SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Puluhan kepala desa dari beberapa kecamatan di Ogan Ilir, walk out pada acara buka giling tebu di PTPN Cinta Manis, Kecamatan Lubuk Keliat.
Aksi para kepala desa itu dilakukan karena merasa tak dihargai oleh menajemen perusahaan tersebut saat kegiatan buka giling tebu pada Rabu (18/6/2025) lalu.
Informasi yang diterima, acara tersebut dihadiri 50 kepala desa dari empat kecamatan penyangga perkebunan tebu PTPN Cinta Manis.
Keempat kecamatan tersebut di antaranya Indralaya Selatan, Tanjung Batu, Payaraman dan Lubuk Keliat.
Salah seorang kepala desa yang juga Ketua Forum Kades Kecamatan Lubuk Keliat, Leni Ambaryati mengungkapkan kekecewaan kepada PTPN Cinta Manis.
"Kami ini selaku kepala desa bukan orang yang gila hormat. Tapi karena kami diundang, tolong dihargai," kata Leni kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Kamis (19/6/2025).
Diungkapkannya, saat seluruh kepala desa hadir telah menempati tempat duduk yang disediakan, tak ada satupun dari 50 orang itu namanya disebut oleh pembawa acara.
"Padahal kami duduk di tiga barisan kursi terdepan," tutur Leni.
Dilanjutkannya, sikap dari manajemen PTPN Cinta Manis bukan sekadar tak menyapa para kepala desa.
Namun perusahaan tersebut dinilai Leni selama ini minim kontribusi terhadap perekonomian desa-desa penyangga lahan perkebunan perusahaan tersebut.
"Sebenarnya sebelumnya sudah ada pemicu (persoalan ini). Seperti kurangnya kepedulian ke masyarakat," tutur Leni.
Wanita yang menjabat Kepala Desa Kasih Raja di Lubuk Keliat ini pun mendesak PTPN Cinta Manis selaku perusahaan pemegang Hak Guna Usaha (HGU) menyediakan kebun plasma seluas 20 persen dari total lahan dikelola.
Hal ini menurut Leni sesuai dengan instruksi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"Menteri ATR/BPN kan menyoroti pentingnya pengelolaan kebun plasma yang benar-benar dikelola oleh petani mandiri, bukan oleh koperasi karyawan perusahaan," terang Leni.
Sementara PTPN melalui anak perusahaannya, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) memberikan tanggapan terkait aksi walk out para kepala desa.