SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS – Sebuah keputusan pahit harus diambil oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Musi Rawas.
SD Negeri Kertoya di Kecamatan BTS Ulu resmi ditutup mulai tahun ajaran 2025-2026. Alasan utamanya sederhana, namun ironis tidak ada lagi murid yang mendaftar.
Kabid SD Disdik Musi Rawas, Zulfikar, menjelaskan kepada awak media pada Kamis (3/7/2025) bahwa penutupan ini merupakan imbas dari ketiadaan siswa baru.
"Sekolah itu ditutup, karena tidak ada murid," tegas Zulfikar.
SD Negeri Kertoya diketahui terakhir beroperasi secara penuh pada tahun pelajaran 2024-2025, itupun hanya untuk menempatkan murid kelas VI.
"Setelah murid kelas VI itu tamat, sekolah tersebut ditutup," ungkap Zulfikar.
Mengenai nasib tenaga pendidik, Zulfikar menyebut bahwa saat ini masih dilakukan pemetaan untuk penempatan oleh Bagian Kepegawaian.
SD Negeri Kertoya sendiri hanya memiliki tiga tenaga pendidik, yaitu seorang kepala sekolah, satu guru, dan satu staf tata usaha (TU).
Dari ketiganya, hanya kepala sekolah yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), sementara satu guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan satu lagi guru honorer.
Kemungkinan besar mereka akan dipindahkan ke sekolah lain.
Zulfikar menegaskan bahwa sejauh ini, SD Negeri Kertoya adalah satu-satunya sekolah dasar yang ditutup paksa di Musi Rawas.
Namun, ia mengakui bahwa secara umum, hampir seluruh sekolah di wilayahnya mengalami kekurangan murid. "Baru 1 yang ditutup, memang secara umum, hampir seluruh sekolah kita ini kekurangan murid," ucapnya.
Zulfikar bahkan mengungkapkan, ada sekolah yang jumlah muridnya hanya berkisar antara 10 hingga 20 orang.
Melihat kondisi ini, Disdik Musi Rawas mulai mewacanakan langkah strategis ke depan, yakni melakukan penggabungan dua sekolah dasar menjadi satu.
Namun, wacana ini masih menjadi pertimbangan, terutama untuk sekolah-sekolah yang berjarak jauh.
"Tentu wacana ini bisa saja ditolak oleh warga," tutup Zulfikar, menyadari potensi resistensi dari masyarakat.