Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 12 SMA, Bab 1 Sabar Dalam Menghadapi Musibah Dan Ujian

Peserta didik di Kelas XII umumnya telah memiliki pengetahuan dasar tentang rukun iman, rukun Islam, serta beberapa konsep akhlak terpuji.

|
Freepik
MODUL AJAR PAI - Ilustrasi berdoa. Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 12 SMA, Bab 1 Sabar Dalam Menghadapi Musibah Dan Ujian 

SRIPOKU.COM -  Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kelas 12 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kelas 12 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 10 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 12 SMA Materi Bab 1 Sabar Dalam Menghadapi Musibah Dan Ujian ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 12 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Unduh Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Bab 2 Berpikir Komputasional

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
BAB: 1 SABAR DALAM MUSIBAH DAN UJIAN

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah                 :    .....................................................................................
Nama Penyusun              :    .....................................................................................
Mata Pelajaran                :    Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI)
Fase / Kelas /Semester   :     E / XII / Ganjil
Alokasi Waktu                  :    5 x 45 menit (5 pertemuan)
Tahun Pelajaran              :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

Peserta didik di Kelas XII umumnya telah memiliki pengetahuan dasar tentang rukun iman, rukun Islam, serta beberapa konsep akhlak terpuji. Mereka mungkin pernah mendengar atau bahkan mengalami musibah atau ujian dalam hidup. Minat peserta didik akan bervariasi; sebagian mungkin memiliki pemahaman agama yang kuat dan secara aktif mempraktikkan kesabaran, sementara yang lain mungkin masih bergumul dengan konsep tersebut atau merasa kesulitan dalam menerapkannya. Latar belakang keluarga dan pengalaman pribadi akan sangat memengaruhi cara mereka merespons materi ini. Kebutuhan belajar akan disesuaikan melalui pendekatan yang beragam, mulai dari pemahaman tekstual hingga aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

Materi "Sabar dalam Musibah dan Ujian" mencakup jenis pengetahuan konseptual (pengertian sabar, macam-macam sabar), prosedural (cara bersabar), dan afektif (penghayatan nilai sabar). Materi ini sangat relevan dengan kehidupan nyata peserta didik, karena setiap individu pasti akan menghadapi musibah atau ujian. Pemahaman dan penerapan kesabaran adalah kunci dalam menghadapi tantangan hidup, mengelola emosi, dan memperkuat keimanan. Tingkat kesulitan materi ini cenderung menengah hingga tinggi, terutama dalam aspek penghayatan dan pengamalan. Struktur materi meliputi: pengertian sabar, dalil naqli (QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155 serta hadis), macam-macam sabar, hikmah sabar, dan contoh perilaku sabar. Materi ini secara eksplisit mengintegrasikan nilai-nilai: ketakwaan, kemandirian, ketabahan, tawakal, syukur, dan kesabaran.

D.    DIMENSI LULUSAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:

  1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan: Peserta didik diharapkan dapat menguatkan keyakinan bahwa musibah dan ujian adalah ketetapan Allah Swt. dan cara Allah Swt. menguji keimanan hamba-Nya, serta mampu menerapkan nilai-nilai sabar sebagai bentuk ibadah.
  2. Penalaran Kritis: Peserta didik akan menganalisis sebab-akibat musibah, mencari hikmah di balik ujian, dan mengidentifikasi respons yang tepat berdasarkan ajaran Islam.
  3. Kemandirian: Peserta didik akan berlatih untuk secara mandiri menghadapi musibah dan ujian dengan sikap sabar dan tawakal, serta mencari solusi yang sesuai.
  4. Kolaborasi: Melalui diskusi kelompok, peserta didik akan berbagi pengalaman, memberikan dukungan moral, dan menemukan solusi bersama dalam menghadapi tantangan.
  5. Komunikasi: Peserta didik akan mampu menyampaikan pemahaman mereka tentang sabar, berbagi pengalaman, dan berdiskusi dengan teman-teman tentang pentingnya kesabaran.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024

Pada akhir Fase F, peserta didik mampu memahami beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis, beberapa cabang iman (syu'ab al-īmān), keterkaitan antara iman, Islam, dan ihsan, manfaat menghindari penyakit sosial, adab bermasyarakat, ketentuan dakwah, muamalah, hukum keluarga (al-aḥwāl al-syakhṣiyyah), dan peran tokoh Islam di dunia serta organisasi Islam di Indonesia. Capaian Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Agama Islam dan Budi Pekerti adalah sebagai berikut.

