Seperti Sabda Rasulullah Saw.:
"Setiap syarat (ikatan janji) yang tidak sesuai dengan Kitabullah, menjadi batil, meskipun seratus macam syarat.("HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Tentu saja menunaikan janji yang telah kita buat akan menghasilkan manfaat, antaralain:
- Mendapatkan predikat sebagai muttaqin dan menjadi sebab tergapainya sifat muttaqin.
- Menjadi sebab datangnya keberhasilan, keamanan dan ketenteraman, serta jauh adanya konflik dan perselisihan.
- Menghindari pertumpahan darah, dan terjaga dari mengambil hak orang lain, baik dari pihak muslim atau non muslim.
- Dapat menghapus kesalahan, dan menjadi sebab dimasukkan ke dalam surga.
Mensyukuri Nikmat
Ada 2 kata dasar yang digunakan, yaitu syukur dan nikmat.
Syukur merupakan bentuk keridhaan atau pengakuan terhadap rahmat Allah Swt. dengan setulus hati.
Nikmat menurut bahasa adalah pemberian, anugerah, kebaikan, dan kesenangan yang diberikan manusia, baik berupa rezeki, harta, keluarga, maupun segala kesenangan yang lain.
Jadi mensyukuri nikmat adalah berterima kasih kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita dengan cara menggunakan segala nikmat tersebut, sesuai dengan tujuan nikmat itu diberikan.
Perintah untuk mensyukuri nikmat terdapat dalam Q.S. Ibrahim ayat 7 berikut ini:
yang artinya:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (Q.S. Ibrahīm/14:7).
Nah syukur harus dilakukan dengan 3 hal, yaitu melalui lisan, hati, dan anggota badan.
Imam al-Ghazali membagi syukur itu, menjadi 3 bagian, yaitu ilmu, hal (keadaan), dan amal (perbuatan).
Manfaat dari mensyukuri nikmat adalah:
- Jauh lebih produktif
- Lebih bahagia dan optimis
- Manfaatnya kembali ke diri sendiri
Memelihara Lisan
Pernah dengan istilah "lidah tidak bertulang"? Ya, bukan hanya memang kenyataannya lidah tidak memiliki tulang, namun memiliki makna lain.
Lidah digunakan untuk mengucapkan sebuah lisan. Dimana lisan yang kita ucapkan bisa membawa manfaat ataupun keburukan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.