SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Aroma kopi robusta yang khas bercampur dengan semangat kolaborasi memenuhi ruang Kafe Ngupi Day Palembang, Jumat (2/5/2025).
Bukan sekadar tempat bersantai, kafe ini menjadi saksi bisu lahirnya berbagai gagasan inovatif dari para pengurus baru Assosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumatera Selatan (Sumsel).
Setelah resmi mengemban amanah pada September tahun lalu, Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) perdana ini menjadi momentum bagi AMSI Sumsel untuk tancap gas dengan serangkaian program unggulan yang siap mewarnai lanskap media siber di Bumi Sriwijaya.
Ketua AMSI Sumsel, Ardhy Fitriansyah, dari Matanews.co, tampak santai namun fokus memimpin jalannya rapat.
Didampingi Sekretaris Edwar Heryadi (Sumselupdate.com) dan Bendahara Ratu Yuliana (Lenterapendidikan.com), serta jajaran pengurus lainnya, suasana kekeluargaan terasa kental namun tetap produktif.
Bahkan Badan Pertimbangan dan Pengawasan Organisasi, Sidratul Muntaha (fornews.co) dan Nila Ertina (wongkito.co), turut hadir memberikan masukan konstruktif.
Rakerwil kali ini bukan sekadar formalitas. Di balik obrolan santai sambil menikmati kopi, tersembul keseriusan untuk memajukan ekosistem media siber yang sehat dan berkualitas di Sumatera Selatan.
Berbagai program strategis disepakati, mencakup hampir seluruh aspek penting dalam organisasi dan industri media.
Di bidang organisasi dan keanggotaan, AMSI Sumsel menunjukkan komitmennya untuk terus berbenah dan memperkuat diri.
Sosialisasi peraturan terbaru Dewan Pers tahun 2025 menjadi agenda prioritas, memastikan seluruh anggota memahami dan menjalankan praktik jurnalistik yang sesuai dengan standar etika dan profesionalisme.
Evaluasi keanggotaan juga akan dilakukan secara berkala, sembari membuka pintu bagi media siber baru yang memenuhi kriteria untuk bergabung dalam wadah ini.
Tidak hanya fokus pada internal organisasi, AMSI Sumsel juga memiliki visi yang kuat dalam mengembangkan bisnis dan kemitraan bagi para anggotanya.
Program Bazar AMSI yang rencananya akan digelar setahun sekali diharapkan menjadi platform bagi media siber lokal untuk lebih dekat dengan masyarakat dan membangun jaringan yang lebih luas.
Selain itu, gebrakan Sumsel Digital Conference diprediksi akan menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan para pelaku industri digital, termasuk media siber, untuk berbagi pengetahuan dan inovasi.
Kesadaran akan pentingnya kepastian hukum dan regulasi yang berpihak pada media siber juga menjadi perhatian utama AMSI Sumsel.
Melalui Bidang Advokasi dan Regulasi Media, yang diketuai oleh Bambang Samudera (Palpos.id), serangkaian program telah disiapkan.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai lembaga dan instansi menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat posisi media siber di mata publik dan pemerintah.
Sosialisasi aturan Dewan Pers juga akan terus digencarkan, memastikan seluruh anggota beroperasi dalam koridor hukum yang jelas.
Investasi pada kualitas Sumber Daya Manusia menjadi pilar penting dalam program kerja AMSI Sumsel.
Bidang Pendidikan dan Litbang telah merancang serangkaian pelatihan yang menyasar berbagai kalangan.
Pelajar akan mendapatkan kesempatan untuk mengenal dunia jurnalistik melalui pelatihan khusus.
Para jurnalis dan penulis berita juga akan dibekali dengan workshop penulisan berita yang baik dan benar, serta pemahaman mendalam tentang kaidah bahasa Indonesia yang tepat.
Di era disinformasi yang semakin masif, pelatihan Cek Fakta menjadi krusial untuk membekali para jurnalis dengan kemampuan memverifikasi informasi secara akurat.
"Mohon bantuannya semua para anggota agar saling bahu-membahu merealisasikan sejumlah program yang dihasilkan, terima kasih," kata Ardhy Fitriansyah.
Semangat kebersamaan dan optimisme terpancar dari wajah para pengurus AMSI Sumsel.
Rakerwil di Kafe Ngupi Day ini menjadi titik awal dari sebuah perjalanan panjang untuk memajukan media siber di Sumatera Selatan.
Dengan program-program unggulan yang telah disepakati, AMSI Sumsel siap menjadi garda terdepan dalam menciptakan ekosistem media yang sehat, informatif, dan berdaya saing di era digital ini.
Aroma kopi mungkin telah menguap, namun gagasan-gagasan cemerlang yang lahir di sana akan terus bergulir, membawa perubahan positif bagi dunia media siber di Bumi Sriwijaya. (*)