Al-Qur’an dan Hadis: Peserta didik memahami ayat Al-Qur’an dan hadis tentang pentingnya berpikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, memelihara kehidupan manusia, dan moderasi beragama.

Akidah: Peserta didik memahami beberapa cabang iman (syu'ab al-īmān), keterkaitan antara iman, Islam, dan ihsan.

Akhlak: Peserta didik memahami manfaat menghindari penyakit sosial; Memahami adab bermasyarakat dan etika digital dalam Islam.

Fikih: Peserta didik memahami ketentuan khotbah, tablig dan dakwah, muamalah, munakahat, dan mawāris.

Sejarah Peradaban Islam: Peserta didik memahami peran tokoh ulama dalam perkembangan peradaban Islam di dunia dan peran organisasi-organisasi Islam di Indonesia.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU

Pendidikan Budi Pekerti/Akhlak: Konsep sabar adalah inti dari akhlak mulia dalam Islam.

Psikologi: Konsep resiliensi, manajemen stres, dan coping mechanism dalam menghadapi kesulitan.

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI): Kisah-kisah para nabi dan sahabat yang menunjukkan kesabaran dalam menghadapi ujian.

Bahasa Arab/Ilmu Tafsir: Pemahaman mendalam tentang makna ayat Al-Qur'an dan hadis terkait sabar.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 (2 x 45 menit): Memahami Konsep Sabar dan Dalilnya

Peserta didik mampu menjelaskan pengertian sabar dan musibah/ujian menurut pandangan Islam dengan tepat. (Penalaran Kritis)

Peserta didik mampu mengidentifikasi dalil naqli QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155 tentang sabar dan ujian, serta hadis terkait dengan benar. (Keimanan dan Ketakwaan)

Peserta didik mampu melafalkan QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155 dengan tajwid yang benar. (Keimanan dan Ketakwaan)
Pertemuan 2 (2 x 45 menit): Memahami Kandungan Ayat dan Hadis

Peserta didik mampu menerjemahkan QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155 dengan benar. (Penalaran Kritis)

Peserta didik mampu menjelaskan kandungan makna QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155 serta hadis terkait dengan komprehensif. (Penalaran Kritis, Keimanan dan Ketakwaan)

Peserta didik mampu mengidentifikasi macam-macam sabar (sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat, sabar dalam menghadapi musibah) dengan tepat. (Penalaran Kritis)

Pertemuan 3 (2 x 45 menit): Menganalisis Hikmah dan Implementasi Sabar

Peserta didik mampu menganalisis hikmah dan manfaat sabar dalam menghadapi musibah dan ujian dengan kritis. (Penalaran Kritis)

Peserta didik mampu mengidentifikasi contoh-contoh perilaku sabar dalam kehidupan sehari-hari (baik personal maupun sosial) dengan akurat. (Kemandirian)

Pertemuan 4 (2 x 45 menit): Proyek Penguatan Pemahaman Sabar

Peserta didik mampu merancang proyek sederhana (misalnya, membuat infografis, video singkat, atau monolog) tentang pentingnya sabar dan cara menerapkannya dalam menghadapi ujian hidup. (Kreativitas, Komunikasi)

Peserta didik mampu berkolaborasi dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek. (Kolaborasi)
Pertemuan 5 (2 x 45 menit): Refleksi dan Internalissi Nilai Sabar

Peserta didik mampu mempresentasikan hasil proyek tentang sabar dengan percaya diri. (Komunikasi)

Peserta didik mampu merefleksikan nilai-nilai kesabaran yang telah dipelajari dan berkomitmen untuk menginternalisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. (Keimanan dan Ketakwaan, Kemandirian)

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Topik pembelajaran akan berpusat pada pengalaman nyata peserta didik dan isu-isu aktual yang relevan dengan konsep musibah dan ujian, seperti:

Kegagalan dalam ujian sekolah atau seleksi masuk perguruan tinggi/dunia kerja.

