SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi modul ajar Deep Learning yang merupakan kurikulum terbaru.
Modul ajar Deep Learning PPKN kelas 7 SMP Fase D Materi Bab 4 Kebhinekaan Indonesia ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.
Untuk itu, simak contoh modul ajar Deep Learning PPKN kelas 7 SMP yang akan Sripoku.com jabarkan.
Modul ajar ini dirancang untuk mewujudkan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning.
Baca juga: 20 Soal Pendidikan Pancasila Kelas 10 SMA Materi Menjaga Keutuhan NKRI
Baca juga: Modul Ajar Deep Learning PPKN Kelas 7 SMP Bab 2 Norma dan UUD NRI Tahun 1945
Modul ini diawali dengan identifikasi mendalam terhadap karakteristik peserta didik kelas 7, yang berada pada fase transisi dengan kemampuan berpikir konkret yang masih dominan namun mulai mengembangkan kemampuan abstrak.
Pemahaman akan kesiapan belajar siswa ini menjadi kunci dalam merancang strategi pembelajaran. Materi pembelajaran disajikan secara ringkas, mengibaratkan negara sebagai "rumah besar bangsa" dan Pancasila sebagai "pondasi" yang kuat, memberikan analogi yang mudah dicerna oleh siswa.
Salah satu keunggulan modul ini adalah penekanan pada tiga Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; serta Bernalar Kritis.
Ketiga dimensi ini tidak hanya menjadi pajangan, melainkan terintegrasi dalam setiap aspek pembelajaran.
Ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas moral, mampu menghargai keberagaman, dan berpikir secara analitis.
Desain pembelajaran mengacu pada Capaian Pembelajaran yang jelas, dengan Tujuan Pembelajaran yang dirumuskan secara spesifik menggunakan komponen ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree).
Pendekatan Project-Based Learning (PJBL) melalui proyek "Linimasa Sejarah Pancasila" menjadi inti dari strategi pedagogis.
Proyek ini mendorong siswa untuk aktif meneliti, berkolaborasi, dan menyajikan pemahaman mereka secara kreatif, sekaligus menguatkan dimensi bernalar kritis dan berkebinekaan global.
Kegiatan belajar dirancang secara sistematis, dimulai dari Kegiatan Awal yang melibatkan doa dan apersepsi untuk membangkitkan minat, diikuti dengan Kegiatan Inti yang terbagi dalam tahap Memahami, Mengaplikasi, dan Merefleksi.
Tahap memahami berfokus pada eksplorasi materi dan diskusi kelompok, sementara tahap mengaplikasi mengajak siswa untuk secara aktif membuat proyek linimasa.
Tahap merefleksi, melalui presentasi singkat dan refleksi diri, membantu siswa mengaitkan pengetahuan dengan nilai-nilai personal.