Pria yang akrab disapa Goro yang punya peran penting di Sriwijaya FC ini memaparkan mepetnya waktu PT Digi Sport Asia masuk ke PT SOM di saat menjelang kompetisi digulirkan membuat kesulitan merangkul sponsor.
"Masalahnya banyak orang gak tahu Digi itu masuk (mengurus Sriwijaya FC). Saya ngobrol sama Pak Indrayadi aja 2 minggu sebelum kompetisi dimulai," papar Anggoro Prajesta.
Kemudian Sriwijaya FC baru masuk 1 hari sebelum TC, tanggal 17 Agustus 2024 menunjuk Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari.
"Kita gak ada persiapan apa-apa. Makanya harus bersatu. Kalau gak bersatu, susah," kata Anggoro Prajesta.
Sementara Asisten Manajer Sriwijaya FC Randi Prajesta juga mengucap syukur tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini bisa terselamatkan dari degradasi dan bertahan di Liga 2 musim depan.
"Untuk musim depan semoga aja gubernur mau bantu Sriwijaya FC, sponsorhip mau masuk supaya hal-hal kayak gini gak terjadi lagi ke depannya," ungkap Randi Aksa kepada Sripoku.com.
Asisten Manajer Sriwijaya FC yang akrab dijuluki Bos Kecil ini juga berharap klub ini dikelola dengan profesional.
Baca juga: Presiden Prabowo Lantik Herman Deru-Cik Ujang, Tantangan Antara Asta Cita dan Efisiensi Anggaran
"Dan kita perlu orang-orang yang ikhlas untuk duduk di klub ini dan banyak waktulah. Kunci kesuksesan klub itu harus ada keikhlasan dan harus ada waktu untuk tim ini. Kalau gak ada 2 itu, kayaknya sulit untuk menjadi profesional," terangnya.
Randi Aksa juga memuji perjuangan para pemain, pelatih dan siapapun di dalam tim semua berjuang luar biasa.
"Mereka masih mau mati-matian selamatkan tim Sriwijaya FC. Mereka adalah pahlawan sesungguhnya yang harus kita apresiasi. Manajemen juga sudah mengapresiasi perjuangan mereka," kata Randi Aksa.