Berita Sriwijaya FC

Pasca Geruduk Kantor Sriwijaya FC, Aliansi Pecinta Sriwijaya FC Belum Bisa Hadirkan Tim Transisi

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Abdul Hafiz Sripo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasca 'mengkudeta' pihak PT Digi Sport Asia yang dinilai telah mengabaikan tugasnya selama ini, 3 kelompok suporter yang tergabung dalam Aliansi Pecinta Sriwijaya FC membocorkan skenario kedepannya. Mereka mengusulkan sejumlah nama-nama termasuk Wagub Sumsel Terpilh Cik Ujang untuk dijadikan Presiden SFC dan dr Syamsuddin Isaac SPOg sebagai manajer tim.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kabar terbaru skenario misi Aliansi Pecinta Sriwijaya FC masih belum bisa menghadirkan Tim Transisi detik-detik menjelang laga Pegadaian Liga 2 2024/25 menghadapi PSPS Pekanbaru besok.

Sebelumnya puluhan suporter Sriwijaya FC menggeruduk kantor sekretariat Sriwijaya FC di Komplek Ruko PS Mall Palembang, Rabu (11/12/2024) 'mengkudeta' PT Digi Sport Asia yang dinilai telah mengabaikan tugasnya selama ini.

"Menyikapi pasca aksi Aliansi Pecinta Sriwijaya FC ke kantor Sriwijaya FC di Komplek PS, kami 3 suporter sudah berusaha sekuat tenaga," ungkap Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH mewakili tiga kelompok suporter Sriwijaya FC kepada Sirpoku.com, Jumat (13/12/2024).

Plan pertama, kata Qusoi pihaknya membujuk pemain Sriwijaya FC untuk bermain di tanggal 14 ini. Termasuk juga minta tolong dengan sangat melalui Dirtek Indrayadi, pelatih kiper Ferry Rotinsulu dan Sektim Safizal Affandi.

Dimohonkan dengan sangat untuk pemain bermain dahulu di tanggal 14 untuk menghindari sanksi.

Jika sampai terjadi 'mogok main', maka klub Sriwijaya FC selain dikenakan sanksi denda, pemain Sriwijaya FC yang mogok main juga akan disanksi oleh Komdis PSSI berupa larangan bermain 1-2 tahun di Liga Indonesia.

"Nah dampak sanksi-sanksi itu sangat kami sayangkan, untuk kita hindari," kata Qusoi. 

Qusoi mengatakan bentuk kepedulian suporter dengan mendatangi kantor Sriwijaya FC dan diterima Manajer Sriwijaya Bapak Ajie Syahrial Bastari.

Ia pun sudah menyampaikan pemain akan main dengan syarat Digi Sport tidak mengelola lagi Sriwijaya FC terkhusus pada tanggal 14 nanti. 

"Makanya kami supporter hanya mediator tempat curahan pemain dan pelatih. Makanya kami sampaikan di situ. Harapannya akan masuk tim transisi yang akan mengurus Sriwijaya FC terkhusus tanggap 14 besok itu," kata Qusoi.

Qusoi mengatakan memang benar saat itu Wagub Sumsel terpilih H Cik Ujang dengan tim berkeinginan kedepan, termasuk orang-orangnya gubernur terpilih H Herman Deru akan ikut terjun mengelola Sriwijaya FC sebagai klub profesional. 

Karena mereka miris melihat Sriwijaya FC saat ini terpuruk dan hamper jatuh ke jurang degradasi. Dan APSFC menyambut baik itu.

Tapi permasalahan sekarang ini orang-orang tersebut itu bukan menarik diri. Mereka juga berharap pemain ini bermain dulu pada tanggal 14.

"Kami baru menangkap sinyal itu bahwa tim HDCU akan mengelola Sriwijaya FC setelah pelantikan gubernur. Ini kami yang agak drop karena posisi Sriwijaya FC ini lagi berjuang untuk lolos di babak play-off degradasi," terangnya. 

Makanya yang dikhawatirkan setelah 4 pertandingan ini, fokus di babak play-off degradasi di situ SFC butuh dana yang lebih besar untuk mengganti pemain supaya kita bisa lolos babak play-0ff degradasi dan bertahan di Liga 2 musim depan.
      
"Tujuan kami utama kami berharap gubernur terpilih HDCU bukan memaksa beliau masuk dalam sistem manajemen ecara cepat karena butuh proses. Termasuk RUPS dll. Karena kita tahu Digi Sport ini yang mengelola SFC secara sah saat ini," katanya.

APSFC ingin celah pintu masuknya HDCU untuk membantu dalam hal pendanaan di sponsorship-sponsorship untuk berjuang di babak play-off degradasi.

"Kita membutuhkan dana Rp 5 M. Itu yang kami dorong HDCU, terkhusus gubernur terpilih Bapak Herman Deru untuk merekomendasikan kepada sponsorship-sponsorship agar membantu SFC menuju babak play-off degradasi dan bertahan di Liga 2," katanya.

