Tajib mengatakan orangtuanya kadang dipanggil bila Gus Miftah mengikuti kegiatan pengajian di Lampung.
Selain itu, Gus Miftah juga telah menawarkan kedua orangtuanya untuk tinggal di Yogyakarta. Bahkan, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu telah membelikan rumah di Jogja.
"Tapi memang orang tua saya menolak karena bapak saya di sini dari masa bukaan di desa," katanya.
Orangtua Gus Miftah tinggal sejak desa itu bernama Desa Adirejo, Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Tengah.
Kemudian menjadi Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur.
"Bapak saya itu dari nol buka wilayah dan di sini mendirikan waktu dulu musala atau langgar kan gitu langgar karena memang Bapak saya punya basic pesantren dari Jawa Timur," katanya.
Di sisi lain, Gus Miftah juga mengaku bernasab langsung ke Kiai Ageng Muhammad Besari pendiri Pondok Pesantren Gerbang Tinatar atau Pondok Tegalsari Ponorogo.
Namun Tajib memastikan keluarganya bukan dari kalangan kiai.
Ayah Gus Miftah bernama Turut atau Murodi adalah petani, sedangkan ibunya pedagang sayur.
Keduanya dari Jawa bertransmigrasi ke Lampung.
Gus Miftah dalam beberapa ceramahnya mengklaim dirinya keturunan kesembilan dari Kiai Ageng Muhammad Besari.
Pendakwah berambut gondrong ini mengklaim nasab ayahnya tersambung ke Kiai Ilyas, putra Kiai Ageng Muhammad Besari.
Tajib mengatakan Gus Miftah anak ketiga.
"Alhamdulillaah sih sampai saat ini kalau memang masih diakui (adik) tapi," kata Tajib, dikutip dari Pos Belitung, Selasa (10/12/2024).
Ia dan keluarganya tinggal di Lampung di kawasan Jabung, yang sekarang dikenal dengan nama Adiluhur.