"Orang bilang 'Towel cuma bicara STY', enggak. Saya jadi saksi pengaturan skor di Mabes Polri. Saya jadi saksi di pengadilan negeri. Buat apa (sentimen ke STY)? Saya cukup lama menggeluti sepak bola," pungkas Bung Towel.
Lagipula menurut Bung Towel, ia sudah punya firasat soal kemampuan STY sebagai pelatih.
Menurut Bung Towel, kapasitas STY cuma bisa tahap Piala Asia saja, belum di kancah Piala Dunia.
"Saya udah lihat kapasitasnya (STY) mentok waktu Piala Asia. Waktu itu saya udah bilang, enggak usah (STY) diperpanjang, walaupun PSSI tetap perpanjang, itu hak PSSI," ujarnya.
Perihal kemampuan STY yang bisa mendongkrak peringkat FIFA Timnas Indonesia dari 144 ke 127, Bung Towel mengurai penjelasan.
Bahwa faktor peringkat Timnas Indonesia naik drastis di era STY bukan cuma karena Shin Tae-yong saja.
"Banyak faktor, lihat pertandingan-pertandingannya. Bahwa itu terjadi dalam kurun waktu lima tahun, iya. Tapi apakah cuma itu yang menjadi indeks? kan enggak perlu itu juga. Kualitas permainan," tegas Bung Towel.
Karenanya, Bung Towel pun mempertanyakan apa warisan STY setelah lima tahun melatih Timnas Indonesia.
Sebab menurut Bung Towel, tak ada peninggalan berarti yang ditinggalkan STY.
"Kalau kita kasih satu pertanyaan dasar, filosofi, apa warisan STY buat sepak bola kita? apa? fundamental? dia enggak bangun fundamental sepak bola kita. Karena memang bukan tugasnya. Tapi kan itu yang disebarkan, jadi beritanya bias. Apa yang dibangun? Kalau kita filosofi olahraga, warisan olahraga adalah persahabatan, apakah sekarang terjadi persahabatan itu? enggak dong. Kalau kita lihat di jagad maya," pungkas Bung Towel.
Pemecatan Shin Tae-yong kata Erick Thohir
Diwartakan sebelumnya, Ketua Umum Erick Thohir mengurai alasan PSSI mencopot Shin Tae-yong dari jabatan pelatih Timnas Indonesia setelah lima tahun.
Kata Erick Thohir, keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae-yong telah dipertimbangkan secara matang dan dalam waktu lama.
"Kalau saya lihat memang dinamika ini cukup kompleks, kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa kurang baik juga. Tapi kita sudah dirasakan sebelum pertandingan Indonesia melawan China. Cuma waktunya terlalu mepet, dan yang terbaik ya hari ini. Karena kita masih punya waktu hampir 2,5 bulan. Saya tidak mau mengambil sebuah keputusan yang keadaannya tidak baik," ungkap Erick Thohir.
"Kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja coach Shin Tae-yong selama ini. Hubungan saya sangat baik. Dan kita lakukan yang terbaik untuk program yang dikehendaki. Tapi tentu dinamika daripada Tim Nasional ini perlu jadi perhatian khusus dalam evaluasi. Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakat dengan para pemain, komunikasi yang lebih baik dan implementasi yang lebih baik," sambungnya.