Berita Nasional

BOBBY Sebut Tidak Tahu, KPK Temukan Uang Rp2,8 Miliar dan 2 Pucuk Senpi di Rumah Anak Buahnya

Editor: Welly Hadinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sumut Bobby Nasution mengatakan tidak mengetahui adanya temuan uang dan senpi di rumah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Sumut nonaktif Topan Obaja Ginting.

Hal itu dikarenakan rumahnya paling pojok (hook).  

Selain itu, rumah di Cluster Topaz itu harganya paling tinggi  sekitaran  Rp 5 miliar.     

"Rumah ini rumah paling besar di antara rumah lain. Rumahnya ini type Moniq. Kalau di Kelaz Topaz ini ada 6 rumah saja. Dan inilah yang paling besar karena dia ngambilnya di ujung. Lahannya lebih luas," ucap Yogi yang sudah bekerja selama 10 tahun di perumahan Cluster Topaz. 

Disinggung berapa harga rumah yang ditempati Topan ini, Yogi tidak bisa memastikan harganya. Ia hanya mengira-ngira.

"Kalau diperkirakan di bawah Rp 5 miliar. Tapi ini sepertinya baru di beli. Enggak sampai satu tahun la ini ditempati. Bisa di lihat dari pengecetan rumahnya masih baru. Saya juga lihat itu waktu renovasi rumah. Kira-kira belum ada satu tahun tinggal," jelasnya.

2. Topan Baru Tempati Rumah tersebut Enam Bulan Lalu

Petugas Keamanan Perumahan  Cluster  Topaz   di Royal Sumatera Yogi mengatakan,  Topan baru menempati rumah ini    6  bulan lalu. 

Sebelum ditempati rumah ini direnovasi selama beberapa bulan.

Lalu, setelah renovasi rumah ini pun sering disinggahi, tetapi, pemilik tidak pernah menetap di rumah tersebut.

"Enggak tahu (Topan yang punya rumah) tapi yang tinggal di sini penghuni baru  adalah mungkin sekitar 6 bulan lalu mereka tinggal,  tapi  ketika  rumah ini  di renovasi saya tahu. Gak lama dari renovasi lah sempat ada beberapa kali yang datang ke rumah itu, tapi tidak menetap di sana. Sama kayak  pemilik yang lain, dijadikan rumah singgah," jelas Yogi yang sudah bekerja di komplek perumahan cluster Topaz selama 10 tahun.

3. Rumah Ini Dibeli Topan dari  Orang China yang Sering ke Luar Negeri 

Petugas Keamanan Perumahan  Cluster  Topaz   di Royal Sumatera Yogi mengatakan,  dua tahun terakhir rumah ini dijual oleh pemilik sebelumnya yang merupakan orang China. 

Rumah ini sering dijadikan tempat singgah oleh pemilik sebelumnya.

Namun di akhir tahun, sudah tidak ada bacaan rumah di jual.   

"Orang china ini yang punya awalnya, dia sering ke luar negeri ke negara Singapura kalau tidak salah. Tapi tahun lalu kayaknya rumahnya dijual, gak lama di awal tahun ada yang beli itulah penghuni yang sekarang, makanya saya bilang, baru enam bulan pemilik baru  di sini," jelasnya. 

Halaman
1234

Berita Terkini