SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Head coach Achmad Zulkifli mengakui 50 persen pemain Sriwijaya FC telah memahami materi tacktical defend yang diajarkan jelang kompetisi Pegadaian Championship 2025/26 yang digulirkan 12 September 2025 nanti. 

"Untuk defend ini sudah 50 persen yang paham. Memang dua minggu ini kita fokus di defend di mana kita latihan defend dari individu ke grup dan ke tim," ungkap pelatih kepala Sriwijaya FC, coach Azul kepada Sripoku.com.

Bahkan dari 50 persen yang paham, coach Azul menyebut sederet pemain berpengalaman Sriwijaya FC yang sangat paham menyerap dan menerapkan materi tacktical defend ini.

"Dari 50 persen itu ada beberapa pemain Sriwijaya FC memang sudah sangat paham, apalagi yang sudah berpengalaman kayak Valentino Telaubun sama Nugroho Fatchur Rochman, Dolly Gultom sudah paham apa yang kita mau," kata coach Azul.

Meski pemain-pemain muda Sriwijaya FC masih belum mengerti penerapan materi ini, namun coach Azul mengaku cukup puas melihat setiap harinya mengalami progres. 

"Anak-anak muda ini juga belum mengerti, tapi seiring jalan saya cukup puas dengan anak-anak yang setiap harinya mengalami progress untuk masalah pengetahuan tentang defend mereka," kata eks pelatih Persipal Palu.

Pelatih asal Jakarta, Achmad Zulkifli yang berhasil membawa Persiraja Banda Aceh hingga semifinal Pegadaian Championship 2023/2024 menjelaskan selama dua minggu ini skuat Sriwijaya FC fokus dengan materi latihan tacktical defend di Lapangan Panahan JSC Palembang. 

"Memang dua minggu ini kita fokus di defend di mana kita latihan defend dari individu ke grup dan ke tim," jelas coach Azul.  

Mantan Dirtek Persikabo ini memaparkan secara teknis latihan tacktical defend Sriwijaya FC ini dari zona depan, tengah, dan juga belakang jelang kompetisi Pegadaian Championship 2025/26 yang digulirkan 12 September 2025 nanti. 

Jadi memang dibuat clear, tuntas semua elemen defend, tacktical defend di 2 minggu ini yang diberikan ke penggawa Sriwijaya FC. . Tapi defend pastinya dengan transisi postif.

"Ketika rebut bola apa yang mereka lakukan. Intinya saya tekankan komukasi yang lebih baik lagi karena itu bukan hanya melibatkan individu, tim ini harus berkomunikasi dengan baik," terang pelatih berdarah Betawi-Ambon kelahiran Jakarta, 12 Maret 1984.

Baca juga: Sriwijaya FC Siapkan Dolly & Ibnu Ladeni Oman FC di Laga Ujicoba Sore Ini, Gantikan Fiwi & Ganjar

Kemudian para penggawa Elang Andalas ini dituntut agar lebih cerdas dalam menentukan tinggi rendahnya defendnya. Seperti di classroom coach Azul sudah mengatakan ada situsional defend dan juga zona pressing.

"Memang di situ kita tekankan situasional ketika lawan bola harus melakukan defend ataukah memang situsional press. Jadi situasional itu atau zona defend apakah setelah kita hilang bola kita langsung organisasi di daerah yang telah kita tentukan," kata coach Azul yang di musim kompetisi Pegadaian Championship 2024/25 lalu mengarsiteki Persipal Palu.