Berita Sriwijaya FC

Qusoi Ingatkan Sriwijaya FC Perlu Pemain Oncak, Dukung Langkah Sriwijaya FC Maksimalkan Pemain Muda

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Abdul Hafiz Sripo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INGATKAN PEMAIN ONCAK - Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH menyatakan mendukung langkah-langkah Direktur Olahraga PT SOM Anggoro Prajesta yang akan memaksimalkan pemain muda dalam kerangka tim Sriwijaya FC musim depan. Hanya saja mengingatkan untuk menambah pemain oncak di 3 lini.

Menurut Randi, dirinya nanti setelah lebaran akan ada beberapa ketemu dengan pemain lokal Sumsel yang bermain di Liga dan ada beberapa pemain di luar daerah Sumsel untuk dijajaki bergabung dengan Sriwijaya FC.

"Mungkin ada ketemuan di Jakarta lah selagi nanti saya libur lebaran juga kan cerita-cerita sedikitlah tentang sepak bola selama 1 musim terakhir ini," pungkasnya.

MINTA ARAHAN - Manajemen Sriwijaya FC mengakui sempat mengutarakan meminta arahan Kadispora Sumsel H Rudi Irawan untuk memasukkan figur tokoh punya kredibilitas untuk bisa mengangkat SFC terutama dari kalangan dari generasi muda pembinaan di Sumsel pada audiensi di kantor Dispora Sumsel, Jalan Aerobik Palembang, pada Kamis (6/3/2025). (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Kiper Sriwijaya FC Try Hamdani Berbagi Tips Agar Tetap Fit, Format Liga 2 2025/26 Jadwal Padat

Jelang menghadapi musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25, Sriwijaya FC boleh-boleh saja memiliki ekspektasi untuk target Liga 1.

Namun berkaca dari pengalaman musim kompetisi 2024/25, manajemen Sriwijaya FC harus berjuang sendirian tanpa bantuan sponsor sehingga pelan-pelan masih bisa bertahan di Liga 2 saat ini.

"Ekspektasi boleh ke Liga 1 cuma jangan cara instan. Karena cara instan itu gak akan bertahan lama. Nusantara United FC, Persikabo 1973 turun ke Liga 3," kata Anggoro Prajesta.

Belajar dari pengalaman musim Pegadaian Liga 2 2024/25, investor pengelola Sriwijaya FC bakal menyusun persiapan menghadapi Kompetisi 2025/26 mendatang.

Konsep pemberdayaan potensi pemain lokal asal Sumsel dan pemain muda potensial menjadi isu diusung manajemen Sriwijaya FC nantinya.

PT Digi Sport Asia pemegang saham mayoritas PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC merasakan berat sekali berjuang sendirian tanpa disupport sponsorship demi klub bersejarah ini tetap jalan bertahan di Liga 2.

"Kalau bicara musim depan 50 persen pemain asli Sumsel, kita ingin Sumsel calinglah, bawa balik lagi pemain kita yang main di luar ke Sriwijaya FC," ujar Anggoro Prajesta.

Selain itu Anggoro Prajesta memaparkan bakal membidik pemain muda potensial untuk menjadi andalan Sriwijaya FC nantinya.

"Kemudian pemain usia itu maksimum 25 tahun. Kita coba cari anak-anak muda. Terbukti kan di musim ini Sriwijaya FC. Pemain muda kita itu gila-gila. Potensinya besar banget, sayang kita sia-siakan potensi muda kita. Apalagi bakat Sumsel," papar Anggoro Prajesta.

Pria yang akrab disapa Goro ini mengungkapkan konsep untuk tidak muluk-muluk ekspektasi target Liga 1 dengan cara instan.

"Kita harus beri kepercayaan kepada anak-anak muda. Artinya musim depan Sriwijaya FC gak usah muluk-muluklah eskpektasi ke Liga 1 dengan cara instan. Kalau instan itu (bisa saja) punya Rp 30 miliar ya bawa pemain bintang selesai ke Liga 1," ungkap Anggoro Prajesta.

Namun konsep dengan cara instan inipun kata Anggoro Prajesta bukan menjadi jaminan Sriwijaya FC bisa otomatis tembus ke Liga 1 setelah berkaca dari beberapa tim musim ini yang justru degradasi.

"Tapi buktinya ada beberapa klub dengan cara sama belum tentu masuk ke Liga 1. Sudah besar mengeluarkan biaya. Ekspektasi boleh ke Liga 1 cuma jangan cara instan. Karena cara instan itu gak akan bertahan lama. RANS, Nusantara United FC, Persikabo 1973 turun ke Liga 3," beber Anggoro Prajesta.

Halaman
1234

Berita Terkini