SRIPOKU.COM, PALI - Firdaus Hasbullah, kini menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Kabupaten PALI periode 2024-2029.
Baca juga: Daftar 30 Anggota DPRD PALI Periode 2024-2029, Didominasi Wajah Baru
Pelantikannya pada 21 Oktober 2024 lalu menandai puncak dari perjalanan panjangnya di dunia politik, yang penuh dengan liku-liku dan kegagalan.
Pria kelahiran Betung, PALI, 7 Oktober 1977 ini memulai karir politiknya pada tahun 2004, bergabung dengan Partai Bintang Reformasi.
Saat itu, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Muara Enim periode 2004-2009.
Meskipun memperoleh suara terbanyak, sistem nomor urut pada masa itu membuatnya gagal dilantik.
Tak patah semangat, Firdaus kembali mencoba peruntungannya di Palembang pada periode 2009-2014, namun lagi-lagi gagal.
Kegagalan serupa dialaminya saat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Muara Enim periode 2014-2019 melalui Partai Demokrat, dan pada Pemilu Legislatif DPRD Sumsel 2019, meskipun menjabat sebagai Ketua OKK Partai Demokrat Sumatera Selatan.
Namun, semangat perjuangannya tak pernah padam. Pada Pileg 2024, ia kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD PALI melalui Partai Demokrat, mewakili dapil 2 Kecamatan Talang Ubi B. Kali ini, dengan perolehan 1.316 suara, ia berhasil terpilih dan kemudian dilantik sebagai Wakil Ketua II DPRD PALI.
Firdaus mengungkapkan bahwa keberhasilannya ini tak lepas dari ikhtiar dan doa orang tua.
"Alhamdulillah mimpi ini bisa saya wujudkan di Pileg DPRD PALI 2024 kemarin, berkat ikhtiar yang dilakukan dan juga doa orang tua. Ini merupakan perjalanan panjang yang memang aku pikir tidak banyak orang mampuh seperti saya. Karena ada sebagian teman, satu kali calon dan gagal lalu dia sudah tidak mau calon lagi," katanya.
Sebelum terjun ke politik, Firdaus berprofesi sebagai advokat/pengacara dan dikenal sebagai aktivis.
Ia menempuh pendidikan di SD dan SMP di PALI, SMA di Palembang, dan Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (Unisba).
Di Unisba, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), membentuknya menjadi sosok kritis.
Setelah pindah ke Universitas Muhammadiyah Palembang pada 1998, ia turut mendirikan Forum Aktivis Mahasiswa Sumsel (Formas) untuk mengawal reformasi. Ia menyelesaikan S1 pada 2002 dan S2 pada 2024.
Dengan latar belakang aktivis dan pengacara, Firdaus dikenal sebagai anggota dewan yang responsif terhadap keluhan masyarakat. Ia kerap turun langsung ke lapangan untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan, seperti infrastruktur dan pencemaran.