Berita OKI

Bertahan Puluhan Tahun, Kisah Sukses Ningmas Usaha Bolu Cupu di Kayu Agung Pertahankan Cita Rasa

Penulis: Nando Davinchi
Editor: adi kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satunya pelaku usaha Bolu Cupu Ningmas Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang sudah ada sejak puluhan tahun silam.

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Kualitas dan konsistensi rasa adalah kunci penting yang harus diindahkan oleh para pelaku usaha kuliner jika ingin bisnis yang dijalankan dapat tetap bertahan dan terus berkembang.

Seperti salah satunya pelaku usaha Bolu Cupu Ningmas Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang sudah ada sejak puluhan tahun silam.

Dimana usaha tersebut tetap eksis hingga kini karena kualitas rasa dari bolu cupu produksinya tidak pernah berubah. Mereka sangat mempertahankan cita rasa telah turun temurun diwariskan.

"Kami mempertahankan proses pembuatan yang sangat tradisional, seperti masih pakai alat kocokan telur manual dan oven tungku serta tidak tersentuh moderenisasi," kata Ningmas kalung, pengusaha bolu cupu di Kelurahan Paku, Kecamatan Kayu Agung  dikonfirmasi Senin (30/9/2024) siang.

Dikatakan Ningmas, memproduksi sendiri bolu cupu tanpa pengawet dan bahan-bahan kimia yang dapat merugikan kesehatan konsumen.

"Memang bolu cupu makanan khas bagi orang Kayuagung, rasanya lezat membuat lidah ketagihan dan terjamin sehat karena tak memakai bahan pengawet," paparnya.

Menurutnya, dalam sehari mampu menghabiskan 50 kilogram adonan kue yang dikerjakan oleh tiga orang karyawan.

"Mulai pembuatan biasanya setelah sholat subuh sampai jam 14.00 WIB, sehari biasanya menghabiskan sampai 30 kilogram telur ayam dan 20 kilogram telur bebek. Karena memang disini kami menggunakan dua varian jenis telur,"

"Kalau misal dihitung perbiji, paling tidak bisa menghasilkan ya sekitar 1.000 lebih bolu yang siap jual atau lebih dari 100 kotak besar," urainya.

Dijelaskan untuk harga jual cukup terjangkau, semua berdasarkan isi dari bolu itu sendiri dan dibedakan antara bolu yang berbahan dasar telur ayam dengan telur bebek.

"Kalau yang bahan telur ayam untuk isi 25 harganya Rp 40.000 lalu isi 50 dijual Rp 55.000. Sedangkan telur bebek isi 25 harganya Rp 50.000 dan isi 50 seharga Rp 80.000,"

"Sedangkan segi rasa masih enak yang telur bebek, karena walaupun disimpan lama teksturnya masih tetap lembut," terang wanita berusia 60 tahun tersebut.

Meskipun sudah belasan tahun dan proses pembuatannya yang masih tradisional. Namun tetap bersyukur peminat bolu tak tergerus zaman.

"Usaha pembuatan bolu cupu ini sudah sekitar 17 tahun dan Alhamdulillah makin kesini peminat semakin banyak tentunya penjualan juga lebih meningkat," tambahnya.

Dijelaskan pemesan datang mulai dari Provinsi Jambi, Lampung, Jakarta, dan hingga Jawa. Bolu dapat bertahan sekitar 10 hari jika disimpan diruangan lembab.

Halaman
12

Berita Terkini