SRIPOKU.COM, INDRALAYA- Polisi mengamankan tiga orang pelaku perampokan mobil Honda Jazz milik seorang ASN Dinkes Provinisi Sumatera Selatan bernama Widya Aprianti.
Wanita tersebut dipaksa turun dari kendaraannya sendiri di wilayah Desa Kedukan Bujang, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir, pada Senin (6/1/2025) petang.Tak butuh waktu lama, polisi mengamankan tiga pelaku yakni Muklis (37 tahun), Badarudin (34 tahun) dan Kahfi (45 tahun) saat mengendarai mobil curian di wilayah Lahat, pada Rabu (8/1/2025).
Direktur Ditreskrimum Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol M. Anwar Reksowidjojo membenarkan penangkapan para pelaku.
"Iya, benar. Saat ini para pelaku yang diamankan sedang diperiksa," kata Anwar ketika diminta konfirmasi, Kamis (9/1/2025).
Terdapat kejanggalan pada rangkaian peristiwa perampokan mobil Honda Jazz itu, di mana pelaku dengan mudah masuk ke mobil korban.
Menurut keterangan polisi, saat hari kejadian, Widya berkendara dari Plaju menuju Jakabaring.
Saat melintas di bawah Fly Over Simpang Jakabaring, Widya dicegat oleh pelaku bernama Muklis.
"Hari itu sekitar pukul 17.00, pelaku menghentikan mobil korban. Karena pintu mobil tidak terkunci, pelaku langsung masuk dan menodongkan pisau ke arah korban, memaksa untuk menjalankan mobil," kata Kasi Humas Polres Ogan Ilir AKP Herman Ansori melalui keterangan tertulis.
Masyarakat khususnya warganet mempertanyakan begitu mudahnya pelaku menghadang korban hingga masuk ke dalam mobil.
Sementara korban tak berusaha melawan atau keluar dari kendaraan saat ada orang tak dikenal masuk.
Seperti dikemukakan akun @amirudin9722 di kolom komentar unggahan Instagram @tribunsumsel : "Masa pas melintas langsung masuk penodongnya."
Warganet lainnya mengaku tak bisa mencerna penjelasan kronologi aksi kejahatan ini.
"Jam 17.00 masih lumayan ada manusia lewat kayaknya. Ada masjid dekat situ dan lebih dekat ke kantor polisi," tulis akun @homemade_v3.
"Tidak bisa dicerna oleh otak," kata akun @bonggkar.
"Agak-agak mencurigakan. Masih siang mana rame pula, mana dekat dengan kantor polisi," kata akun @azizsh_nur.
Herman melanjutkan, Widya lalu diminta mengendarai mobil untuk menjemput dua orang pelaku lainnya di Jakabaring.
"Setelah itu pemilik kendaraan diturunkan di wilayah Pemulutan," ungkap Herman.
Beruntung Widya tak mengalami luka pada peristiwa tersebut, namun sempat harus kehilangan mobil Honda Jazz warna silver dengan plat nomor B 1735 NMV.
Kasus ini pun ditangani aparat gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan dan Satreskrim Polres Ogan Ilir.
"Setelah kejadian, korban melapor ke Polda Sumsel karena lebih dekat dengan tempat tinggal di Palembang," kata Herman.
Pelaku Diringkus di Lahat
Diberitakan sebelumnya, aksi penodongan yang menimpa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, beberapa waktu lalu akhirnya menemui titik terang. Unit V Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil meringkus para terduga pelaku dalam sebuah operasi penangkapan yang berlangsung hingga ke Kabupaten Lahat.
Suasana di Mapolda Sumsel pada Rabu (8/1/2025) sore tampak berbeda. Tiga orang terlihat digiring masuk ke ruang riksa Unit V Subdit III Jatanras.
Salah seorang di antaranya mengenakan jaket hoodie abu-abu, diduga kuat sebagai pelaku utama dalam aksi penodongan tersebut. Wajah mereka tertunduk, menyiratkan penyesalan atau mungkin kekhawatiran atas nasib yang akan menimpa.
Penangkapan ini bukanlah proses yang mudah. Tim Jatanras harus melakukan pengejaran hingga ke Kabupaten Lahat, sebuah wilayah yang cukup jauh dari lokasi kejadian di Ogan Ilir.
Upaya pelarian para terduga pelaku akhirnya terhenti di sana. Mereka diamankan pada Rabu pagi dan tiba di Polda Sumsel sekitar pukul 16:15 WIB.
Lebih dari sekadar penangkapan pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti penting, yaitu mobil milik korban yang sempat dibawa kabur.
Namun, ada yang berbeda dengan mobil tersebut. Para terduga pelaku sempat mengganti plat nomor asli mobil, B 1735 NMV, dengan plat palsu BG 1544 QE.
Sebuah upaya untuk mengelabui petugas yang sayangnya gagal. Selain mobil, sebilah senjata tajam yang diduga digunakan saat aksi penodongan juga turut disita sebagai barang bukti.
Di ruang riksa, para terduga pelaku menjalani pemeriksaan intensif. Pertanyaan demi pertanyaan diajukan oleh penyidik untuk mengungkap detail kejadian dan peran masing-masing pelaku. Suasana tegang dan serius menyelimuti ruangan tersebut.
Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo, membenarkan penangkapan para terduga pelaku.
Namun, ia enggan memberikan keterangan lebih detail karena proses pemeriksaan masih berlangsung. “Iya benar, saat ini pelaku yang diamankan sedang diperiksa,” ujar Anwar saat dikonfirmasi.
Kisah penangkapan ini memberikan gambaran tentang kerja keras dan kegigihan aparat kepolisian dalam mengungkap kasus kriminal.
Upaya pelarian para pelaku yang mencoba menghilangkan jejak dengan mengganti plat nomor mobil pun berhasil diantisipasi. Penangkapan ini juga diharapkan dapat memberikan rasa keadilan bagi korban dan memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan lainnya.
Baca tanpa iklan