Breaking News

Berita Menkeu Purbaya

PEKERJAAN Mentereng Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Mampu Hasilkan Miliaran di Usia Belasan Tahun

Berikut ini pekerjaan Yudo Sadewa, anak Menkeu Purbaya yang belakangan ini jadi sorotan publik usai sang ayah dilantik.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: pairat
Wartakota/TikTok
PROFESI YUDO SADEWA - Kolase Yudo Sadewa dan Menkeu Purbaya. Pekerjaan Mentereng Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Mampu Hasilkan Miliaran di Usia Belasan Tahun 

SRIPOKU.COM - Berikut ini pekerjaan Yudo Sadewa, anak Menkeu Purbaya yang belakangan ini jadi sorotan publik usai sang ayah dilantik.

Hal ini bermula dari unggahan yang diduga menyindir Menteri Keuangan sebelumnya, yakni Sri Mulyani.

Meski sudah menampiknya, namun sosok Yudo Sadewa sudah terlancur jadi sorotan publik.

Latar belakang dan kehidupan Yudo Sadewa pun tak lepas dari sorotan, termasuk pekerjaannya.

Usut punya usut, Yudo Achilles Sadewa putra Menkeu baru itu pernah pamer mendapat untung Rp13 miliar dari pekerjaan yang digelutinya.

Yudo ternyata berprofesi sebagai trader muda berbakat.

Trader adalah individu atau entitas yang melakukan jual beli aset keuangan.

Seperti saham, mata uang, komoditas, atau kripto untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga jangka pendek. 

Yudo mulai menekuni bidang ini sejak masih duduk di bangku SMP.

Awalnya, Yudo hanya terpapar konten serta platform yang menjual Crypto di internet.

Ia kemudian merasa tertarik dan mencoba mempelajarinya secara otodidak.

Yudo kemudian mantan terjun ke dunia trading dengan modal Rp500 ribu yang dikumpulkan dari sisa uang sakunya.

Ia menginvestasikan dana tersebut ke mata uang Shiba Inu.

Dilansir Sripoku.com dari laman DJKN Kemenkeu, crypto adalah mata uang virtual yang keamanannya dijamin dengan kriptografi. 

Belakangan, uang crypto menjadi populer karena aset digital ini tidak terikat oleh otoritas pusat, seperti bank.

Perjalanan Yudo dalam dunia trading pun tidak langsung mulus. Di satu bulan pertama, Yudo mengalami kerugian hingga Rp156 juta.

Yudo baru bisa untung pada tahun 2021. Di mana modal Rp10 juta yang diinvestasikan di Shiba Inu jadi untung hingga Rp400 juta.

Kemudian di tahun 2024, Yudo kembali ketiban rezeki. Melalui akun TikTok @yudosadewa, ia mengabarkan bahwa tradingnya untung hingga Rp13 miliar.

"Aku sudah dagang kriptokarensi dari 2019, mulai dari 500 k (Rp500 ribu) sampai jadi 13 M (Rp13 miliar)," tulis Yudo melalui akun TikTok-nya.

Sementara itu, Yudo merupakan alumni SMA Al-Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Ia baru lulus SMA pada tahun 2023 lalu. Namun sejauh ini belum diketahui apakah dia melanjutkan ke perguruan tinggi atau tidak.

SOSOK YUDO SADEWA - Sosok Yudo Sadewa putra dari Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Nama Yudo Sadewa saat ini tengah menjadi perbincangan, karena unggahannya di media sosial.
SOSOK YUDO SADEWA - Sosok Yudo Sadewa putra dari Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Nama Yudo Sadewa saat ini tengah menjadi perbincangan, karena unggahannya di media sosial. (TikTok/@yudosadewa)

Baca juga: GAYA Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Bahas Ciri Orang Miskin di Tengah Jabatan Baru Ayahnya: Munafik

Sudah Klarifikasi

Yudo menegaskan kalau dirinya tidak menyangka kalau postingannya itu akan viral di media sosial.

"Hallo guys, Assalamualaikum wr wb, ini gak tahu kenapa kok gw viral ya," katanya.

Ia pun menegaskan kalau tulisannya soal Sri Mulyadi agen CIA Amerika itu tidak benar.

"Yang bilang itu sebenernya gak beneran ya, bu Sri Mulyani bukan agen CIA atau AMF ya," kata dia sambil tersenyum.

Yudo pun menegaskan kalau postingan itu hanya candaan antara dirinya dengan temannya.

Namun ia menduga ada pihak yang sengaja menggoreng postingannya itu.

"Itu gw hanya hanya becanda sama temen gw di Insta Story. Tapi enggak tahu ada yang goreng kayanya ya, jadi viral," katanya smabil tertawa.

Ia pun mengklarifikasi kalau tudingan agen CIA itu hanya candaan saja.

"Tapi aku klarifikasi nih, itu tidak benar, itu hanya jokes yang diberikan kepada teman-teman aku, terhadap ternak Mulyono lah," katanya sambil tertawa lagi.

"Aku bilang agen CIA ya ternak Mulyono," tambahnya.

Meski merasa postingannya ada yang menggoreng, ia pun meminta maaf.

"Nah ini ada yang goreng kayaknya guys. Jadi ya udah lah, dan aku mohon maaf, dan itu tidak benar sama sekali ya. Wassalamualaikum wr wb," katanya.

Purbaya Yudhi Sadewa lahir pada 7 Juli 1964.

Ia merupakan seorang ekonom dan insinyur Indonesia.

Purbaya Sadewa dilantik sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia sejak 8 September 2025 menggantikan Sri Mulyani.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan dari 2020–2025.

Ia meraih gelar Sarjana dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sementara gelar Master of Science (MSc) dan gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi diperoleh dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.

Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bikin blunder lewat pernyataannya di awal menjabat.

Tentu saja ini bikin pusing Presiden Prabowo Subianto yang baru melantiknya di Istana Negara, Senin (8/9/2025) sore.

Purbaya menggantikan posisi Sri Mulyani, yang kabarnya minta mundur usai rumahnya jadi korban penjarahan massa.

Karena pernyataan Purbaya itu, Selasa (9/9/2025), mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi demo di depan Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Berdasarkan pantauan Tribunnewscom di lokasi, massa mahasiswa UI serta mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mulai tiba sekitar pukul 14.30 WIB di depan Gedung DPR RI.

Secara garis besar, mereka menuntut agar DPR RI memenuhi tuntutan rakyat 17+8, yang mana sebagian poinnya sudah deadline sejak 5 September 2025.

"Terkait untuk aksi hari ini, memang tajuk yang kami bawa adalah rakyat tagih janji," ujar Kepala Kajian Strategis BEM UI, Diallo Hujanbiru kepada awak media di depan Gedung DPR RI.

"Jadi kita datang untuk menagih janji, 17 + 8 Tuntutan Rakyat, di mana sebenarnya sudah diterima ya oleh pemerintah dan anggota dewan, yang mana itu juga tuntutan kolektif masyarakat, baik dari influencer, mahasiswa dan masyarakat sipil," lanjutnya. 

"Seluruhnya itu tuntutan yang kita minta untuk segera dituntaskan, untuk segera dilunasi," imbuhnya. 

Tak cukup di situ, mereka juga menyoroti soal pernyataan teranyar dari Menteri Keuangan RI (Menkeu) yang baru dilantik Presiden Prabowo Subianto, yakni Purbaya Yudhi Sadewa.

Kata dia, pernyataan Purbaya yang menyebut kalau tuntutan 17+8 adalah suara rakyat kecil, telah mengecewakan perasaan masyarakat secara luas.

"Baru satu hari dia menjabat sebagai menteri dia sudah langsung menyatakan pernyataan yang luar biasanya mengecewakan, luar biasanya menyakitkan bagi masyarakat karena dia mengecilkan suara masyarakat, dia mengecilkan penindasan yang dialami oleh masyarakat," ucap Diallo.

Padahal menurutnya, berbagai tuntutan yang disuarakan oleh masyarakat kecil itu bukan semata lahir karena keinginan masyarakat.

Melainkan ada pemantik yang membuat masyarakat lelah dengan kondisi saat ini, di mana bobroknya kinerja pemerintah dalam menjamin kesejahteraan setiap anak bangsa.

Atas hal itu, Diallo menilai agar seharusnya Purbaya yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo itu dicopot atau minimal sadar diri untuk mundur dari jabatannya.

"Dia (Purbaya) mengecilkan setiap tuntutan, yang mana tuntutan ini bukan lahir karena ingin menuntut, (tapi) karena mereka bobrok, karena mereka membunuh saudara mereka, karena mereka tidak memberikan kami hak yang cukup, mending ganti saja, mundur saja," tukas dia.

Sebelumnya, Purbaya saat ditanya soal 17+8 Tuntutan Rakyat yang masih ramai digaungkan publik di media sosial, mengaku belum mempelajarinya.

Namun, menurutnya, 17+8 Tuntutan Rakyat merupakan suara sebagian rakyat kecil yang dinilainya terganggu atas situasi saat ini.

"Saya belum mempelajari itu, saya basically begini, itu kan suara sebagian rakyat kecil kita," ujarnya.

"Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang ya," imbuhnya saat di Gedung Kemenkeu, Jakarta, usai dilantik, Senin (8/9/2025), dikutip dari YouTube KompasTV.

Lebih lanjut, Purbaya Yudhi yakin tuntutan-tuntutan rakyat soal perekonomian akan hilang dengan sendirinya, jika ia berhasil menjadikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai setidaknya enam persen.

Ia meyakini, alih-alih berdemo, rakyat akan sibuk mencari kerja dan menikmati makanan enak.

"Once, saya ciptakan pertumbuhan ekonomi enam persen, tujuh persen, itu akan hilang dengan otomatis," ujar Purbaya Yudhi sambil tersenyum.

"Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan berdemo," tandasnya.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved