Kematian Brigadir Esco
GELAGAT Briptu Rizka Pergi ke Dukun Demi Cari Brigadir Esco yang Hilang Tapi tak Buat laporan Polisi
Ternyata selama Brigadir Esco menghilang, Briptu Rizka sibuk mencari keberadaan suaminya tersebut.
Ia mengungkap, Briptu Rizka menanyakan soal aturan peminjam uang yang meninggal.
"Satu minggu sebelum kejadian kita dapat info bahwa bu Rizka nelepon ke bank, suami kita meninggal apa hutang lunas ?" kata Acim.
Ternyata berdasarkan jawaban pihak bank, jika peminjam uang meninggal maka hutang dianggap lunas.
"Di situlah jawabannya adalah lunas," katanya.
Ia tak mengetahui pasti jumlah hutang Brigadir Esco.
"Gak tahu. kita lihat Rp 390-an (juta)," katanya.
Atas informasi tersebut lah keluarga Brigadir Esco semakin menaruh curiga pada Briptu Rizka.
"Iya (mencurigai)," katanya.
Rekonstruksi Brigadir Esco Tewas di Tangan Istrinya, Briptu Rizka
Fakta rekonstruksi kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely tewas di tangan istrinya sendiri Briptu Rizka Sintiyani mulai terbongkar.
Briptu Rizka diduga membunuh suaminya sendiri Brigadir Esco.
Kasus pembunuhan Brigadir Esco kini sampai pada proses rekonstruksi dengan tersangka merupakan istrinya sendiri yakni anggota Polwan Briptu Rizka.
Proses rekonstruksi kematian Brigadir Esco dilakukan Polres Lombok Barat pada Senin (29/8/2025) pukul 09.00 WITA.
Rekonstruksi kasus kematian Brigadir Esco digelar di Dusun Nyiur Lembang, Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat.
Ketua tim kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan menyampaikan, pihaknya sudah mendapatkan informasi dari Polda NTB bahwa rekonstruksi akan digelar Senin (29/9/2025) pagi.
"Terus kemudian saya protes ke Kasat reskrim kenapa tidak diinformasikan ke kita. Kita kan harus tahu. Dia bilang sudah suruh tim kasih tahu, tapi sampai sekarang ndak ada. Padahal rekonstruksi harus terbuka," jelas Lalu Anton.
Lalu Anton menerangkan, semua pihak akan hadir dalam rekonstruksi besok termasuk keluarga Brigadir Esco, tim kuasa hukum dan masyarakat karena terbuka untuk umum.
"Kita harus kawal karena pihak korban yang berkepentingan," jelas Lalu Anton.
Adegan rekonstruksi merupakan salah satu rangkaian pengungkapan kasus agar menjadi terang benderang.
Lalu Anton sangat menyayangkan karena informasi rekonstruksi tidak disampaikan kepada kuasa hukum ataupun keluarga korban.
"Biar ada keterbukaan juga bagi kami kuasa hukum pelapor. Kami sayangkan Polres Lombok Barat itu. Kalau bukan kami yang aktif, artinya kami tidak diinformasikan. Ada apa ini?," jelas Lalu Anton heran.
"Tidak ada informasi kalau bukan kami yang aktif. Tadi Polda yang informasikan ke kami karena kami tanya ke Polda. Terus kami pastikan ke Polres Lombok Barat," sambung Lalu Anton.
Lalu Anton menyebutkan, tersangka Briptu Rizka wajib dihadirkan.
"Sama dengan kasus pembunuhan di Nipah karena jadi sorotan publik ya jadi harus terbuka," demikian Lalu Anton.
Sementara itu, Kasat reskrim Polres Lombok Barat AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata dan Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid saat dikonfirmasi belum menjawab pertanyaan wartawan.
Wartawan Tribun Lombok akan terus menghubungi Polres Lombok Barat dan Polda NTB untuk detail kegiatan rekonstruksi.
Kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Heriawan menyaksikan rekonstruksi yang berlangsung tertutup.
Ia kemudian membeberkan sejumlah adegan kekerasan yang terungkap dalam rekonstruksi.
Tersangka diketahui melakukan kekerasan fisik terhadap korban dengan memukul bagian belakang kepala menggunakan benda tumpul.
Aksi tersebut terjadi di dalam rumah yang dihuni oleh korban dan tersangka yang merupakan pasangan suami istri.
Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Heriawan, usai menyaksikan rekonstruksi tertutup versi penyidik di dalam rumah tersangka.
“Reka adegan (di dalam rumah) korban sempat dipukul di bagian kepala oleh Brigadir Rizka,” ucap Anton saat ditemui di lokasi rekonstruksi, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Senin (29/9/2025).
Anton juga menyebutkan, tidak hanya bekas luka dari benda tumpul yang diterima korban, namun juga luka sayatan di wajah bagian dahi dan pipi serta telapak tangan bagian kanan korban.
“Kalau luka sayatan di bagian tangan kan itu naluri membela diri, nggak ada orang yang mau mati konyol, maka kami yakini ada tersangka lain yang ikut terlibat,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam rekonstruksi versi penyidik, diperagakan sekitar 50 adegan oleh pemeran pengganti.
Proses tersebut turut menghadirkan saksi ahli, termasuk dokter forensik dan tim Inafis, untuk menjelaskan mekanisme pembunuhan terhadap Brigadir Esco.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, menolak memberikan keterangan kepada awak media terkait detail rekonstruksi.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
PERAN 2 Mr X Buat Seolah Brigadir Esco Akhiri Hidup, Briptu Rizka Tolak saat Adegan Rekonstruksi Ini |
![]() |
---|
BRIPTU Rizka Bohong, Sempat Cuci Piring dan Jemur Pakaian, Sang Adik Bongkar Fakta Mengejutkan! |
![]() |
---|
TANYA ke Bank Suami Meninggal Utang Lunas, Gelagat Briptu Rizka Seminggu Sebelum Brigadir Esco Tewas |
![]() |
---|
'Saya Bukan Pelaku' Tangis Briptu Rizka Berani Sumpah di Alquran Ngaku Bukan Pembunuh Brigadir Esco |
![]() |
---|
BRIPTU Rizka Keceplosan Sebut Sosok Mr X, Berperan Pindahkan Jasad Brigadir Esco dari Rumah ke Kebun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.