SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kondisi jalan setapak di lorong Prima, Kecamatan Jakabaring, Kota Palembang, yang menghubungkan kawasan Silaberanti dan Jakabaring, semakin memprihatinkan.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, tercatat sebanyak 60 pengendara motor terjatuh saat melintasi jalan yang sebagian besar sudah putus dan hanya disambung dengan papan seadanya.
Jalan ini merupakan jalur alternatif penting bagi warga, terutama orang tua yang mengantar anak sekolah dari Jakabaring menuju Silaberanti. Akses yang lebih cepat ini menjadi pilihan utama meskipun kondisinya sangat berbahaya.
Pantauan Sripoku.com di lapangan menunjukkan bahwa jalan tersebut mengalami kerusakan parah di tiga titik dengan kondisi putus. Selain itu, lubang-lubang menganga di sepanjang jalan semakin memperburuk keadaan dan mengancam keselamatan pengguna jalan.
Tiang penyangga jalan juga terlihat tidak lagi kokoh menahan beban kendaraan. Kondisi jalan yang miring dan getaran yang terasa saat kendaraan melintas menjadi indikasi kuat akan potensi bahaya yang mengintai.
Saat ini, bagian jalan yang putus hanya ditutupi dengan papan kayu hasil swadaya masyarakat. Namun, upaya ini tidak sebanding dengan volume kendaraan yang melintas. Pada Sabtu (12/4/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, sebuah insiden kembali terjadi ketika kayu penahan jalan patah dan menyebabkan seorang pengendara motor beserta anaknya terjatuh ke semak-semak di sisi jalan. Beruntung, keduanya tidak mengalami luka serius.
Yana, seorang warga setempat, menceritakan kronologi kejadian tersebut. "Bapak-bapak kemarin sama anaknya terjatuh saat melewati jembatan itu. Ketika hendak melintas, kayunya patah jadi ia dan anaknya jatuh ke samping semak-semak. Beruntung bapak dan anaknya tidak apa-apa," ujarnya saat ditemui di lokasi pada Minggu (13/4/2025).
Yana juga mengungkapkan bahwa kondisi jalan ini sudah tidak pernah diperbaiki selama dua tahun terakhir tanpa diketahui penyebabnya.
Senada dengan Yana, Hawa, warga lainnya, menduga banyaknya lubang di jalan disebabkan oleh banjir yang sering merendam kawasan tersebut, mengakibatkan pengikisan tanah pada badan jalan.
"Kan di samping kami ini sungai ya, jadi banjir di sini bahkan jalan ini terendam. Para pengendara juga tetap memaksa melintasi jalan ini, akibatnya banyak yang terjatuh," ungkap Hawa saat ditemui di lokasi yang sama.
Ia menambahkan bahwa saat banjir, jalan ini sangat sulit dilalui, bahkan banyak anak sekolah yang terpaksa turun dari motor dan berjalan kaki untuk menyeberang.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jalan penghubung ini. "Kini sudah banyak bolong dan juga putus di mana-mana. Ya, kita harapkan bantuan dari pemerintah ya, karena ketika jalan ini diperbaiki, semuanya pasti akan lancar," pungkas Hawa.