SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Jelang laga pamungkas putaran 2 Pegadaian Liga 2 2024/25, isu boikot bermain Sriwijaya FC kembali terjadi jelang keberangkatan menghadapi PSMS Medan.
"Mau bayar gaji atau mau kena sanksi kalu tim tidak berangkat," kata perwakilan skuat Tim Sriwijaya FC, Selasa (7/1/2025).
Menurut mereka, CEO PT Digi Sport Asia, Anggoro Prajesta telah berjanji dengan tim pelatih Sriwijaya FC dan perwakilan pemain bahwa manajemen SFC akan membayarkan gaji sebelum keberangkatan laga away ke Medan ini.
Sementara upaya CEO PT Digi Sport Asia, Anggoro Prajesta mendatangkan bala bantuan pemain pinjaman dari Persib Bandung untuk mengatasi krisis pemain Sriwijaya FC tak sepenuhnya disambut gembira.
Sebab yang dibutuhkan adalah uang. Pasalnya yang diharapkan tim pelatih Sriwijaya FC adalah pembayaran tunggakan gaji dan penambahan pemain mumpuni untuk bisa bersaing di babak play-off degradasi nanti. Sementara untuk merekrut pemain mumpuni juga butuh uang.
Misi penyelamatan Sriwijaya FC yang dilakukan PT Digi Sport Asia sebelumnya, gelombang 1 mendatangkan 5 Pemain Maung Anom yang didatangkan ke Palembang membawa misi penyelamatan Sriwijaya FC yang telah tiba Jumat (3/1/2025) malam.
Lalu gelombang 2 mendatangkan 5 Pemain Bandung United Tim Liga 4 Jawa Barat tiba di Hotel Majestic Palembang tempat menginapnya tim Sriwijaya FC, Senin (6/1/2025) malam ini.
Kemudian gelombang 3 dalam kategori kualitas yang akan dipinjamkan Persib Bandung kepada Sriwijaya FC ini kategori pemain Liga 1.
"Gelombang ketiga itu pemain Persib Liga 1 ada dua pemain. Satu pemain asingnya Mailson Lima dan satu pemain lokal tetapi namanya masih rahasia," kata Anggoro Prajesta.
Tuntutan butuh tambahan pemain mumpuni dan dibayarkannya tunggakan gaji skuat tim Sriwijaya FC kembali disampaikan kepada CEO Digi Sport Asia, Anggoro Prajesta.
Jajaran pelatih, pemain dan ofisial Sriwijaya FC meminta agar dibayarkan gaji minimal 2 bulan dulu sebelum laga pamungkas Pegadaian Liga 2 2024/25 menghadapi PSMS Medan vs Sriwijaya FC Sabtu (11/1/2025) Pukul 15.00 di Stadion Baharudin Siregar, Deli Serdang.
Selain itu juga pelatih butuh 7-8 pemain tambahan grade A untuk menambah daya gedor dan krisis pemain mumpuni Sriwijaya FC sehingga bisa terselamatkan dari degradasi.
"Mau tidak mau kalau kita mau tetap bersaing di Liga 2 harus ada penambahan pemain. Itu gak bisa tidak, karena di playoff degradasi itu berat. Banyak aspek yang mempengaruhi di situ. Kita harus siap," ungkap pelatih kepala Sriwijaya FC Hendri Susilo.
Beruntung dengan semangat yang tinggi, Sriwijaya FC yang hanya berkekuatan 15 pemain di line up saat mengalahkan FC Bekasi City dengan skor 5-3 di Stadion GSJ Palembang, Sabtu (4/1/2025) kemarin.
"Mestinya sudah 4 orang harus diganti. kenapa saya berpikir slow bung, slow bung. Kita hanya ada satu pengganti. Kalau saya menuruti, Waktu masih Panjang. Ganti satu, masuk satu, habis cadangan. Sakit satu, sakit dua, itu kita berpikir keras begitu," kata Hendri Susilo.