Kehilangan orang yang dicintai.

Kesulitan ekonomi keluarga.

Sakit atau bencana alam.

Tekanan sosial dan akademik.

Ujian berupa nikmat (kekayaan, popularitas) dan bagaimana bersabar dalam syukur.

Pentingnya sabar dalam berinteraksi dengan sesama (misalnya, menghadapi perbedaan pendapat, antre).

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN

PRAKTIK PEDAGOGIK:

Model Pembelajaran: Experiential Learning (Pembelajaran Berbasis Pengalaman) dipadukan dengan Project-Based Learning (PBL) dan Student-Centered Learning. Experiential learning akan membantu peserta didik menghubungkan materi dengan pengalaman pribadi, PBL akan mendorong kreativitas dan aplikasi nyata, sementara student-centered learning akan menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran.

Strategi Pembelajaran: Diskusi Partisipatif, Studi Kasus, Role Play, Reflective Journaling, Storytelling.

Metode Pembelajaran: Ceramah Interaktif, Tanya Jawab, Diskusi Kelompok, Hafalan, Demonstrasi, Penugasan Proyek, Presentasi.

KEMITRAAN PEMBELAJARAN:

Lingkungan Sekolah: Kolaborasi dengan guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mendukung peserta didik dalam menghadapi tantangan personal, atau guru mata pelajaran lain yang relevan (misalnya, Sejarah, Sosiologi) untuk diskusi interdisipliner.

Lingkungan Luar Sekolah/Masyarakat: Mengundang tokoh agama/ustaz/ustazah, psikolog, atau motivator yang memiliki pengalaman dalam menghadapi musibah untuk berbagi kisah dan tips praktis tentang kesabaran. Mendorong peserta didik untuk mengamati atau mewawancarai individu di sekitar mereka yang menunjukkan kesabaran.

LINGKUNGAN BELAJAR:

Ruang Fisik: Kelas yang nyaman, dapat diatur fleksibel untuk diskusi kelompok, dilengkapi proyektor dan papan tulis. Tersedia sudut baca dengan buku-buku inspiratif tentang kesabaran atau biografi tokoh-tokoh yang tabah.

Ruang Virtual: Pemanfaatan Google Classroom untuk berbagi materi (ayat, hadis, video motivasi), mengunggah tugas, forum diskusi daring, dan pengiriman umpan balik. Grup obrolan (misalnya WhatsApp Group kelas) untuk komunikasi dan koordinasi proyek.

Budaya Belajar: Membangun budaya empati, saling mendukung, terbuka untuk berbagi pengalaman (dalam batas kenyamanan), reflektif, dan proaktif dalam mencari solusi. Membangun lingkungan mindful learning dengan mengurangi distraksi, meaningful learning dengan kaitan ke kehidupan, dan joyful learning dengan cerita inspiratif dan aktivitas kolaboratif.

PEMANFAATAN DIGITAL:

Pemanfaatan perpustakaan digital atau platform online untuk mengakses terjemahan Al-Qur'an, tafsir ringkas, rekaman qira'ah, atau ceramah inspiratif tentang sabar.

Forum diskusi daring (Google Classroom) untuk berbagi kisah inspiratif, pertanyaan, atau refleksi pribadi.

Kahoot atau Mentimeter untuk kuis interaktif tentang pemahaman ayat/hadis atau survei tingkat empati.

Aplikasi pengolah video (misalnya CapCut, InShot) untuk proyek video singkat.

Aplikasi desain grafis (misalnya Canva) untuk membuat infografis.

