SRIPOKU.COM - Setelah ijazah Jokowi menuai kontrovesi, kini data pribadi Presiden ke 7 lainnya pun turut dikuliti.
Kali ini KPU diwajibkan untuk mebongkar data pribadi Jokowi saat pendaftaran.
Hal ini disampaikan perwakilan Tim Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM), M Taufiq.
Seperti diketahui, sidang gugatan dugaan ijazah palsu Jokowi kembali akan digelar di Pengadilan Negeri Solo, Senin (2/6/2025) pukul 10.00 WIB.
Sidang kali beragendakan pembacaan gugatan oleh pihak penggugat, Tim Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM).
Menurut Taufiq, ada 36 lembar gugatan sudah disiapkan oleh pihaknya untuk sidang pagi ini.
"Pembacaan gugatan, gugatan setebal 36 lembar akan dibacakan secara bergantian oleh anggota TIPU UGM (besok)," ungkap Taufiq saat dikonfirmasi dilansir dari TribunNews Selasa (3/6/2025).
Baca juga: Masih Niat Serang Jokowi, Niatan Rismon Sianipar Laporkan Skripsi Palsu Ditertawakan Ahli IT: Ngeri
Taufiq mengatakan, meski ijazah S1 Jokowi yang dikeluarkan UGM telah dinyatakan identik atau asli oleh Bareskrim Mabes Polri, ia menegaskan bahwa gugatan yang dilayangkan oleh pihaknya ke PN Solo tak semudah itu.
"Kami ingin melakukan pendidikan politik melalui jalur hukum, makanya sesungguhnya sidangnya baru dimulai besok. Dan biasanya kalau gugatan itu pada umumnya (saat di persidangan) dianggap dibacakan, biasanya Majelis Hakim menawarkan (pada penggugat maupun tergugat) bertanya (gugatan dianggap dibacakan) boleh nggak biar tidak berlama-lama," imbuhnya.
"Namun, berhubung kasus ini menjadi sorotan, maka kami akan membacakan (gugatan) secara penuh di depan persidangan setebal 36 lembar secara bergantian," tambah
Pembacaan gugatan secara penuh itu diakui Taufiq sebagai upaya agar masyarakat paham bahwa yang dipermasalahkan bukan sekadar ijazah Jokowi asli atau palsu.
"Ini yang tidak diketahui kejutannya, masyarakat kan hanya mengetahui seolah-olah apakah saya mempertanyakan ijazah asli pak Jokowi yang SMA. Bukan hanya itu. Itu hanya salah satu poin."
" Jadi yang kita minta itu kewajiban KPU membuka semua data tentang proses pendaftaran pak Jokowi."
"Pak Jokowi menggunakan ijazah apa, legalisir atau menunjukkan asli atau tidak, kemudian yang diserahkan apa saja? KTP, KK, Surat Pernyataan atau ijazah SMA atau perguruan tinggi," urainya.
Polemik Ijazah Palsu Jokowi Diduga Tutupi Isu Besar
Sebelumnya, Ali Ngabalin terang-terangan menyebut bila polemik ijazah Jokowi ini diduga untuk menutupi kasus besar lainnya.
Bahkan Ali Ngabalin pun mengungkap sosok dalang di balik polemik ijazah Jokowi itu.
Dilansir dari YouTube Tv One News, Ali Ngabalin tampak menjelaskan tentang polemik ijazah Jokowi.
Menurut Ngabalin, isu ijazah Jokowi ini dilempar ke publik guna menutupi isu besar lainnya di Indonesia.
Pasalnya masalah itu sendiri sudah terjalin selama kurang lebih 5 tahun.
"Masalah ijazah Jokowi ini sudah masuk tahun ke berapa coba, itu pertanyaan pertama. Saking begitu lamanya, dari hari ke hari dari bulan ke bulan orang-orang hanya itu saja.
Peran serta mereka itu bisa mengalihkan isu besar di republik ini dan tiba-tiba orang lupa kasus besar di republik ini," ungkap Ali Ngabalin.
"Siapa mereka ini sebetulnya? isu tentang ijazah palsu ini kan bukan sehari dua hari. Orang yang korupsi triliun rupiah, polisi tangkap, jaksa begitu ambil semua peristiwa penting, seketika langsung hilang di ruang publik," sambungnya.
Lebih lanjut, Ngabalin pun menyebut nama diduga dalang isu ijazah Jokowi.
Sosok yang disebut Ngabalin adalah mantan Menpora, Roy Suryo.
"Masa orang sekelas Roy Suryo, yang sudah berkali-kali bahkan pernah dipenjara tidak kapok-kapok menyebarkan berita bohong. Ilmuwan apa kalian? penelitian apa kalian? yang penuh hujatan dan caci maki.
Apakah peneliti dengan cara begitu? enggak mungkin, dia tidak berdiri sendiri itu barang," kata Ali Ngabalin emosi.
Diungkap Ngabalin, Roy Suryo berniat menjatuhkan harkat dan martabat keluarga Jokowi.
Sebab Roy Suryo katanya terus-terusan menebar isu tentang presiden ke-7 itu.
"Kalau orang-orang ini punya niat baik, tidak begini cara mereka, menghujat mencaci maki, mencederai, dari satu kasus ke kasus lain, fufu fafa dan segala macam, enggak selesai mereka pindah lagi. Bagaimana caranya mereka menjatuhkan harkat dan martabat Jokowi dan keluarganya," ujar Ali Ngabalin.
Tak cuma Roy Suryo, Ngabalin juga menyebutkan dua nama lainnya sebagai dalang di balik isu ijazah Jokowi.
Mereka adalah Rismon Sianipar dan Dokter Tifa.
"Ada Rismon, ada ibu Tifa, ada ibu siapa lagi itu, berkali-kali, masa mereka cuma lakukan itu saja. Pak, kita kalau mau caleg, kalau ijazah kita diragukan di KPU, maka yang bisa melakukan klarifikasi adalah sekolah yang mengeluarkan ijazah kami. UGM telah melakukan klarifikasi, masa sih belum lagi, masa sih tidak diterima?" pungkas Ngabalin.
Ngabalin lantas meyakini ada proyek besar di balik polemik ijazah Jokowi ini.
"Ini permainan panjang, ini proyek besar ini bos, tidak mungkin tidak unya biaya, pasti menelan biaya yang sangat banyak. Siapa-siapa yang nongol di televisi, saya tahu saya mengerti," ujar Ngabalin.
Selain tiga nama di atas, Ngabalin juga menyinggung satu sosok lain yang diduga dalang di balik isu ijazah Jokowi.
Sosok tersebut kata Ngabalin masih menjabat sebagai duta besar.
"Ada yang masih menjabat sebagai duta besar, yang diangkat diberikan kehormatan oleh Jokowi dalam pangkat dan jabatan, masih juga otaknya tidak lurus-lurus. Tokoh, ilmuwan punya latar pendidikan, lucu, seperti orang tidak punya peradaban. Manusia seperti apa kamu orang itu, tidak punya rasa berterima kasih," imbuh Ali Ngabalin.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News