"Kalau kami dikatakan protes, sangat protes. Kalau Hendri Susilo tidak lagi dipertahankan. Tapi pasti Hendri Susilo juga ke depan kalau target Liga 1 pastinya dia tidak main-main, dalam arti kata dia ingin pemain-pemain grade A," ujarnya.
Untuk mencapai grade A itu sanggupkah Sriwijaya FC untuk memenuhinya, dengan pemain bintang seperti Beto, dll otomatis budget harus lebih besar. Sedangkan kita tertatih-tatih. Sampai sekarang sponsorpun masih meraba-raba. Sedangkan Bank Sumsel Babel juga belum jelas kejuntrungannya.
"Tapi dari kasat mata yang kami lihat bahawa untuk musim depan ini PT Digi Sport Asia sepertinya tidak main-main lagi seperti tahun yang lalu. Karena dia sudah belajar di musim kemarin," kata Qusoi.
Qusoi pun menganalisa PT Digi Sport Asia ini sepertinya tidak akan melepas saham kepemilikannya terhadap Sriwijaya FC ini.
Baca juga: Ultras Palembang Minta Sriwijaya FC Pertahankan Tiket Nonton Rp 15 Ribu, Bikin Ramai Stadion GSJ
Karena Alexander Rusli sudah ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT SOM. Termasuk menarik Gus Addin Ketua Umum PP GP Ansor sebagai Wakomutnya. Ada apa? Untuk bergaining dengan petinggi-petinggi yang ada di Sumsel.
Ultras Palembang menganggap PT Digi Sport Asia ini sepertinya untuk musim ini serius. Tapi mereka punya visi misi pengembangan pemain lokal ataupun pemain muda.
Intinya ingin mencetak pemain muda seperti Persib Bandung yang tidak bakal putus dengan talenta mudanya. Sehingga tidak lagi membeli pemain jadi.
Jadi kalau memang itu tujuannya, pada dasarnya Ultras Palembang sepakat-sepakat saja.