Banyuasin Bangkit
Petani Pulau Parang Bisa Ajak Bupati Askolani Panen Padi Perdana
Sempat gagal panen karena beberapa faktor, petani di Desa Pulau Parang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin
Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU. COM, BANYUASIN - Sempat gagal panen karena beberapa faktor, petani di Desa Pulau Parang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya bisa mengajak Bupati Banyuasin Dr H Askolani panen padi perdana.
Saat panen Padi, Bupati Askolani mengungkapkan ini sebagai upaya mendukung swasembada pangan nasional dalam program asta cita presiden Prabowo.
Askolani menegaskan, Sektor Pertanian merupakan salah satu program unggulan dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang telah tertuang di dalam Misi Utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Banyuasin, yakni Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pertanian Dalam Banyuasin Prima.
Untuk realisasi tanam pada Musim Tanam 2024, komoditas padi di Kabupaten Banyuasin adalah 240.634 hektare, dengan produksi sebanyak 948.089 ton GKG setara 544.445 ton beras, sehinga membuat kabupaten surplus beras sebanyak 465.593 ton beras berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
Baca juga: Penghasil Gabah Terbesar Kedua di Indonesia, Askolani : Banyuasin Tanahnya Subur
"Angka sementara BPS Tahun 2025, produksi padi gabah kering giling sampai dengan Oktober 2025 adalah 1.163.416 ton GKG dari 3 juta ton gabah kering giling yang diproduksi Provinsi Sumatera Selatan dan sudah melampaui realisasi gabah tahun 2024," kata Askolani, Senin (27/10/2025) kemarin.
Hal ini yang menjadikan Banyuasin naik peringkat dua lumbung pangan nasional.
Angka yang sangat besar dan menempatkan Kabupaten Banyuasin sebagai penghasil gabah terbesar dan menjadikan Banyuasin sebagai lumbung pangan, bisa mewujudkan impian bersama menjadi kabupaten lumbung pangan nasional dan menjadi peringkat pertama penghasil gabah padi terbesar di nusantara.
"Lahan yang dipanen merupakan lahan bukaan baru untuk panen tanam kedua IP 100 Regular. Desa Pulau Parang banyak memiliki potensi selain padi, banyak hasil sayur dan budi daya ikan air tawar. Potensi ini dapat digali Dinas Perikanan dan Baketpan Banyuasin," jelasnya.
Dalam kesempatan ini juga, dilakukan dialog bersama petani, masyarakat dan penyuluh pertanian serta perternakan terkait permasalahan yang ada.
Kades Desai Pulau Parang, Mustofa menyampaikan bahwa Desa Pulau Parang butuh perhatian lebih dari masyarakat dalam memaksimalkan pertanian mengingat pernah mengalami kegagalan panen sebelumnya.
"Untuk pupuk, kami pakai pupuk non subsidi, karena belum masuk data di pemerintah. Kami perlu bantuan bapak bupati, agar bisa dapat bantuan pupuk, alsintan dan juga jalan serta jembatan. Tujuannya, agar masyarakat lebih mudah ketika menggarap dan juga mengeluarkan hasil bumi," katanya.
Sedangkan Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin Ridho Munir ikut menyuarakan agar perhatian dengan Desa Pulau Parang dapat lebih intens terutama dalam peningkatan swasembada pangan.
"Apa yang disampaikan kades tadi, sama apa yang kami sampaikan pak bupati. Masyarakat minta ada perhatian lebih dari Pemkab Banyuasin baik dari pembangunan jalan penghubung, jembatan penghubung antar dusun dan juga sektor alsintan bagi petani di Pulau Parang," katanya.
Askolani dalam hal ini berjanji tahun 2026 akan memaksimalkan hasi produksi pangan dan insha Allah dapat 3 kali panen dalam setahun.
Selain itu akan menggali lebih potensi yang banyak di Desa Pulau Parang melalui dinas terkait.
| Penghasil Gabah Terbesar Kedua di Indonesia, Askolani : Banyuasin Tanahnya Subur |
|
|---|
| Banyuasin Masuk 5 Besar Inovasi Sistem Elektronik Data Penanggulangan Kemiskinan Terintegrasi |
|
|---|
| Mempercepat Program Banyuasin Bangkit, Askolani Kumpulkan Pejabat Pemkab Banyuasin |
|
|---|
| Lantik 463 PPPK Tahap II, Bupati Askolani Minta Tetap Semangat Bekerja |
|
|---|
| Gelar Pasar Murah Tiap Jumat, Bupati Banyuasin Askolani : Saya Apresiasi Ide Camat Talang Kelapa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.