Inilah kondisi terburuk Tim Elang Andalas jika nanti harus menjalani babak play-off degradasi.
Tentunya persaingan tim akan sangat berat karena masing-masing tim berlomba dengan segala cara untuk memperbaiki tim, pemain, finansial agar jangan sampai terdegradasi ke Liga 3 musim 2025/26.
Ini akan lebih berat lagi dibandingkan pada saat Sriwijaya FC menjalani babak play-off degradasi musim 2023/24 lalu.
Hal ini dikarenakan kondisi tim-tim lain tentunya tak mau terdegradasi, sedini mungkin telah mengantisipasi agar bisa memperbaiki tim jelang putaran kedua ini.
Tim Sriwijaya FC yang masih hingga kini masih krisis pemain mumpuni dan finansial yang belum membaik harus segera gerak cepat agar jangan sampai terdegradasi ke Liga 3.
Meski untuk berbicara degradasi masih panjang perjalanan, namun Sriwijaya FC sudah harus bersiap diri untuk mengumpulkan pundi-pundi poin agar bisa lepas dari zona degradasi Liga 2 2024/25.
Untuk degradasi sendiri, dalam regulasinya masih akan menjalani babak play-off degradasi seperti yang dijalani Sriwijaya FC musim kompetisi 2023/24 lalu.
Jika melihat posisi saat ini Laskar Wong Kito sulit untuk masuk 3 besar. Tentunya ini harus ada strategi kolaborasi dari manajemen dan tim pelatih untuk mewujudkan itu.
Untuk diketahui Sriwijaya FC akan menjalani 4 laga away, dan 4 laga home di putaran kedua. Untuk laga home Sriwijaya FC ditahan imbang Dejan FC denagn skor 1-1 pada 10 November 2024.
Laga home kedua menjamu Persiraja Banda Aceh pada 1 Desember 2024. Laga home ketiga menjamu PSPS Pekanbaru pada 14 Desember 2024.
Laga home pamungkas menjamu FC Bekasi Citypada 4 Januari 2025.
Sedangkan 4 laga away Sriwijaya FC, yakni diawali bertandang ke PSKC Cimahi pada 15 November 2024.
Laga away kedua Sriwijaya FC akan berlaga di kandangnya Persikota Tangerang pada 20 November 2024.
Kemudian laga away ketiga akan bertandang ke Persikabo 1973 pada 19 Desember 2024.
Laga away pamungkas mendatangi markasnya PSMS Medan pada 11 Januari 2025.
Sejak awal PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator kompetisi telah memaparkan untuk babak play-off degradasi, 18 tim dibagi ke dalam empat grup, dimana ada dua grup dihuni empat tim dan dua grup lainnya punya lima peserta. Pertandingan pada fase ini dimainkan dengan sistem kandang – tandang.
Dua tim teratas klasemen akhir dari masing-masing grup akan bertahan di Liga 2 . Sedangkan dua dua tim terbawah klasemen akhir dari masing-masing grup otomatis terdegradasi ke Liga 3.
Untuk dua tim yang dihuni lima peserta, ada case khusus yakni tim peringkat 3-nya akan diadu lagi untuk menentukan satu tim yang degradasi. Sebab, aturan Liga 2 musim ini adalah 9 tim yang harus turun kasta.