SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jelang digelarnya RUPS PT SOM di Kantor Sriwijaya FC, Jumat (28/2/2025), Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH bersama 2 pentolan kelompok suporter lainnya telah memberikan masukan kepada manajemen SFC.
2 pentolan kelompok suporter militan Sriwijaya FC itu yakni Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah dan Ketua Umum Sriwijaya Mania Eddy Ismail yang berdialog dengan CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta yang juga Direktur Olahraga PT SOM didampingi Direktur Keuangan PT SOM Ajie Syahrial Bastari, Asdir Kompetisi II (Sekretaris Klub) Faisal Mursyid).
Salah satunya untuk persiapan musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26 agar manajemen Sriwijaya FC mempertahankan pelatih kepala coach Hendri Susilo yang dinilai telah ikut berjasa berjuang memotivasi tim hingga selamat dari degradasi 2 musim berturut-turut.
"Yang berikutnya Ferry Rotinsulu (pelatih kiper) tetap harus dipertahankan. Biar bagaimanpun sudah menjadi bagian rakyat Sumsel. Karena dialah untuk saat ini yang senior setelah Indrayadi tidak lagi di Sriwijaya FC," ungkap Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH kepada Sripoku.com, Rabu (12/3/2025).
Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH kembali mengingatkan alasan manajemen Sriwijaya FC wajib mempertahankan coach Hendri Susilo untuk mengarungi musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26 mendatang.
"Kami tidak peduli mau coach WCP (Widodo Cahyono Putro), mau pemain sehebat apapun, kalau kita masih berkutat masalah finansial. Sudahlah tetap pertahankan Hendri Susilo sebagai pelatih kepala Sriwijaya FC. Jangan kacang lupa kulit," tegas Qusoi.
Qusoi mengatakan justru kerangka tim Sriwijaya FC yang sudah ada saat ini tinggal ditambah pemain-pemain oncak, pemain bintang juga di setiap lini, depan, tengah dan belakang.
Ultras Palembang juga mendukung langkah manajemen Sriwijaya FC untuk merekrut pemain muda, terkhusus pemain muda Sumsel sebelum membentuk akademi.
"Kami mendukung membentuk Akademi Sepakbola Sriwijaya FC itu untuk jangka panjang. Terbukti seperti Persib Bandung yang melahirkan taleta-talenta muda. Kami sangat mendukung," kata Qusoi.
Qusoi menyarankan kalau mau mengejar target utama Liga 1, kejar akademi sambil jalan. Karena kalau target Sriwijaya FC mengejar Liga 1 duluan, otomatis nama SFC ini melambung lagi dan sponsor akan masuk dengan sendirinya.
Kita berkaca diri, sanggup tidak menghidupi Sriwijaya FC ini minimal Rp 10 miliar di Liga 2. Sanggup tidak mencari dana sebesar itu.
Jangan lupakan juga pemain asal Sumsel yang main di luaran. Itu sudah dilakukan di tangan Hendri Susilo. Dia sudah tahu karakteristik Sriwijaya FC secara detail. Dan mereka sanggup menjalani tim saat terseok-seok tanpa gaji.
"Intinya Hendri Susilo harus dipertahankan. Nanti dulu melebar-lebarkan berhalusinasi mau pakai pelatih lainnya. Kerangka tim yang pertama coach Hendri Susilo dipertahankan dulu," ujar Qusoi.
Kemudian barulah mencari data-data pemain oncak misalnya 3 minimal pemain bintang. Didata lagi pemain asli Sumsel yang beredar di luar.
Ia berharap dengan klub tanah kelahiran mereka memanggil, otomatis pemain-pemain asli Sumsel yang bakal membela mati-matian.