"Pemain semua sudah berdarah-darah demi tim Sriwijaya FC, hanya dengan pemain seadanya kami semua bisa bawa tim ini lolos dari degadasi. Ini semua karena Coach HS," pungkasnya.
Sebelumnya Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi berharap agar masalah isu didepaknya Ferry Rotinsulu harus lebih dipertimbangkan lagi secara matang.
"Kita lihat dari sisi profesionalitas bahwa Sriwijaya FC masih membutuhkan sosok seperti Ferry Rotinsulu," ungkap Qusoi kepada Sripoku.com, Kamis (27/3/2025).
Terutama saat ini Ferry Rotinsulu maupun Mahyadi Panggabean yang sudah murni menjadi warga Palembang dikarenakan istri mereka adalah asli orang sini.
"Jadi jangan diragukan lagi masalah loyalitas. Terlepas urusan masa lalu pertarungan politik itu sudah kelar. Karena di sini urusan kita Sriwijaya FC ke depan sesuai tagline kita SFC_REBORN. Masalah dukungan politik kemarin bagi kami suporter itu kelar," kata Qusoi.
Qusoi menegaskan, siapapun pemenangnya Pilgub Sumsel 2024 lalu harus didukung. Dan siapapun pemenangnya di Pilgub, diharapkan tetap mendukung Sriwijaya FC karena inilah kebanggaan Sumatera Selatan.
"Menyangkut masalah Ferry Rotinsulu tadi adalah bahwa suka tak suka, Ferry Rotinsulu adalah simbol yang tersisa dari kejayaan Sriwijaya FC dan Ferry Rotinsulu adalah saksi sejarah digjayanya bagaimana Sriwijaya FC memulai dari titik nol," kata Qusoi.
Dan Ferry Rotinsulu saksi sejarah berdirinya Sriwijaya FC 2004 sampai detik ini Ferry tidak ada klub lain. Kecuali sekali pernah sekali bermain di Persebaya. Ferry Rotinsulu adalah legenda hidup dari Sriwijaya FC.
Ia mengajak untuk menghormati Ferry Rotinsulu sebagai legenda Sriwijaya FC, terlepas kemarin-kemarin ada permasalahan internal di Sriwijaya FC menyangkut masalah finansial Sriwijaya FC.
"Tolong pertimbangkan lagi bahwa kita memandang ini dari sisi formalitas bagaimana pembentukan kerangka tim ke depan. Dan Ferry Rotinsulu telah memahami seluk beluk isi perut dari Sriwijaya FC," ujarnya.
Terutama Ferry Rotinsulu adalah pemain legend dan pemain profesional seangkatan dengan Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas masih di eranya Boaz Salosa, dll.
Jadi Ferry Rotinsulu ini adalah legenda hidup yang masih bertahan di SFC saat ini. Kalau masalah lain yang kemarin-kemarin kami bisa memaklumi yang mau dilepas atau tidak terpakai di Sriwijaya FC.
Tapi terkhusus masalah Ferry Rotinsulu ini adalah beliau sangat berkontribusi besar bagaimana Sriwijaya FC ini agar tetap tegar berdiri.
"Saya paham betul sebelum pihak Digi Sport mengambil alih SFC Ferry Rotinsulu bersama kami 3 suporter berusaha sekuat tenaga untuk tetap klub ini ikut berkompetisi dengan getolnya Ferry Rotinsulu mengundang kami bertiga untuk memecahkan solusi bersama," kata Qusoi.
Qusoi yakin ke depan ini menjadi pelajaran yang berharga bagi seorang Ferry Rotinsulu untuk tetap profesionalitas dalam hal membesarkan nama Sriwijaya FC di kemudian hari.
Baca juga: Kabar Gembira, Bulan Ini Manajemen Bakal Bayar Gaji Eks Pemain Sriwijaya FC 2024/25