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

PERTEMUAN 1: 

MEMAHAMI KONSEP SABAR DAN DALILNYA (2 X 45 MENIT)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT) - PRINSIP BERKESADARAN, BERMAKNA, MENGGEMBIRAKAN

Menggembirakan (Joyful Learning): Guru membuka pelajaran dengan menayangkan klip video pendek (2-3 menit) yang menampilkan seseorang yang berhasil melewati kesulitan dengan ketabahan (misalnya, atlet yang cedera tapi bangkit, ilmuwan yang berulang kali gagal tapi terus mencoba). Guru menanyakan, "Apa yang kalian rasakan saat melihat video ini?" atau "Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari mereka?"

Berkesadaran (Mindful Learning): Guru mengajak peserta didik untuk duduk hening sejenak (1 menit), menutup mata, dan memikirkan satu pengalaman sulit yang pernah mereka alami dan bagaimana mereka menghadapinya. Ini membantu mengaktifkan pengalaman pribadi dan memicu empati.

Bermakna (Meaningful Learning): Guru menghubungkan video dan refleksi pribadi dengan tema "sabar dalam musibah dan ujian". 

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran: memahami pengertian sabar dan dalilnya. Guru melakukan asesmen awal (diagnosis) singkat melalui pertanyaan lisan atau kuis Mentimeter tentang pemahaman awal mereka tentang "sabar" dan "musibah". Contoh: "Apa definisi sabar menurut kalian?" atau "Sebutkan satu contoh musibah."

KEGIATAN INTI (60 MENIT) - PRINSIP MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, MEREFLEKSI

Fase 1: Memahami (Understanding)

Eksplorasi Konsep dan Dalil (Diferensiasi Konten):

Guru memaparkan materi tentang pengertian sabar dan musibah/ujian.

Guru menampilkan QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155 beserta terjemahannya.

Diferensiasi Konten:

Bagi peserta didik yang kuat dalam hafalan dan tajwid, guru dapat meminta mereka langsung melafalkan ayat dengan bimbingan.

Bagi yang belum lancar, guru menyediakan rekaman audio murottal atau video qira'ah yang dapat diikuti.

Guru juga menyajikan beberapa hadis terkait sabar (disesuaikan dari buku ajar atau sumber terpercaya).

Guru membimbing peserta didik untuk mencari korelasi antara pengertian sabar dan musibah dengan makna ayat serta hadis.

Diskusi Kelompok (Diferensiasi Proses):

Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan tugas:

Kelompok A (membutuhkan scaffolding): Fokus pada identifikasi kata kunci dalam ayat dan hadis, serta melafalkan ayat.

Kelompok B (siap): Fokus pada melafalkan ayat dengan baik, mengidentifikasi makna umum ayat dan hadis, serta memberikan contoh sederhana penerapan sabar.

Guru berkeliling, memfasilitasi diskusi, dan memberikan koreksi tajwid atau penjelasan tambahan.

Fase 2: Mengaplikasi (Applying)

Praktik Melafalkan:

Setiap peserta didik secara individu atau berpasangan melafalkan QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155 di hadapan guru atau teman sebaya. Guru memberikan umpan balik langsung (asesmen proses).

Fase 3: Merefleksi (Reflecting)

Refleksi Diri:

Guru meminta peserta didik untuk merefleksikan: "Apa yang kalian rasakan setelah membaca dan memahami ayat tentang sabar ini?", "Bagaimana ayat ini mengubah pandangan kalian tentang musibah?".

Peserta didik menuliskan satu kalimat hikmah dari pembelajaran hari ini dalam jurnal refleksi mereka.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT) - UMPAN BALIK, MENYIMPULKAN, PERENCANAAN LANJUTAN

Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik umum tentang kemajuan hafalan dan pemahaman konsep. Mengapresiasi usaha peserta didik dalam melafalkan ayat.

Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik menyimpulkan pengertian sabar dan pentingnya Al-Qur'an dan Hadis sebagai pedoman.

Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menyampaikan bahwa pertemuan berikutnya akan fokus pada terjemahan dan kandungan ayat. Guru memberikan tugas rumah: mencari tahu terjemahan per kata dari QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155.

