Doa Hari Jumat dan Amalannya, Waktu Paling Mustajab untuk Memohon Ampunan Allah

Berikut ini amalan yang dapat dilakukan pada hari Jumat bagi umat Islam, baik amalan wajib dan sunnah

Editor: adi kurniawan
Sripoku.com/Tria Agustina
HARI JUMAT - Berikut ini bacaan doa hari Jumat yang diamalkan Rasulullah SAW serta surat pendek Alquran. 

Sejarah Hari Jumat

Dalam jurnal berjudul Kajian Hadis-hadis tentang keutamaan hari Jum'at oleh Rifqiah Saidah, terbitan Fakultas Ushuludin UIN Syarif Hidayatullah tahun 2012, dijelaskan mengenai sejarah hari Jumat menurut Islam.

Sebelum Islam datang (masa jahiliyah), hari Jumat dikenal dengan nama hari ’Arubah. 

Saat itu, orang-orang Madinah ingin memiliki hari khusus untuk berkumpul dan berzikir kepada Allah, seperti halnya orang Yahudi yang berkumpul di hari Sabtu dan orang Nasrani di hari Minggu.

Mereka lalu memilih hari ’Arubah sebagai hari berkumpul. 

Sahabat As’ad bin Zurarah menjadi imam shalat dua rakaat bersama mereka pada hari itu. Sejak saat itu, hari tersebut dinamakan hari Jumat, karena menjadi hari berkumpul.

Allah kemudian menjadikan hari Jumat sebagai hari istimewa untuk umat Nabi Muhammad ﷺ, sebagaimana kaum Yahudi dan Nasrani punya hari ibadah mereka. 

Kelak pada hari kiamat, mereka akan mengikuti jejak umat Nabi Muhammad.

Diriwayatkan dari Abû Hurairâh ra. Bahwasanya Nabi Saw. bersabda: 

"Kita adalah umat terakhir, tetapi terkemuka. Mereka (Yahudi, dan Nashrani) terlebih dahulu menerima kitab (melalui Nabi-nabi mereka). Dan hari ini (jum'at) adalah hari diwajibkan kepada mereka shalat, tetapi mereka berselisih pendapat tentang itu. Oleh karena itu Allah Swt., memberi petunjuk kepada kita tentang hari itu, sedang orang-orang lain mengikuti dibelakang kita, yaitu Yahudi besoknya (sabtu) dan Nashrani besoknya lagi (ahad)." (HR. Bukhâri)

Diriwayatkan dari Rib’iy bin Hirâsy, Hudzaifah dan Abû Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

"Allah Swt., menyesatkan orang-orang sebelum kita tentang hari berkumpul. Bagi orang Yahudi jatuh pada hari sabtu, dan bagi orang Nashrani jatuh pada hari ahad. Kemudian Allah menunjukan kepada kita, yaitu hari jum’at (dan karenanya terjadilah berturut-turut tiga hari berkumpul, yaitu jum’at, sabtu dan ahad). Hari kiamat kelak mereka akan mengikuti kita juga. Kita yang terakhir dari penghuni dunia ini, tetapi yang lebih dahulu diadili sebelum umat-umat yang lain.” (HR. Muslim)

Dalam tafsir al-Qurtubi, menyebutkan pada zaman jahiliyyah dulu sahabat yang pertama kali menemukan hari jum’at adalah Kâ’ab bin Lû-âiy dan dinamakanlah hari ‘Arubah. 

Riwayat yang lebih populer dalam Islam menyebutkan bahwa kaum Anshar-lah yang pertama kali menamakan hari jumu’at, yaitu sebelum Rasulullah pindah ke kota Madinah.

Pendapat ini diperkuat oleh Ibnu Sîrîn, yang menegaskan bahwa kaum Anshar yang memberi nama tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved