Dosen Tewas di Kamar Hotel
Fakta Hubungan Polisi Pangkat AKBP Dengan Dosen Perempuan Tewas di Hotel, Ada di KK yang Sama
Misteri hubungan AKBP B yang ditemukan di kamar hotel tempat dosen perempuan bernama Dwinanda Linchia Levi tewas.
Ringkasan Berita:
- Pengakuan AKBP Basuki, sosok pertama yang menemukan dan melaporkan kematian dosen perempuan di kamar hotel.
- Nama AKBP Basuki dan almarhumah Denanda berada di Kartu Keluarga yang sama, apa benar mereka punya hubungan keluarga?
- Misteri pria yang kabarnya sempat berada di kamar hotel tempat Denanda menginap.
SRIPOKU.COM - Misteri hubungan AKBP B yang ditemukan di kamar hotel tempat dosen perempuan bernama Dwinanda Linchia Levi tewas.
Beredar kabar, AKBP B yang belakangan diketahui bernama Basuki punya hubungan keluarga dengan Dwinanda.
Sebab, nama keduanya dikabarkan berada di satu kartu keluarga yang sama.
Akan tetapi, semua dibantah oleh AKBP Basuki.
Baca juga: Sosok Dosen Perempuan Tewas di Kamar Hotel, Kabarnya Sempat Satu Kamar Dengan Polisi Pangkat AKBP
Dwinanda Bermalam Dengan Pria
Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasori, mengatakan bahwa Dwinanda Linchia Levi bermalam di kamar itu bersama seorang pria.
"Mereka satu kamar, sama laki-laki," katanya.
Namun begitu ia tak merinci hubungan antara Dwinanda Linchia Levi dengan lelaki tersebut.
"Kita belum berani mengatakan itu (pacar). Pokoknya mereka satu kamar," katanya.
Dugaan awal, Dwinanda Linchia Levi meninggal karena sakit.
"Dugaan sementara karena sakit," katanya.
Saat ini, AKBP Basuki sedang menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
"Pendalaman terhadap beberapa pihak yang di lokasi. Enggeh (termasuk pria anggota polisi yang berada satu kamar dengan korban)," kata dia lagi.
Baca juga: FAKTA Baru Kematian Dosen di Jambi, Bripda Waldi Ngaku Sakit Hati Dihina Miskin Kalo Bukan Polisi
Pengakuan AKBP Basuki
Orang pertama yang menemukan dosen berusia 35 tahun itu adalah sosok polisi berpangkat AKBP bernama Basuki.
Ketika melihat kondisi Dwinanda, AKBP Basuki langsung melapor ke bagian resepsionis dan lapor polisi.
Ia mengaku datang ke TKP untuk mengecek kondisi korban.
Sebab sehari sebelumnya, ia sempat mengantar korban untuk berobat ke rumah sakit.
Membantah punya hubungan asmara, AKBP Basuki mengaku hanya membiayai kuliah S3 korban.
Masih Lajang
Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan, mengatakan, korban berinisial D (35) ditemukan tewas oleh oknum polisi di tempat kejadian perkara (TKP).
Menurutnya, kematian ini adalah sesuatu yang tidak wajar sebab ditemukan tewas ketika pukul 05.30 WIB atau sekitar pagi-pagi.
"Dan kenapa ada seorang oknum polisi yang merupakan saksi kunci kebetulan ada ditempat kejadian perkara," ungkap Jensen saat dikonfirmasi, Selasa (18/11/2025) malam.
Korban disebut ditemukan dalam kondisi tanpa busana oleh saksi utama seorang anggota Polri berinisial B (56) dan berpangkat AKBP yang menjabat sebagai Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng.
Dia menilai kematian korban masih patut dicurigai mengingat keberadaan oknum polisi di lokasi kejadian.
Dia menyebutkan, korban merupakan perempuan lajang yang sudah mengajar di Untag sebagai dosen hukum pidana.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban pernah menceritakan sosok polisi ini.
“Sempat cerita, karena korban tahu saya aktivis yang sering demo. Korban bilang, ‘Ibu punya teman polisi, dia Kasubdit pengendalian massa. Jangan-jangan kalian sering ketemu pas demo, soalnya kan demo itu pasti urusannya berkaitan dengan urusan pengendalian massa’,” ujarnya mengikuti perkataan korban.
Untuk itu, para alumni mendorong agar kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian dosennya.
Dia berharap penanganan kasus diungkap secara transparan.
"Kami ikatan alumni Untag mendesak kepolisian agar kasus ini dibuktikan secara terang benderang dan jangan melindungi oknum tertentu," harapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.