PERTEMUAN 2: 

MEMAHAMI KANDUNGAN AYAT DAN HADIS (2 X 45 MENIT)

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT) - PRINSIP BERKESADARAN, BERMAKNA, MENGGEMBIRAKAN

Menggembirakan (Joyful Learning): Guru memulai dengan permainan "Tebak Ayat" (menayangkan potongan ayat tanpa terjemahan, peserta didik menebak artinya secara cepat).

Bermakna (Meaningful Learning): Guru mengaitkan tebakan ayat dengan pentingnya memahami makna Al-Qur'an dalam mengarungi kehidupan.

Berkesadaran (Mindful Learning): Guru meminta peserta didik untuk secara hening membaca kembali terjemahan ayat dan hadis yang sudah mereka cari di rumah, kemudian merenungkan satu makna yang paling menyentuh hati.

KEGIATAN INTI (60 MENIT) - PRINSIP MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, MEREFLEKSI

Fase 1: Memahami (Understanding)

Telaah Terjemahan dan Kandungan (Diferensiasi Konten):

Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan terjemahan per kata dan per ayat dari QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155.
Guru memaparkan kandungan makna ayat dan hadis secara mendalam, termasuk konsep "isti'anah bis sabr was shalah" (memohon pertolongan dengan sabar dan salat).

Guru menjelaskan macam-macam sabar (sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat, sabar dalam menghadapi musibah) dengan contoh-contoh relevan.

Diferensiasi Konten: Guru dapat menyediakan materi tambahan berupa tafsir ringkas dari beberapa ulama untuk peserta didik yang ingin mendalami lebih jauh.

Diskusi dan Analisis Kasus (Diferensiasi Proses):
Peserta didik dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok diberikan beberapa studi kasus singkat tentang musibah atau ujian.

Diferensiasi Proses:

Kelompok A (membutuhkan scaffolding): Diminta mengidentifikasi jenis musibah dan jenis sabar yang relevan.

Kelompok B (siap): Diminta menganalisis respons yang Islami berdasarkan kandungan ayat dan hadis, serta menentukan jenis sabar yang paling tepat.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan umpan balik.

Fase 2: Mengaplikasi (Applying)

Mengaitkan dengan Kehidupan:

Peserta didik diminta menuliskan 2-3 contoh nyata (dari kehidupan pribadi atau orang lain) untuk setiap macam sabar yang telah dipelajari.

Fase 3: Merefleksi (Reflecting)

Refleksi Mendalam:

Guru meminta peserta didik merenungkan: "Bagaimana pengetahuan tentang kandungan ayat dan hadis ini dapat membantumu menghadapi masalah di masa depan?", "Bagian mana dari konsep sabar yang paling sulit bagimu untuk diterapkan?"

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT) - UMPAN BALIK, MENYIMPULKAN, PERENCANAAN LANJUTAN

Umpan Balik Konstruktif: Guru mengapresiasi analisis peserta didik dan mengoreksi jika ada miskonsepsi. Menekankan pentingnya pemahaman makna.

Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik menyimpulkan kandungan utama QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155 serta macam-macam sabar.

Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menyampaikan bahwa pertemuan berikutnya akan membahas hikmah sabar. Guru memberikan tugas rumah: mencari kisah-kisah inspiratif tentang kesabaran dari para nabi atau tokoh Islam.

PERTEMUAN 3: 

MENGANALISIS HIKMAH DAN IMPLEMENTASI SABAR (2 X 45 MENIT)

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT) - PRINSIP BERKESADARAN, BERMAKNA, MENGGEMBIRAKAN

Menggembirakan (Joyful Learning): Guru memulai dengan "Tebak Tokoh Sabar" (Guru membacakan ciri-ciri singkat seorang tokoh yang sabar, peserta didik menebak namanya).

Bermakna (Meaningful Learning): Guru mengaitkan tokoh-tokoh tersebut dengan hikmah kesabaran dan pentingnya meneladani mereka.

Berkesadaran (Mindful Learning): Guru meminta peserta didik untuk memejamkan mata sejenak, membayangkan satu tujuan besar dalam hidup mereka, dan merenungkan rintangan apa yang mungkin dihadapi dan bagaimana sabar akan membantu.

