"Walaupun ada sedikit-sedikit kendala tentu kalau yang namanaya kewajiban klub harus diselesaikan. Pemain juga berhak menanyakan hak-haknya itu. Tapi jangan sampai mereka tidak bermain. Tetaplah bermain karena marwah Sriwijaya FC ini," pungkasnya.
Indrayadi menyebut urusan tim tanggungjawab manajer. Melihat keberhasilan tim itu melekat ada pada sosok seorang manajer yang mengelolanya.
Indrayadi sendiri sebagai Dirtek yang ada di manajemen, tugasnya mendiskusikan dengan pelatih, mendatangkan pemain, menyiapkan tim, negosiasi dengan pemain kemarin itu dengan pelatih.
"Sekarang kalau bicara tentang teknis tim, saya ini berpikir bagaimana menyelamatkan tim dalam babak play-off," katanya.
Tentu dalam play-off ini harus ada perubahan dari komposisi tim dengan memasukkan sejumlah pemain baru yang bisa mengangkat tim ini atau bertahan di Liga 2.
"Karena fokus kita sekarang ini berpindah ke play-off, tidak lagi ke kompetisi yang sekarang. Itu job description saya yang saya bicarakan dengan pelatih dan asisten yang menanyakan tentang strategi-strategi yang akan kita capai kedepannya ini," terang Indrayadi.
Ia mengatakan tentu ini tidak bisa berjalan seperti diharapkan. Sementara kondisi keuangan SFC tidak semulus yang diharapkan karena terkendala.
"Ini patut jadi perhatian kita bersama, Direktur Teknis menyoroti hal-hal job description saya. Fokuslah ke tim yang akan play-off.
Bagaimana kita bertahan di Liga 2 tentu ada perubahan. Perubahan itu harus disupport dengan dana. Nah ini masih terkendala sementara ini," tandasnya.