Namun, mekanisme di Griya Lansia memang menuntut transparansi, termasuk mengenai identitas lansia yang dirawat, demi pertanggungjawaban kepada para donatur.
Tekanan Publik dan Penyesalan
Begitu kejadian ini diunggah dan menjadi viral, respons publik begitu masif. Tekanan datang dari berbagai arah, mulai dari teman kerja, tetangga, hingga pemerintah setempat yang mungkin turut merasakan dampak dari keriuhan media sosial.
Tekanan inilah yang akhirnya membuat kedua kakak beradik itu merasa gundah, bahkan menangis, seraya meminta izin untuk mengambil kembali ibu mereka.
"Tapi bagi kami Alhamdulillah, tidak ada niatan menahan dan macam-macam karena justru dari awal kami sudah menolak," ujar Arief lega.
Arief berharap, kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang. Ia menegaskan bahwa perbuatan buruk terhadap orang tua akan mendapatkan balasannya.
"Ya itu cara Allah membayarnya mungkin dibikin malu, tertekan, dan stres oleh netizen," pungkas Arief.
Nenek Nasikah hanya dirawat di Griya Lansia selama satu hari. Selanjutnya, perawatan sepenuhnya diserahkan kembali kepada pihak keluarga.