Mata Siswi SD Lebam Usai Pulang Sekolah

Ratu Dewa Turun Tangan, Guru SDN 150 Gandus Buka Suara Penyebab Mata Siswi Merah Usai Pulang Sekolah

Setelah kasus F siswi SDN 150 Gandus Palembang akibat matanya merah dan lebam saat di sekolah, sosok guru akhirnya buka suara.

|
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
Instagram
PENGAKUAN GURU - Kolase Instagram F dan Ibunya (kiri) Ratu Dewa saat temui Guru SDN 150 (kanan). Didatangi Ratu Dewa, Guru SDN 150 Gandus Jelaskan Penyebab Mata Merah F. 

Guru tersebut pun mengungkap bahwa tak ada kejadian apapun saat pelajarannya.

"Demi Allah tidak ada kejadian, apo yang nangis-nangis, kejadian di kelas, dak katek,"jelasnya.
Demi Allah tidak ada kejadian, apa yang menangis, kejadian di kelas, tidak ada.

Sebelumnya, melihat kondisi F yang memprihatinkan, Vira majikan Bi Erni membantu memviralkan kasus tersebut melalui sosial medianya.

"Ibunya F (Bi Erna) pekerja dirumah mama ku, siang itu Bi Rrna berjalan menuju sekolah SD 150 Sungai Tenang Gandus," tulisnya.

Namun betapa terkejut Bi Erna mengetahui kedua mata anaknya sudah merah dan lebam.

"Bi Erna terkejut ketika menjemput putrinya sekolah, tiba-tiba dalam keadaan seperti di foto ini (merah kedua mata dan lebam disekitaran mata) karna Bi Erna terkejut sontak Bi Erna langsung menanyakan kepada guru yang ada di kelas," lanjutnya.

Sayangnya saat pihak guru dimintai keterangan, tidak ada jawaban yang memuaskan hati Bi Erna terkait kondisi F.

"Tetapi guru dikelas itu bilang “bukan aku” dan ketika ditanya kepada guru yang lain jawabannya “tidak tahu” bahkan ada yang bilang “mungkin karna efek main handphone”," lanjutnya.

VIRAL - Kolase Instagram Oy Palembang. Heboh Bocah SD 150 Gandus Dua Matanya Merah dan Lebam saat Pulang Sekolah
VIRAL - Kolase Instagram Oy Palembang. Heboh Bocah SD 150 Gandus Dua Matanya Merah dan Lebam saat Pulang Sekolah (Instagram)

Bi Erna pun bertambah curiga lantaran kedua mata F seperti habis ditusuk benda tajam.

"Tetapi Bi Erna tidak percaya kalau merah dimata F itu karena handphone karna F sangat jarang sekali memegang handphone, dan lukanya juga memar seperti kena pukulan / benda tumpul," tulisnya lagi.

Tak juga menemukan titik terang, Bi Ernah pun berencana untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Namun seorang guru di sekolah putrinya justru berbalik mengancam.

"Ketika Bi Erna bilang ingin melaporkan ke pihak berwajib, respon salah satu gurunya seperti ini “jangan asal tuduh nanti kamu bisa dilaporin balik” sehingga Bi Erna takut untuk melaporkan," jelasnya.

Selain itu Bi Erna juga susah menindak lanjuti ini lantaran tak ada bukti CCTV dan saksi.

"Semua murid disana ketika ditanyakan hanya menjawab tidak tahu," lanjutnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved