaman kita tentang atom dari waktu ke waktu, dan mengapa model atom terus berkembang.
Identitas Unsur: Bagaimana konfigurasi elektron menentukan "identitas" dan perilaku kimiawi suatu unsur.
Mengapa Ada Banyak Unsur? Bagaimana sistem periodik mengorganisir keragaman unsur dan memungkinkan kita memprediksi sifatnya.
Unsur di Sekitar Kita: Mengapa logam dan non-logam memiliki sifat yang berbeda? Mengapa kembang api menghasilkan warna-warni yang berbeda? Mengapa argon digunakan dalam bola lampu?

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN

PRAKTIK PEDAGOGIK:
Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL): Peserta didik akan merancang dan membuat presentasi/infografis/model sederhana yang menjelaskan salah satu aspek struktur atom atau sistem periodik (misalnya, evolusi model atom, aplikasi sifat keperiodikan unsur). Proyek ini melibatkan eksplorasi data, diskusi kelompok, dan presentasi hasil.
Diskusi Kelompok: Diskusi aktif untuk menganalisis data, memecahkan masalah, dan berbagi pemahaman tentang konsep-konsep yang kompleks.
Eksplorasi Lapangan (Virtual/Simulasi): Jika memungkinkan, penggunaan simulasi virtual atau video eksperimen yang menunjukkan sifat-sifat unsur (misalnya, reaksi logam alkali dengan air, spektrum emisi atom).
Wawancara (Opsional): Jika ada narasumber (misalnya guru fisika, mahasiswa kimia) yang dapat berbagi pengalaman tentang aplikasi struktur atom/periodik unsur dalam bidang mereka.
Presentasi: Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok atau proyek mereka di depan kelas, melatih kemampuan komunikasi dan berbagi pengetahuan.

MITRA PEMBELAJARAN:

Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (Fisika, Matematika) untuk integrasi lintas disiplin, Perpustakaan sekolah untuk sumber literatur.
Lingkungan Luar Sekolah: Ilmuwan/praktisi (jika memungkinkan), universitas/laboratorium (melalui video atau kunjungan virtual), museum sains.
Masyarakat: Mengidentifikasi bahan-bahan kimia yang sering ditemukan di rumah atau industri dan menghubungkan sifatnya dengan struktur atom atau letak dalam sistem periodik.

LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang diatur secara fleksibel untuk diskusi kelompok dan presentasi. Adanya papan tulis interaktif atau proyektor untuk visualisasi. Bahan-bahan kimia sederhana atau alat peraga model atom (jika ada).
Ruang Virtual: Penggunaan platform pembelajaran daring (Google Classroom), aplikasi simulasi kimia interaktif (misalnya, PhET Simulations), sumber belajar digital (video edukasi dari YouTube, artikel ilmiah populer).
Budaya Belajar:
Kolaboratif: Mendorong kerja sama tim, saling membantu, dan menghargai perbedaan pendapat.
Berpartisipasi Aktif: Memicu pertanyaan, ide-ide baru, dan keterlibatan aktif dalam setiap sesi pembelajaran.
Rasa Ingin Tahu: Mendorong peserta didik untuk selalu bertanya "mengapa" dan "bagaimana" tentang fenomena kimia.

PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Mengakses jurnal, artikel, atau buku elektronik tentang sejarah penemuan atom dan unsur.
Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur forum di Google Classroom atau platform lain untuk diskusi asinkron di luar jam pelajaran.
Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms atau Kahoot untuk kuis singkat dan penilaian formatif.
Kahoot/Mentimeter: Digunakan untuk kuis interaktif, survei pemahaman awal, atau refleksi cepat di akhir sesi.
Google Classroom: Sebagai pusat manajemen kelas, berbagi materi, mengumpulkan tugas, dan memberikan pengumuman.

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

PERTEMUAN 1: MODEL ATOM
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Berkesadaran (Mindful Learning): Guru memulai dengan pertanyaan pemantik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari: "Pernahkah kalian berpikir, dari apa sebenarnya semua benda di sekitar kita ini terbuat? Apa yang ada di dalam setiap partikel materi?" Meminta peserta didik untuk sejenak memejamkan mata dan membayangkan.
Bermakna (Meaningful Learning): Menampilkan gambar atau video yang menarik tentang fenomena atomik (misalnya, gambar atom dengan mikroskop STM, efek nyala kembang api yang warna-warni). Menghubungkan fenomena tersebut dengan pentingnya memahami struktur atom.
Menggembirakan (Joyful Learning): Mengadakan tebak-tebakan singkat "Siapakah Atom Itu?" dengan memberikan beberapa petunjuk historis tentang penemuan atom. Mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam sesi pendahuluan yang interaktif.

KEGIATAN INTI (60 MENIT)

Memahami:
Diferensiasi Konten: Guru menyediakan berbagai sumber belajar tentang model atom (buku teks, artikel singkat, video animasi di YouTube, infografis). Peserta didik dapat memilih sumber yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.
Mindful Learning: Setelah menonton/membaca, peserta didik diminta menuliskan 3 hal paling penting yang mereka pahami tentang setiap model atom (Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, Mekanika Kuantum) dan 1 pertanyaan yang masih mereka miliki.

Mengaplikasi:
Bermakna & Menggembirakan: Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil. Setiap kelompok mendapatkan satu "kartu masalah" yang berisi fenomena yang hanya bisa dijelaskan dengan model atom tertentu (misalnya, "mengapa elektron tidak jatuh ke inti?" untuk model Bohr, "mengapa cahaya memiliki spektrum garis?" untuk model Bohr).
Kolaborasi: Setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan model atom yang paling relevan untuk menjelaskan fenomena tersebut dan membuat sketsa model atom yang dimaksud.
Diferensiasi Proses: Guru berkeliling membimbing, memberikan pertanyaan pancingan, dan memberikan dukungan kepada kelompok yang kesulitan. Bagi kelompok yang cepat, dapat diberikan tantangan untuk mengidentifikasi kekurangan model tersebut.

