6. Salah satu indikator sekolah dengan school well-being yang tinggi adalah:
A. Tingkat disiplin yang ketat
B. Beban akademik yang tinggi
C. Bebas dari kecemasan dan keluhan
D. Kompetisi siswa yang ketat.
Pembahasan:
Sekolah yang sejahtera ditandai dengan kenyamanan emosional, bebas dari kecemasan, dan minim keluhan dari siswa maupun guru.
Jawaban : C
7. Apa peran emotional literacy dalam mendukung school well-being?
A. Mengurangi waktu istirahat siswa
B. Meningkatkan kemampuan siswa dalam komunikasi dan relasi sosial
C. Membatasi ekspresi emosional siswa
D. Mendorong persaingan akademik
Pembahasan:
Emotional literacy mendukung siswa dalam mengenali, memahami, dan mengelola emosi, yang penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat.
Jawaban : B
8. Jika guru tidak sehat secara mental, maka potensi dampak utamanya adalah:
A. Meningkatkan kreativitas siswa
B. Meningkatkan kecepatan kurikulum
C. Menurunnya kualitas komunikasi dan dukungan terhadap siswa
D. Bertambahnya jumlah ekstrakurikuler
Pembahasan:
Stres dan ketidakseimbangan emosional guru dapat menghambat komunikasi dan pengelolaan kelas yang mendukung kesejahteraan.
Jawaban : C
9. Apa contoh nyata dari implementasi dimensi having di sekolah?
A. Memberikan kegiatan meditasi di kelas
B. Menyediakan ruang terbuka dan ventilasi yang baik
C. Mengadakan pelatihan guru
D. Meningkatkan jam pelajaran tambahan
Pembahasan:
Having mengacu pada kondisi fisik dan fasilitas sekolah yang mendukung kenyamanan dan keamanan belajar.
Jawaban : B
10. Dalam pendekatan school well-being, guru idealnya berperan sebagai:
A. Eksekutor kebijakan akademik
B. Pemantau perilaku tanpa keterlibatan emosional
C. Teladan, fasilitator, dan penghubung relasi antar siswa
D. Penilai dan pengontrol mutlak aktivitas siswa
Pembahasan:
Guru tidak hanya mengajar tetapi membentuk iklim emosional dan sosial yang sehat, menjadi contoh dan penghubung interaksi yang positif.
Jawaban : C