Dokter di Sekayu Alami Kekerasan

Kisah Pengabdian Dokter Syahpri di Muba, Menyeberangi Sungai Penuh Buaya di Lalan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERI KETERANGAN - dr. Syahpri Putra Wangsa memberikan keterangan kepada awak media setalah melaporkan keluarga pasien ke Polres Muba, Rabu (13/8/2025)

SRIPOKU.COM, SEKAYU – Nama dr. Syahpri Putra Wangsa belakangan mencuat ke publik setelah dugaan insiden intimidasi yang dialaminya saat bertugas di RSUD Sekayu.

Namun, di balik peristiwa tersebut, terungkap sebuah perjalanan panjang seorang dokter spesialis penyakit dalam yang penuh dedikasi, dimulai dari pengabdiannya di daerah terpencil yang ekstrem.

 Awal Karier di Lalan: Tantangan Berat di Tengah Keterbatasan

Lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada tahun 2006, dr. Syahpri memulai tugasnya di Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin (Muba), sebuah daerah yang saat itu dikenal dengan tantangan alam yang berat.

"Dulu Lalan itu terkenal dengan buayanya. Untuk sampai ke lokasi, kami harus menyeberangi sungai, dan satu-satunya akses cuma perahu," kenang dr. Syahpri, Rabu (13/8/2025). 

Menurutnya, kondisi pada saat itu jauh lebih sulit dibandingkan sekarang.

Fasilitas medis dan komunikasi sangat terbatas, sehingga para dokter harus berjuang sendiri dalam menghadapi berbagai situasi darurat.

Ia menjelaskan, di era itu, tidak ada ponsel untuk meminta bantuan dan tidak ada bukti rekaman seperti yang bisa digunakan saat ini jika terjadi insiden.

Namun, keterbatasan tersebut tidak menyurutkan semangat dr. Syahpri. Ia tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, melayani masyarakat Lalan dengan segala keterbatasan logistik dan akses ke rumah sakit rujukan.

Di tengah segala tantangan itu, ia dikenal sebagai sosok yang tangguh dan tidak pernah mengeluh.

Setelah beberapa tahun mengabdi di Lalan, dr. Syahpri memutuskan untuk melanjutkan pendidikan spesialisasi penyakit dalam.

Tujuannya hanya satu memperdalam ilmu agar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia memilih untuk kembali ke kampung halaman dan mengabdi di RSUD Sekayu.

Di sana, ia dikenal sebagai salah satu dokter spesialis yang profesional, tegas, namun tetap bersahaja.

Rekan sejawat maupun pasien sangat menghormatinya karena dedikasi dan tanggung jawabnya yang tinggi terhadap setiap pasien.

Kini, di tengah tantangan baru yang dihadapinya, dr. Syahpri tetap teguh pada komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Ia memilih untuk menempuh jalur hukum sebagai bentuk pertanggungjawaban, tanpa melupakan tugas utamanya sebagai seorang dokter.

Lapor Polisi 

Dokter di RSUD Sekayu Muba yang diduga alami kekerasan saat bertugas resmi melaporkan keluarga pasien ke polisi.

Dikutip dari akun TikTok @plgkehilangan pada Rabu (13/8/2025), dokter Syahpri didampingi tim dokter RSUD Sekayu Muba melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Muba.

Pemilik nama asli dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, K-GH, FINASIM, itu tampak tenang dan meleparkan senyum ke kamera.

Menggunakan kemeja hitam, dr Syahpri hanya mengacungkan jempol ke kamera dan menyebut semua aman.

"Aman, aman InyaAllah aman," ujarnya.

Hingga kini belum diketahui runut awal permasalahan di antara dokter dan keluarga pasien.

Diwawancarai Sripoku.com, dokter Syahpri mengaku sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Muba. 

"Saya mewakili naker seluruh Indonesia jangan sampai ada Syahpri Syahpri yang lain," kata dia. 

Menurut dia, dengan terjadinya kejadian yang menimpanya harus diambil tindakan tegas. 

Sehingga tidak terjadi lagi perbuatan yang serupa terhadap tenaga kesehatan sebab akan membahayakan nakes itu sendiri. 

"Perawat, dokter umum bukan hanya dokter subspesialis saja, mereka adalah garda terdepan," kata dia. 

Syahpri menjelaskan tidak mudah menjadi seorang dokter mulai dari biayanya, waktu hingga harus berpisah dengan keluarga. 

"Kita tunggu saja proses selanjutnya karena sudah dilaporkan ke pihak kepolisian," kata dia.

Kasus ini berawal dari sebuah video berdurasi 41 detik yang memperlihatkan momen di ruang perawatan RSUD Sekayu mendadak viral di media sosial dan memicu reaksi luas dari warganet.

Video tersebut diunggah oleh akun Muba Akor dan menunjukkan insiden saat seorang dokter memeriksa pasien namun kemudian dipaksa untuk membuka masker oleh keluarga pasien.

Dalam rekaman tersebut, terlihat keluarga pasien meminta dokter melepas masker yang dikenakannya.

Namun, sang dokter menolak dengan alasan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit yang mengharuskan tenaga kesehatan tetap memakai masker saat menjalankan tugas.

Situasi memanas ketika diduga salah satu anggota keluarga pasien memegang bagian belakang leher dokter sambil memaksa membuka masker.

Pada akhirnya, dokter tersebut terlihat membuka maskernya, meskipun masih tampak ada tekanan dari pihak keluarga.

 

Berita Terkini