Merefleksi:
Berkesadaran: Peserta didik melakukan "Think-Pair-Share": secara individu memikirkan kembali "Apa perubahan pemahaman saya tentang atom setelah sesi ini?". Kemudian, berbagi dengan pasangan, dan beberapa pasangan berbagi dengan seluruh kelas.
Bermakna: Guru mengarahkan diskusi untuk menyimpulkan bahwa model atom terus berkembang karena ilmuwan terus mencari pemahaman yang lebih akurat dan lengkap tentang alam.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)

Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik umum tentang diskusi kelompok dan pemahaman awal yang ditunjukkan peserta didik. Mengapresiasi partisipasi aktif.
Menyimpulkan Pembelajaran: Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan poin-poin penting tentang perkembangan model atom dan pentingnya memahami setiap model.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menyampaikan topik pertemuan berikutnya (Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum) dan meminta peserta didik untuk membaca sekilas materi tersebut di rumah. Guru juga bisa meminta peserta didik untuk mencari contoh penerapan konsep atom dalam kehidupan sehari-hari sebagai persiapan.

(Langkah-langkah Pembelajaran Berdiferensiasi ini dapat diadaptasi untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan penyesuaian pada konten materi dan aktivitas spesifiknya, tetap mempertahankan prinsip mindful, meaningful, dan joyful learning.)

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN

ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (DIAGNOSTIK)

Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik tentang atom dan unsur, serta kesulitan konsep yang mungkin mereka alami.
Kuesioner Singkat (Google Forms): Berisi 5-7 pertanyaan pilihan ganda atau isian singkat tentang konsep dasar atom (misalnya, partikel penyusun atom, perbedaan atom dan molekul).
Tes Diagnostik (Google Forms/Kahoot):
Apa partikel dasar yang menyusun atom? (Elektron, proton, neutron)
Apa yang kamu ketahui tentang "inti atom"?
Menurutmu, apakah atom dapat dilihat dengan mata telanjang? Mengapa?
Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan "unsur" dalam Kimia!
Berikan satu contoh unsur yang kamu ketahui dan sebutkan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari!

ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (FORMATIF)

Tujuan: Memantau pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran dan memberikan umpan balik segera.
Tugas Harian (Kuis Singkat/Latihan Soal): Setiap akhir sub-materi, guru memberikan latihan soal mandiri atau kuis singkat untuk menguji pemahaman konsep.
Diskusi Kelompok (Observasi): Guru mengamati partisipasi, kualitas argumen, dan kolaborasi peserta didik dalam diskusi kelompok.
Presentasi (Rubrik): Penilaian terhadap kualitas presentasi kelompok, termasuk kejelasan konsep, penggunaan media, dan kemampuan menjawab pertanyaan.
Soal Asesmen Proses Contoh (untuk Konfigurasi Elektron):
Tentukan konfigurasi elektron dari unsur Magnesium (Mg) dengan nomor atom 12!
Jelaskan perbedaan antara asas Aufbau dan kaidah Hund dalam pengisian elektron!
Tuliskan keempat bilangan kuantum untuk elektron terakhir dari unsur Nitrogen (N) dengan nomor atom 7!
Jika suatu unsur memiliki konfigurasi elektron 1s⊃2; 2s⊃2; 2p⁶ 3s⊃2; 3p⊃1; , tentukan golongan dan periode unsur tersebut!
Bagaimana hubungan antara konfigurasi elektron dengan sifat kimia suatu unsur? Berikan contohnya!

ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SUMATIF)

Tujuan: Mengukur pencapaian tujuan pembelajaran secara keseluruhan setelah Bab 1 selesai.
Jurnal Reflektif: Peserta didik menuliskan refleksi tentang apa yang telah mereka pelajari, kesulitan yang dihadapi, cara mengatasinya, dan bagaimana konsep ini relevan bagi mereka.
Tes Tertulis: Soal hitungan dan esai singkat untuk menguji pemahaman konsep struktur atom, konfigurasi elektron, sistem periodik, dan sifat keperiodikan.
Tugas Akhir/Proyek: "Peta Konsep Interaktif Struktur Atom dan Sistem Periodik" atau "Analisis Sifat Kimia Unsur-Unsur Populer Berdasarkan Letaknya di Sistem Periodik."

Soal Asesmen Akhir Contoh:

Jelaskan secara komprehensif perkembangan model atom dari Dalton hingga Mekanika Kuantum, serta sebutkan kelebihan dan kekurangan dari setiap model!
Suatu unsur X memiliki nomor atom 17. a. Tuliskan konfigurasi elektron unsur X. b. Tentukan golongan dan periode unsur X dalam sistem periodik. c. Tentukan keempat bilangan kuantum untuk elektron terakhir unsur X.
Bandingkan kecenderungan energi ionisasi, jari-jari atom, dan keelektronegatifan unsur dalam satu golongan (dari atas ke bawah) dan satu periode (dari kiri ke kanan)! Jelaskan alasannya!
Bagaimana konsep struktur atom dan sistem periodik unsur dapat membantu kita memahami mengapa beberapa unsur (misalnya, gas mulia) sangat stabil dan tidak mudah bereaksi, sedangkan unsur lain (misalnya, logam alkali) sangat reaktif? Berikan contoh konkret!
Pilih salah satu unsur non-logam yang penting dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, Karbon, Oksigen, Nitrogen). Jelaskan bagaimana posisi dan sifat keperiodikan unsur tersebut dalam sistem periodik memengaruhi peran vitalnya bagi kehidupan atau teknologi!

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved