Mata Lokal UMKM
Dari Modal Arisan, Kue Basah Lola dan Key di Palembang Menembus Batas Negara
Adalah Cek Lola, pemilik UMKM Agen Kue Basah Lola dan Key, yang membuktikan bahwa bisnis tradisional
Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Di tengah gempuran tren makanan kekinian, pesona kue basah khas Palembang tak pernah pudar.
Adalah Cek Lola, pemilik UMKM Agen Kue Basah Lola dan Key, yang membuktikan bahwa bisnis tradisional yang dijalankan dengan hati bisa menembus batas negara.
Berlokasi di rumah panggung khas Palembang, tepatnya di Jalan Bungaran II, No 53 RT 02/RW 01, 8 Ulu, Seberang Ulu I, Kota Palembang, industri rumahan ini mudah dikenali dengan deretan spanduk bertuliskan 'Lola dan Key'.
Usaha ini sejatinya merupakan warisan turun temurun, namun Cek Lola mulai memegang kendali penuh pada tahun 2020, tepat di puncak masa pandemi COVID-19.
"Modal awal kami hanya satu juta rupiah, dari hasil arisan," kenang Cek Lola. Dengan pembagian tugas yang solid suami membuat, Lola menjual usaha ini Alhamdulillah telah berjalan selama lima tahun dan terus bertahan.
Lola dan Key dikenal menyajikan aneka kue basah khas Palembang seperti maksuba, lapis legit, dan delapan jam.
Namun, ada satu varian yang menjadi 'best seller' dan membedakan mereka dari agen lain yaitu kue basah lapis tiker.
Soal rasa, Cek Lola menjamin kualitas premium. Penilaian ini diamini oleh pelanggan setia, Nia (42), yang sudah tiga tahun menjadi langganan.
"Pertama kita pilih karena rasa. Ini sudah oke, tidak terlalu manis. Kemudian untuk harga itu ekonomi. Kalau Lebaran pasti pesan sini," ujar Nia singkat. Ia mengaku tahu Lola dan Key dari Facebook, Senin (20/10/2025).
Di hari biasa, Lola dan Key memproduksi sekitar 100 loyang kue berukuran 20x20. Jumlah ini selalu habis dalam sehari alias tidak sampai menginap.
"Kami tidak gunakan lemari freezer. Kami taruh di rak dan etalase. Jadi, sehari habis 100 loyang," jelas Lola, yang mengaku buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 21.00, kecuali ada acara keluarga.
Dengan nada bercanda khas Palembang, Cek Lola berujar, "Cak uji wong Plembang, tiap hari ado gawe (seperti kata orang Palembang, setiap hari ada pekerjaan)," canda ibu yang penuh humor ini.
Yang menarik, pesanan kue Lola dan Key tidak hanya datang dari Palembang. Dengan memanfaatkan platform daring seperti Toko Oranye dan Keranjang Kuning, pesanan mengalir deras bahkan dari luar negeri.
"Yang memesan pun tidak hanya dari Palembang. Dari Singapura, Malaysia, Thailand," tutur ibu muda berparas cantik ini dengan bangga. Ia menceritakan pengalaman lucu saat menerima tamu dari Thailand yang memesan lima loyang.
"Mereka datang ke sini. Sampai kami tidak paham apa yang diomongkan. Mereka tahu dari TikTok," katanya.
Ternyata, suami asal Thailand itu penasaran dengan rasa kue basah Palembang, daerah kelahiran istrinya. "Jadi, bukan pempek bae (saja)," gurau Cek Lola.
Jika produksi harian rata-rata 100 loyang, jelang Hari Raya Idul Fitri, angkanya melonjak drastis, bisa mencapai lebih dari 5.000 loyang.
Untuk Lebaran tahun depan, pesanan bahkan sudah dibuka, dan konsumen lama sudah tahu triknya.
"Habis Lebaran langsung nyambung, karena takut tidak kebagian. Rata-rata sudah DP," ujar Lola sambil mengacungkan jempol.
Demi mengejar target, tenaga kerja yang hari biasa berjumlah 8 orang, bisa bertambah hingga lebih dari 20 orang saat Lebaran.
Untuk gaji, Lola menerapkan upah harian yang terbilang besar, yakni Rp 100 ribu per hari untuk pembuat kue.
"Kalau buka lowongan kami tidak neko neko, yang penting rajin, jujur dan rapi. Soal gaji untuk yang ngadon dan masak sehari Rp 100 ribu sehari, sedangkan admin Rp 400 ribu per Minggu," ungkap wanita enerjik ini.
Namun, menjalankan UMKM ini tak lepas dari tantangan, terutama kenaikan harga bahan baku.
"Mentega dulu satu dus Rp 180 ribu, sekarang Rp 320 ribu. Nah, bayang aja pertahun itu naik terus," keluhnya.
Meski demikian, harga jual kue di Lola dan Key tetap dijaga ramah di kantong, berkisar antara Rp 100 ribu hingga paling mahal Rp 175 ribu.
Bagi yang ingin mencicipi manisnya kue khas Palembang yang 'enak dan harga ekonomi' ini, bisa langsung mampir ke lokasi atau menghubungi via WA di 083177629948 dan TikTok Lola dan Key.
| Kisah Sukses Irwan di Musi Rawas Budidayakan Limbah Janggel jadi Cuan |
|
|---|
| Kampung Gerabah Kalidoni Destinasi Wisata hingga Warisan Sejarah Penggerak Perekonomian Warga |
|
|---|
| Kerupuk Ikan Palembang Tembus Pasar Taiwan, UMKM Lokal Harapkan Dukungan Pemerintah |
|
|---|
| Sulam Angkinan Beludru dan Kain Katun Dingin Produk Kampung Sunan Terus Berinovasi |
|
|---|
| Kerupuk Palembang Tembus Pasar Taiwan, Kopi Pagaralam Siap Menyusul |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.