Berita Viral

DIUSIR Sahara hingga Difitnah Dosen Cabul, Yai Mim Ditawari Tinggal di Dubai, Dijanjikan Keamanan

Bahkan melihat Yai Mim yang diusir Sahara hingga merasa difitnah, mantan dosen ini pun ditawari tinggal di Dubai.

|
TikTok
YAI MIM PINDAH - Kolase TikTok. Diusir Sahara hingga Difitnah Dosen Cabul, Yai Mim Ditawari Tinggal di Dubai 

Sistem hukum di Dubai sangat jelas dan ketat. 

Jika anda terlibat masalah dengan tetangga, rekan bisnis atau siapa pun, semua bisa diselesaikan lewat jalur resmi pemerintah tanpa harus mengundang perhatian publik secara luas. 

"Kalau anda ada masalah sama orang lain, bisa tetangga partner bisnis, atau siapa saja, mudah diatasi. Anda tinggal masuk ke jalur resmi pemerintah dan buka kasusnya. Di sini, enggak perlu bikin viral buat dapat keadilan," jelasnya. 

SAHARA NGAKU DILECEHKAN - Kolase Yai Mim dan Sahara. SAKIT Hatinya Sahara Ngaku 4x Dilecehkan Yai Mim Secara Verbal, Omongan Seperti Bukan Seorang Kyai
SAHARA NGAKU DILECEHKAN - Kolase Yai Mim dan Sahara. SAKIT Hatinya Sahara Ngaku 4x Dilecehkan Yai Mim Secara Verbal, Omongan Seperti Bukan Seorang Kyai (KolaseDensu/Cumicumi)

Sebelum mengakhiri videonya, ia berharap agar bisa bertemu langsung dengan Yai Mim

"Jadi, Yai Mim kalau anda ke Dubai kabari ya, kehormatan buatku kalau bisa bertemu anda," pungkasnya. 

Namun Yai Mim tampak tak memberikan reaksi terkait kabar tersebut.

Hal ini pun bukanlah pertama kali Yai Mim mendapat tawaran pindah negara.

Sebelumnya, Yai Mim mengaku ditawarkan untuk pindah warga negara ke Malaysia.

Hal itu diungkap sendiri oleh Yai Mim baru-baru ini.

"Kemarin saya ditawari Perdana Menteri Datuk Anwar Ibrahim, 'hei, Yai Mim tinggal sini aja," ujar Yai Mim dilansir dari YouTube Intens Investigasi.

Namun lantaran mengaku cinta dengan tanah air, Yai Mim pun mengaku tak mau menerima tawaran tersebut.

"Aku cinta Indonesia'," ujar Yai Mim menjawab.

Yai Mim mengaku sering bolak-balik ke Malaysia untuk menghadiri agenda kumpul ulama setiap tahun. 

Dari pertemuan itu, ia biasanya diberikan hadiah oleh para tokoh mulai dari gubernur sampai Perdana Menteri Malaysia. 

"Saya sering ke Malaysia untuk menemui ada kumpul-kumpul ulama setiap tahun, ada agenda di sana. Biasanya, kami dari raja-raja itu dikasih hadiah termasuk dari Perdana Menterinya. Dari Gubernur Kelantan pasti dikasih," lanjutnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved