"Ya sudah tentu kami sudah pelajari kekuatan dan kelemahan Sriwijaya FC yang akan kami hadapi ini. Coach Delfi Adri sudah memberi arahan ke kami untuk bisa mencuri poin di Palembang," kata Hafit yang telah pengalaman mengenal karakter pelatih Sriwijaya FC, coach Jafri Sastra.
Sebagai putra lokal Sumsel, Hafit Ibrahim mengaku sempat bangga diberikan kepercayaan menjadi kapten tim sejak Sriwijaya FC melakoni laga perdana play-off degradasi yakni ketika menundukkan Sada Sumut FC dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (16/1/2024) lalu.
Namun musim kompetisi Liga 2 2024/25 ini Hafit Ibrahim belum berjodoh untuk kembali reuni dengan coach Jafri Sastra di klub yang sama.
Sebelumnya Hafit Ibrahim sempat menjalin kerjasama dengan coach Jafri Sastra di beberapa kesempatan. Antara lain di klub PSIS, Muba Babel United, dan PSPS Pekanbaru.
Inilah sosok Hafit Ibrahim yang pernah menjadi kapten tim Sriwijaya FC 2023/24 asli wong Sumsel memulai karirnya pada skuad Sriwijaya FC U-21 tahun 2011 lalu ketika masih duduk di kelas 3 SMA SONS sampai tahun 2014.
Barulah masuk SFC Senior 2014 sampai 2017. Pada tahun 2018 sempat mencari pengalaman ke PSIS Semarang. Lalu balik lagi ke SFC tahun 2019.
Hafit Ibrahim yang menikahi Bidan Simpang Desa Parit, Marcelly Anggreinni dan dikarunai 2 anak terkesan sosok leadership dan mudah akrab dengan siapa saja yang berada di dekatnya.
Meski tinggal di tempat keluarga besar istrinya di Ogan Ilir, akhir pekan Hafit Ibrahim kerap menyempatkan diri ke rumah keluarganya di Talangjambe Palembang.
"Kalau balik ke rumah di Talangjambe Sabtu Minggu," kata Hafit.
Hafit merupakan pesepakbola kelahiran Jakarta 12 Mei 1993 mengaku setamat SD tahun 2005 masuk SONS (Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya) selama enam tahun setingkat SMP dan SMA.
Ia memulai karirnya pada skuad Sriwijaya FC U-21 tahun 2011 lalu ketika masih duduk di kelas 3 SMA SONS sampai tahun 2014.
Barulah masuk SFC Senior 2014 sampai 2017. Pada tahun 2018 sempat mencari pengalaman ke PSIS Semarang. Lalu balik lagi ke SFC tahun 2019. Barulah 2020 bergabung dengan Muba Babel United hingga 2021, Kemudian di PSPS Riau 2021.
"Awalnya emang suka main bola dari kecil, dulu saya ikut latihan di SSB Sportivitas 2003. Setelah sekolah, akhirnya saya memutuskan untuk benar-benar mengasah kemampuan," ujarnya.
Baginya, sepakbola sudah menjadi darah daging, karena sepakbola bukan saja sebagai hobi tetapi tempat mendapatkan prestasi.
"Selama menjadi pemain bola, prestasi terakhir saya yakni pernah memboyong juara ISL di U-21 dan pernah dipanggil seleksi Timnas U-23 2014," katanya.