SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi modul ajar Deep Learning yang merupakan kurikulum terbaru.
Modul ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila kelas 11 SMA Fase F Materi Demokrasi Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.
Untuk itu, simak contoh modul ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila kelas 11 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.
Modul ajar ini dirancang untuk mewujudkan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning.
Baca juga: Kerangka Soal Pendidikan Pancasila Kelas 12 SMA Materi Ber-Pancasila dalam Keseharian di Masyarakat
Baca juga: Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 11 SMA Materi Menjiwai Pancasila
Bab pertama, Menjiwai Pancasila, membawa peserta didik pada perjalanan untuk menginternalisasi nilai-nilai dasar negara.
Mereka tidak hanya menghafal kelima sila, tetapi juga menganalisis isu-isu kontemporer yang relevan, seperti berita viral atau fenomena sosial, dari sudut pandang Pancasila.
Pembelajaran berorientasi proyek ini mendorong mereka untuk menemukan sendiri keterkaitan antara teori dan praktik, serta merumuskan solusi konkret berbasis Pancasila untuk masalah yang ada.
Modul berikutnya, Demokrasi Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, mengubah pandangan peserta didik tentang demokrasi dari sekadar sistem pemerintahan menjadi sebuah budaya partisipasi.
Mereka diajak untuk memahami prinsip-prinsip demokrasi Pancasila melalui UUD 1945 dan mengaplikasikannya dalam proyek mini.
Proyek-proyek ini bisa berupa simulasi musyawarah, kampanye edukasi, atau pembuatan poster digital, yang semuanya bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.
Isu Harmoni dalam Keberagaman menjadi fokus di bab ketiga. Di sini, peserta didik dihadapkan pada kekayaan suku, agama, ras, dan antargolongan di Indonesia.
Pembelajaran tidak berhenti pada pengenalan keberagaman, melainkan dititikberatkan pada cara merajutnya menjadi harmoni.
Melalui diskusi, studi kasus, dan perancangan kampanye, mereka dilatih untuk mengembangkan sikap toleransi, empati, dan kemampuan komunikasi antarbudaya, yang sangat penting untuk menjaga persatuan bangsa.
Modul terakhir, Menjaga Keutuhan NKRI, merupakan puncak dari seluruh rangkaian pembelajaran.
Peserta didik ditantang untuk berpikir kritis dan analitis dalam mengidentifikasi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar, yang berpotensi mengganggu keutuhan NKRI.
Melalui penulisan esai analitis, mereka merumuskan strategi konkret yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk menangkal ancaman tersebut, semua berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila yang telah mereka pelajari.
Seluruh modul ajar ini dirancang dengan alur yang kohesif, saling menguatkan satu sama lain.