Berita Sriwijaya FC

Calon Manajer Sriwijaya FC Dorong Manajemen Tuntaskan Tunggakan Gaji, David: Isunya Mogok Lagi

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Abdul Hafiz Sripo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirtek PT SOM Indrayadi berharap agar pengusaha asli Sumsel Muhammad David yang juga Ketua Umum Askot PSSI Palembang untuk bisa mendampingi tim SFC selama menjalani play-off degrdasi. 

Muhammad David yang juga Presiden David FC kepada Sripoku.com menyatakan dirnya mengucapkan terima kasih atas tawaran untuk dijadikan Manajer Sriwijaya FC.

"Kita di belakang layar saja," kata Muhammad David.

Skuat Sriwijaya FC sempat diberitakan kompak menyuarakan "No Salary..No Training, No Game" sebagai aksi boikot jelang latihan persiapan babak Play-off Degradasi. Ilustrasi foto skuat SFC latihan di Stadion Sjadam II Sriwijaya, Selasa (7/1/2025) lalu. (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Sriwijaya FC Ditimpa Isu Ancam Mogok Jelang Hadapi Nusantara United FC, "Kami Gak Mau Main"

Pasca melakoni laga pedana babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 dengan menelan kekalahan 2-0 di kandang PSMS Medan, Minggu (19/1/2025), skuat tim Sriwijaya FC kembali pulang ke Palembang.

Untuk berjuang agar tetap bertahan di Liga 2 musim depan, Sriwijaya FC harus mengumpulkan pundi-pundi poin kemenangan, terutama laga home.

Laga selanjutnya, sejatinya Sriwijaya FC akan menjamu Nusantara United FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (24/1/2025) pukul 15.30.

Namun kabar tidak sedap kembali menimpa skuat tim Sriwijaya FC ini kembali akan mogok latihan dan mogok bertanding.

Mereka kembali menuntut agar manajemen Sriwijaya FC segera menuntaskan tunggakan gaji plus DP (Down Payment).

"Tinggal keseriusan manajemen saja kalau mau tim ini selamat. Selesaikanlah semua kewajiban hak pelatih, pemain dan ofisial sebelum lawan Nusantara United FC ini kalau masih mau bertahan di Liga 2," ungkap sumber dari skuat Sriwijaya FC kepada Sripoku.com, Senin (20/1/2025).

Menurutnya, kalau melihat permainan tim Sriwijaya FC saat dikalahkan PSMS Medan 2-0 pada laga perdana playoff degradasi kemarin, semua yakin dengan tim ini masih mampu bersaing.

"Kita kalah di non teknis kemarin. Sementara tim lawan serius biar tidak degradasi," katanya.

Ia menegaskan mogok main tim Sriwijaya FC ini bukan gertak sambal sebagai ancaman untuk menakut-nakuti saja.

"Kami gak mau main. Ini bukan ancaman, tapi serius. Pembayaran gaji yang belum dibayar manajemen, pelatih, pemain dan ofisial, pembayaran DP pelatih dan pemain," bebernya.

Sementara pihak manajemen pengelola Sriwijaya FC baik itu Diektur Teknik PT SOM Indrayadi maupun CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta selaku pemegang saham mayoritas yang coba dikonfirmasi masih belum memberikan tanggapan.

Sudah menjadi rahasia umum jika tunggakan gaji pemain, ofisial dan pelatih yang selama ini menjadi ganjalan para pemain hingga membuta banyak yang hengkang dan mengurangi motivasi tim Elang Andalas selama ini. 

Termasuk terakhir stoper asing asal Brasil Gabriel Silva enggan kembali diajak bergabung Sriwijaya FC dan lebih memilih hengkang ke Thailand, lantaran manajemen SFC belum bisa mengambulkan untuk menuntaskan permasalahan gaji.

Halaman
1234

Berita Terkini