Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Disindir Sibuk Mempersiapkan Lupa Dengan Yang Mempertahankan, 2 PR Penting Manajemen

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Abdul Hafiz Sripo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ASISTEN MANAJER SFC - Mohammad David saat menjadi Asisten Manajer Tim Sriwijaya FC meluapkan kegembiraan atas keberhasilan tim lolos degradasi musim lalu di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang. David yang kini selaku Asidr Kompetisi III/Kepala Pembina Tim menanggapi Manajemen Sriwijaya FC disindir Sibuk Mempersiapkan Lupa Dengan Yang Mempertahankan. Hal ini lantaran belum kunjung adanya pembayaran tunggakan gaji.

"Seperti disampaikan Pak Anggoro, ini terbentur dari investor. Intinya tetap akan ada pembayaran. hanya saja kapan waktunya kita belum tahu, takutnya meleset. Saya juga mengerti perasaan kawan-kawan pemain yang belum dibayar. Semoga manajemen segera menyelesaikannya," pungkasnya.

Pasca eks kapten Tim Sriwijaya FC Tomi Darmawan dan Pelatih Kiper Ferry Rotinsulu yang menagih janji pembayaran tunggakan gaji, manajemen PT SOM akhirnya angkat bicara.

Eks pelatih kiper Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu memposting di insta storynya mempertanyakan kembali pembayaran hak pemain musim lalu.

"Apakah semua permasalahan tim ini sudah selesai sebelum Liga 2 bergulir kembali?," tulis Ferry seraya memposting video perjuangan mempertahan tim di babak playoff degradasi yang lalu.  

Direktur Olahraga (Sporting Director) PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PTSOM) Anggoro Prajesta selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC meminta maaf kepada pemain, pelatih dan ofisial atas keterlambatan gaji yang terjadi dan tidak membuat nyaman. 

"Kami atas nama manajemen Sriwijaya FC meminta maaf sebesar-besarnya dan mengapresiasi segala jerih payah yang sudah dilakukan pemain kepada klub selama ini. Kami juga terimakasih terhadap kesabarannya selama ini," ungkap Anggoro Prajesta, Rabu (7/5/2025).

Tunggakan gaji pembayaran pemain Sriwijaya FC musim 2024/2025 terus dilakukan pembayaran secara bertahap hingga tuntas. Namun keadaan itu tidak hanya dialami Elang Andalas juga berdampak kepada klub-klub sepakbola di Tanah Air.

Pria yang akrab disapa Goro memaparkan semua hutang tunggakan gaji tim Sriwijaya FC seharusnya sudah selesai di bulan April 2025 kemarin. Namun terdapat kendala di investor yang belum masuk hingga sekarang.

"Situasi ini terjadi karena dana dari investor yang seharusnya dapat dicairkan mengalami kemunduran. Saat ini manajemen berupaya pencairan bisa dilakukan, sehingga hak pemain dapat dipenuhi tidak ada hambatan lebih lanjut," tuturnya.

ANGGORO MINTA MAAF - Direktur Olahraga PT SOM Anggoro Prajesta meminta maaf atas keterlambatan pembayaran tunggakan gaji pemain Sriwijaya FC yang seharusnya diselesaikan pada bulan April 2025 lalu. Eks kapten Tim Sriwijaya FC Tomi Darmawan menagih janji pembayaran tunggakan gaji dengan kalimat Sibuk Mempersiapkan Lupa Dengan Yang Mempertahankan. (KOLASE/MO SRIWIJAYA FC/@semua.tentang.sriwijaya)

Baca juga: Pelatih Anyar Sriwijaya FC Batal ke Palembang, Turnamen/Seleksi EPA Sriwijaya FC U20 Tetap Dimulai

Dia menegaskan tidak usah khawatir Manajemen SFC musim 2024/2025 tetap berusaha untuk menyelesaikannya secepat mungkin.

"Tentunya manajemen SFC, tetap berkomitmen untuk menyelesaikan kewajiban ini secepat mungkin. Kami sangat menghargai pengertian yang diberikan selama ini. Dan semoga segala hal dapat diselesaikan dengan baik dan lancar," ucapnya.

Anggoro Prajesta menilai iklim industri sepakbola di Indonesia memang masih sangat mengkhawatirkan. Itu menandakan industri sepakbola Indonesia masih belum berjalan optimal. 

"Ini menjadi PR bagi seluruh stakeholder sepakbola Indonesia, seluruh pengelola klub, seluruh manajemen klub, seluruh suporter, seluruh fans, PSSI, dan operator kompetisi PT LIB," kata pria yang berprofesi Lawyer.

CEO PT Digi Sport Asia ini berharap semuanya harus bergotong royong bahu membahu membuat iklim sepakbola lebih baik lagi. Menurutnya tentunya dari segi kompetisi dan regulasi bisa mendukung industri sepakbola. 

"Kita menyambut baik jika memang ada rencana dari PSSI untuk kembali membuka kran APBD untuk pembinaan usia muda. Saya rasa hal itu sangat baik juga karena kita juga tidak bisa menggantungkan semua ini dari industri sepakbola yang memang tidak berjalan saat ini dan semua itu PR kita semua," pungkasnya.

Berita Terkini