KEGIATAN INTI (60 MENIT) - PRINSIP MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, MEREFLEKSI

Fase 1: Memahami (Understanding)

Eksplorasi Hikmah Sabar:

Guru memaparkan berbagai hikmah dan manfaat sabar, baik di dunia maupun di akhirat (pahala besar, kebersamaan dengan Allah, ketenangan hati, dll.).

Guru menampilkan video singkat atau cerita bergambar tentang kisah-kisah kesabaran yang inspiratif dari buku ajar atau sumber lain (misalnya Nabi Ayub, Nabi Yusuf, atau tokoh kontemporer).

Diskusi Kelompok (Diferensiasi Proses):

Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok. Setiap kelompok menganalisis satu atau dua kisah inspiratif tentang kesabaran (dari buku ajar atau yang mereka cari sebagai tugas rumah) dan mengidentifikasi:

Ujian/musibah yang dihadapi.

Bentuk kesabaran yang ditunjukkan.

Hikmah/pelajaran yang didapat dari kisah tersebut.

Diferensiasi Proses: Guru dapat memberikan kisah yang lebih kompleks atau sederhana sesuai tingkat pemahaman kelompok.
Setiap kelompok mempresentasikan analisis mereka.

Fase 2: Mengaplikasi (Applying)

Role Play/Simulasi Situasi (Diferensiasi Produk):
Setiap kelompok diberi satu skenario situasi sehari-hari yang membutuhkan kesabaran (misalnya, nilai ulangan jelek, diejek teman, antrean panjang, internet lemot).

Diferensiasi Produk:

Kelompok A: Menuliskan dialog singkat yang menunjukkan perilaku sabar.
Kelompok B: Melakukan role play singkat (2-3 menit) tentang bagaimana bersikap sabar dalam situasi tersebut.

Guru memberikan umpan balik pada setiap penampilan.

Fase 3: Merefleksi (Reflecting)

Refleksi Penerapan:
Guru meminta peserta didik menuliskan di jurnal refleksi: "Satu hikmah sabar yang paling berkesan bagiku adalah...", "Satu situasi yang akan aku coba terapkan kesabaran lebih dalam minggu ini adalah...".

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT) - UMPAN BALIK, MENYIMPULKAN, PERENCANAAN LANJUTAN

Umpan Balik Konstruktif: Guru mengapresiasi kreativitas peserta didik dalam role play dan kedalaman refleksi mereka.

Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik menyimpulkan berbagai hikmah sabar dan contoh implementasinya.

Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memperkenalkan konsep proyek pada pertemuan selanjutnya dan meminta peserta didik mulai memikirkan ide proyek yang ingin mereka buat terkait sabar.

PERTEMUAN 4: 

PROYEK PENGUATAN PEMAHAMAN SABAR (2 X 45 MENIT)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT) - PRINSIP BERKESADARAN, BERMAKNA, MENGGEMBIRAKAN

Menggembirakan (Joyful Learning): Guru menampilkan beberapa contoh produk kreatif (infografis, video pendek, monolog) tentang topik motivasi atau nilai positif. Guru menanyakan, "Menurut kalian, bagaimana cara pesan ini sampai kepada kita dengan efektif?"

Bermakna (Meaningful Learning): Guru menjelaskan bahwa tujuan hari ini adalah mengubah pemahaman tentang sabar menjadi karya kreatif yang dapat menginspirasi orang lain.

Berkesadaran (Mindful Learning): Guru meminta peserta didik untuk hening sejenak, membayangkan target audiens dari proyek mereka, dan pesan apa yang ingin mereka sampaikan tentang sabar.

KEGIATAN INTI (60 MENIT) - PRINSIP MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, MEREFLEKSI

Fase 1: Memahami (Understanding)

Perencanaan Proyek (Diferensiasi Proses):
Guru menjelaskan pilihan proyek (infografis, video singkat, monolog/puisi, poster digital, komik strip).
Peserta didik bekerja dalam kelompok (atau individu jika memungkinkan) untuk merencanakan proyek mereka.