APSFC juga berkeinginan untuk menemui Herman Deru untuk mengirimkan orang-orangnya di manajemen lama SFC seperti manajer SFC terrdahulu H Hendriansyah (Kadis ESM Sumsel) dan Kadispora Sumsel H Rudi Irawan untuk membantu Sriwijaya FC posisi keadaan menuju play-off degradasi.

"Kami 3 kelompok suporter sebenarnya sangat ingin membantu keuangan Digi Sport yang lagi morat-marit. Kedepan target apabila HDCU dilantik, saham-saham yang mayoritas dimiliki Digi Sport akan diambil Kembali oleh Pemprov Sumsel supaya jangan ada lagi di kemudian hari konflik-konflik hutang," pungkasnya.

Pasca 'mengkudeta' pihak PT Digi Sport Asia yang dinilai telah mengabaikan tugasnya selama ini, 3 kelompok suporter yang tergabung dalam Aliansi Pecinta Sriwijaya FC membocorkan skenario kedepannya.

Pentolan 3 kelompok suporter itu yakni Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH, Ketum Sriwijaya Mania Eddy Ismail, dan Ketua Harian Singa Mania Muhammad Rocky S.Psi.

Jika di awal musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25, PT Digi Sport Asia sebagai pemegang saham mayoritas PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) menunjuk Achmad Reza Widjaja sebagai Presiden Sriwijaya FC. 

Reza ditetapkan sebagai presiden baru Sriwijaya FC dalam Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) bersama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) pada 10 Agustus 2024.

Kemudian pada 17 Agustus 2024 menunjuk Ajie Syahrial Bastari sebagai Manajer Sriwijaya FC dalam pengelolaan klub Sriwijaya FC.

Para pemain PSPS Pekanbaru terlihat menunggu sejam di luar gerbang tidak bisa masuk Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (13/12/2024) pagi untuk menjalani Offical Training jelang menghadapi tuan rumah Sriwijaya FC. (Sripoku.com/Angga Azka)

Baca juga: Bujuk Pemain Sriwijaya FC Agar Bertanding, Suporter S-MAN: Ingatlah Pengorbananmu Selalu Kami Kenang

Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH mewakili tiga kelompok suporter Sriwijaya FC mengatakan upaya pengambialihan pengelolaan klub dari PT Digi Sport Asia ini sebagai respon untuk menyelamatkan tim ini yang tak kunjung mendapat penyelesaian.

Ini berangkat dari aksi boikot 27 pemain yang bakal mogok main pada laga lanjutan Pegadaian Liga 2 2024/25 menghadapi PSPS Pekanbaru di Stadion GSJ Palembang, Sabtu (14/12/2024) nanti.

Momen telah terpilihnya Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih pasca pleno KPU hasil Pilgub Sumsel 2024 membuka ruang hadirnya kembali Pembina klub Sriwijaya FC.

Qusoi yang nampak seperti Panglima Perang kemarin mengatakan, ini menjadi tonggak sejarah bagi HDCU gubernur pilihan rakyat untuk membuktikan bahwa HDCU itu peduli dengan Sriwijaya FC kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan.

"Kami ingin HDCU itu mengulang masa memori manis Sriwijaya FC di saat Syahrial Oesman ataupun zaman Alex Noerdin untuk mengarak Piala sepakbola ini ke 17 kabupaten/kota kedepannya. Itu targetnya," ungkap Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH. 

Saat ini menurutnya, hapan di tangan HDCU inilah Sriwijaya FC itu bisa kembali ke habitat Liga 1. Karena memaklumi mungkin 5 tahun periode pertama Herman Deru saat itu bersama HDMY masih konsen mengurus infrastruktur dan stabilitas ekonomi pasca covid. 

Saat inilah Herman Deru untuk membuktikan janji awal periode pertamanya untuk mengangkat derajat Sriwijaya FC ke Liga 1. 

Momen ini sangat tepat dikarenakan Herman Deru didampingi Cik Ujang seorang pengusaha dengan jaringan yang kuat.

"Kami juga berharap kedepan usulan 3 kelompok suporter untuk Presiden klub Sriwijaya FC itu Bapak H Cik Ujang SH dengan Manajernya Pak Syamsuddin (Dr Syamsuddin Isaac Suryamanggala SpOG Dirut RSUD Siti Fatimah Az-Zahra Provinsi Sumatera Selatan)," kata Qusoi.

Tak sekadar dua tokoh ini yang dimajukan para suporter. Untuk mengisi kepengurusannya masa transisi ini nanti diharapkan hadir orang yang mengerti sepakbola ataupun yang peduli dengan Sriwijaya FC, orang-orang kepanjangan tangan dari HDCU.

"Intinya kalau kita kita lolos bertahan di Liga 2 setelah menjalani babak play-off degradasi, PT SOM menggelar RUPS dan kami berharap Bapak Cik Ujang jadi Presiden Sriwijaya FC," kata Qusoi.

Berita Terkini