Demo di Senayan
Tak Ikut ke Jakarta Demo Bubarkan DPR, Mahasiswa Sumsel Janji Siapkan Aksi di Palembang
Presiden Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Ilham, bahwa belum ada terkonfirmasi yang ikut aksi di DPR RI.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Odi Aria
Puluhan pedagang kaki lima juga sudah menunggu kedatangan peserta aksi yang menurutnya akan datang dalam jumlah besar.
Puluhan pedagang itu ngemper di luar pagar gedung kompleks parlemen.
Mereka sebagian besar menjual air mineral, makanan ringan, sampai atribut aksi seperti bendera Merah Putih.
"Mana nih mahasiswa, katanya mau dateng," ujar salah satu pedagang di lokasi.
Hingga saat ini, aparat kepolisian tetap berjaga di pintu masuk utama DPR.
Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto depan DPR terpantau agak tersendat akibat banyaknya kendaraan, termasuk ojol yang berhenti di bahu jalan.
Sebagai informasi, ramai di media sosial sebelumnya warganet menyerukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI menyikapi meroketnya tunjangan anggota DPR RI yang nilainya lebih dari Rp100 juta.
Demo itu digelar pada 25 Agustus 2025 dengan dasar adanya kekecewaan publik terhadap DPR RI hingga dorongan untuk membubarkan lembaga legislatif tersebut.
Total pendapatan anggota DPR RI periode 2024–2029 akan mencapai lebih dari Rp100 juta per bulan.
Namun, bukan gaji pokok yang naik, melainkan berbagai tunjangan yang melonjak tajam, mulai dari beras, telur, bensin, hingga tunjangan rumah yang kini mencapai Rp50 juta per bulan.
Jalan Gatot Subroto tepat di depan Gedung DPR/MPR RI hingga siang ini masih ditutup polisi karena banyak pengemudi ojek online (ojol) yang singgah dan memarkirkan kendaraannya di badan jalan untuk melihat jalannya aksi unjuk rasa.
Kendati demikian, massa aksi yang hadir di sekitar DPR tampak tidak terorganisir dalam kelompok tertentu.
Mereka datang tanpa ada komando jelas dari koordinator lapangan maupun orator. Sebagian dari mereka mengaku mendapatkan informasi soal unjuk rasa pada hari ini dari media sosial.
Sejumlah anggota kepolisian yang berjaga terus mengimbau para driver ojol untuk segera bergerak dan tidak berhenti di bahu jalan. Namun imbauan itu tampak tidak sepenuhnya diindahkan, karena sebagian pengemudi masih memilih bertahan untuk memantau situasi.
Polisi masih berupaya mengurai arus kendaraan dengan menutup akses jalan dari jalan Gerbang Pemuda menuju Jalan Gatot Subroto.
Kendaraan umum dan ambulans terlihat masih bisa melintasi jalur transjakarta di tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.