Diferensiasi Proses: Guru menyediakan panduan perencanaan (checklist, template storyboard untuk video, template kerangka infografis) untuk kelompok yang membutuhkan. Guru memberikan contoh proyek yang sederhana untuk memberikan gambaran.
Guru membimbing setiap kelompok dalam memilih jenis proyek, menentukan tema spesifik, dan merencanakan alur kerja. Guru memastikan setiap proyek memiliki pesan yang jelas tentang sabar.

Fase 2: Mengaplikasi (Applying)

Pengerjaan Proyek (Diferensiasi Produk):

Peserta didik mulai mengerjakan proyek mereka. Guru menyediakan waktu untuk konsultasi dan bimbingan.

Diferensiasi Produk: Peserta didik memilih alat digital atau manual sesuai kemampuan dan preferensi mereka. Guru memberikan dukungan teknis dasar jika diperlukan (misalnya, panduan penggunaan Canva, tips merekam video sederhana).
Guru mendorong kolaborasi aktif dalam kelompok, pembagian tugas, dan saling membantu.

Fase 3: Merefleksi (Reflecting)

Refleksi Proses Pengerjaan:

Setiap kelompok diminta untuk menuliskan tantangan yang mereka hadapi dalam pengerjaan proyek dan bagaimana mereka mengatasinya.

Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan progres proyek mereka secara singkat (elevator pitch) dan meminta umpan balik dari kelompok lain.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT) - UMPAN BALIK, MENYIMPULKAN, PERENCANAAN LANJUTAN

Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik pada ide proyek dan kemajuan pengerjaan. Mengapresiasi kreativitas dan usaha kolaborasi.

Menyimpulkan Pembelajaran: Guru menyimpulkan pentingnya menuangkan pemahaman ke dalam aksi nyata melalui proyek.

Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru mengingatkan jadwal presentasi proyek di pertemuan terakhir dan memberikan waktu untuk penyelesaian proyek sebagai tugas mandiri di rumah.

PERTEMUAN 5: 

REFLEKSI DAN INTERNALISSI NILAI SABAR (2 X 45 MENIT)

KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT) - PRINSIP BERKESADARAN, BERMAKNA, MENGGEMBIRAKAN

Menggembirakan (Joyful Learning): Guru memutar musik relaksasi Islami atau lantunan ayat Al-Qur'an singkat sebelum pelajaran dimulai untuk menciptakan suasana tenang.

Bermakna (Meaningful Learning): Guru mengingatkan kembali perjalanan belajar tentang sabar dari awal hingga proyek.

Berkesadaran (Mindful Learning): Guru mengajak peserta didik untuk melakukan meditasi singkat (1-2 menit) tentang rasa syukur atas segala nikmat dan kesabaran dalam menghadapi tantangan.

KEGIATAN INTI (60 MENIT) - PRINSIP MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, MEREFLEKSI

Fase 1: Memahami (Understanding)

Persiapan Presentasi:

Guru memberikan waktu singkat bagi kelompok untuk persiapan akhir presentasi proyek mereka.

Fase 2: Mengaplikasi (Applying)

Presentasi Proyek (Diferensiasi Produk):

Setiap kelompok mempresentasikan proyek mereka (infografis, video, monolog, dll.) di depan kelas.

Setelah setiap presentasi, guru dan peserta didik lain memberikan umpan balik positif dan pertanyaan konstruktif. Guru menekankan pesan-pesan penting dari setiap proyek.

Diferensiasi Produk: Penilaian presentasi akan disesuaikan dengan jenis proyek yang dipilih.

Fase 3: Merefleksi (Reflecting)

Refleksi Akhir dan Komitmen (Diferensiasi Proses):

Setelah semua presentasi, guru memimpin diskusi refleksi:

"Apa pelajaran paling berharga yang kalian dapatkan dari seluruh rangkaian pembelajaran tentang sabar ini?"

"Bagaimana kalian akan menerapkan nilai sabar dalam kehidupan sehari-hari mulai sekarang?"

"Apa yang bisa kalian lakukan untuk membantu orang lain menjadi lebih sabar?"

Setiap peserta didik menuliskan "Komitmen Sabar-ku" di kertas kecil yang akan ditempel di jurnal atau di tempat yang terlihat (misalnya, diari). Ini mendorong meaningful learning dan mindful learning pada tingkat personal.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT) - UMPAN BALIK, MENYIMPULKAN, PERENCANAAN LANJUTAN

Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas seluruh proses pembelajaran, kreativitas proyek, dan partisipasi aktif peserta didik. Guru memberikan umpan balik spesifik yang membangun semangat.

Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali esensi sabar sebagai pilar keimanan dan kunci kebahagiaan dunia akhirat.

Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan pengantar singkat untuk bab selanjutnya. Guru mendorong peserta didik untuk terus mengamalkan nilai sabar di mana pun mereka berada.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN

A.     ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (DIAGNOSTIK)

Format Asesmen: Kuis lisan singkat, Survei Mentimeter, Refleksi singkat tulis.
Pertanyaan/Tugas:

"Apa yang kalian pahami tentang 'sabar'?"

"Bagaimana perasaan kalian saat menghadapi kesulitan?"

"Sebutkan satu ayat atau hadis yang kalian ketahui tentang sabar (jika ada)."
(Mentimeter): "Skala 1-5, seberapa sering kamu merasa sabar dalam seminggu terakhir?"

B.     ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (FORMATIF)

Format Asesmen: Observasi (partisipasi diskusi, role play, kolaborasi kelompok), Penilaian Lafalan Ayat, Penilaian Jurnal Refleksi, Penilaian Kerangka Proyek.

Pertanyaan/Tugas:

(Saat observasi): "Apakah kamu bisa menjelaskan perbedaan antara sabar dalam ketaatan dan sabar dalam musibah?"

(Saat melafalkan): Guru mencatat kelancaran dan ketepatan tajwid.

(Pada jurnal refleksi): "Apa tantangan terbesarmu saat ini dan bagaimana kamu bisa menerapkannya dengan sabar?"

(Pada kerja kelompok): "Bagaimana kamu berkontribusi dalam tim untuk menyelesaikan masalah ini?"

C.     ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SUMATIF)

Format Asesmen: Tes Tertulis, Penilaian Proyek, Presentasi, Penilaian Produk.

Pertanyaan/Tugas (Tes Tertulis):

Jelaskan pengertian sabar menurut istilah dan sebutkan 3 macam sabar beserta contohnya. (Menguji pengetahuan konseptual)

Tuliskan QS. Al-Baqarah/2:153 dan 155 beserta terjemahannya, kemudian jelaskan kandungan maknanya. (Menguji pemahaman dalil dan terjemahan)

Analisislah hikmah sabar yang terkandung dalam kisah Nabi Ayub a.s. (Menguji penalaran kritis)

Bagaimana sikap sabar dapat membantu seseorang mencapai tujuan hidupnya di dunia dan akhirat? Berikan contoh konkret. 

(Menguji kemampuan aplikasi dan penalaran)

Tugas (Penilaian Proyek dan Presentasi):

Proyek: Peserta didik menyerahkan produk proyek mereka (infografis, video, monolog, dll.) yang telah disempurnakan.

Presentasi: Peserta didik mempresentasikan proyek mereka di depan kelas.

Rubrik Penilaian Proyek dan Presentasi:

Kesesuaian Konten: Akurasi informasi dan relevansi dengan konsep sabar.

Kreativitas: Orisinalitas ide dan daya tarik penyajian.

Pesan/Hikmah: Kejelasan pesan yang disampaikan dan dampaknya.

Kolaborasi (jika kelompok): Keterlibatan dan kontribusi setiap anggota.

Komunikasi (presentasi): Kejelasan, kelancaran, dan kepercayaan diri dalam penyampaian.

Aspek Kebahasaan: Penggunaan bahasa yang baik dan benar (jika ada unsur teks/narasi).

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved