SRIPOKU.COM - Usai mencuat kabar Ruben Onsu menggugat cerai Sarwendah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kini sang pengacara bereaksi.

Munculnya pengecara Ruben Onsu, Minola Sebayang bak menepis pernyataan Humas II PN Jakarta Selatan, T. Marbun.

Sebelumnya Marbun menuturkan gugatan cerai dari Ruben Onsu kepada Sarwendah telah didaftarkan sejak 9 Juni 2024 oleh pengacara Ruben Onsu.

Seperti diketahui kabar perceraian Ruben Onsu dan Sarwendah menuai sorotan tajam publik.

Sebelumnya Sarwendah sempat membantah saat ada kabar dirinya yang menggugat cerai Ruben Onsu.

Namun usai kabar miring itu ditepis, kini dikabarkan pula Ruben Onsu justru telah mendaftarkan gugatan cerai terhadap Sarwendah.

Publik pun ramai mempertanyakan apa penyebab rumah tangga Ruben dan Sarwendah retak.

Namun mengejutkannya, pernyataan dari Minola Sebayang justru berbanding terbalik dari PN Jakarta Selatan.

Minola Sebayang mengatakan ia tak mengetahui tentang gugatan cerai tersebut.

Baca juga: Usai Gugat Cerai Sarwendah, Ruben Onsu Kepergok Masih Kenakan Cincin Kawin, Penampilan Jadi Sorotan

Diakui Minola, ia juga mengkhawatirkan bahwa berita tersebut sama seperti kasus Sarwendah sebelumnya.

Dimana, kabar Sarwendah menggugat cerai Ruben Onsu tidaklah benar adanya.

Pengakuan itu dikatakan Minola, dikutip dalam YouTube Cumicumi, Jumat (14/6/2024).

“Nanti kayak dulu lagi, kasus sarwendah gitu kan,” ujar Minola.

“Bukan dari saya juga yang ngomong,” imbuhnya.

Belum bisa memberikan informasi dengan detail, Minola mengatakan kepada tim wartawan untuk menghubunginya lagi nanti.

“Jam berapa ya belum bisa abang pastikan, nanti cobalah telepon lagi ya,” pungkasnya.

Padahal sebelumnya, Humas II PN Jakarta Selatan, T. Marbun menuturkan gugatan cerai dari Ruben kepada Sarwendah tersebut telah didaftarkan sejak 9 Juni 2024.

"Iya betul, jadi berdasarkan SIPP kita ada gugatan dari penggugat atas nama RSO (Ruben Samuel Onsu) melawan dengan S (Sarwendah) mengenai gugatan perceraian yang didaftarkan pada tanggal 9 Juni 2024," ujar Marbun.

Diakui Marbun, gugatan cerai tersebut telah dilayangkan lewat kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang.

"Penggugat RSO yang mengajukan sendiri melalui kuasa hukumnya," lanjutnya.

Disinggung soal penyebab perceraian, Marbun menegaskan tak dapat menjelaskan hal tersebut ke publik.

Sebab, hal tersebut masih bersifat privat.

"Alasan perceraian itu sudah pasti ada dituangkan di dalam gugatan, akan tetapi oleh karena perkara ini perkara perceraian dalam ruang lingkup privat."

"Kami tentu tidak bisa untuk menginformasikan itu kepada masyarakat umum karena ini juga sidangnya sifatnya tertutup," jelasnya.

Kendati soal permohonan perceraian, Marbun menjelaskan ayah tiga anak itu tak melibatkan soal hak asuh anak hingga harta gana-gini.

Pun gugatan dari Ruben Onsu tersebut murni hanya mengenai perceraian saja.

"Yang dimohonkan ya perceraian, untuk hak asuh anak tidak ada, gana-gini enggak ada."

"Murni hanya perceraian saja," terangnya.

Untuk sidang perdana perceraian Ruben dan Sarwendah, hakim telah memutuskan pada 9 Juli 2024, mendatang.

"Untuk sidangnya oleh majelis hakim yang ditunjuk menentukan hari sidang tanggal 9 Juli 2024," tandasnya.

Sekedar informasi, terkait gugatan cerai Ruben Onsu sudah tertera di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Berkas terdaftar dengan nomor perkara 551/Pdt.G/2024/PN JKT.SEL.

Psikolog Kuliti Dalang Kehancuran Rumah Tangga Sarwendah dan Ruben Onsu

Baca juga: 7 Daftar Bisnis Sarwendah, Ladang Penghasil Uang Istri Ruben Onsu Mulai dari Daster hingga Kuliner

Seorang psikolog Rose Mini Agoes Salim atau akrab disapa Bunda Romi turut menyoroti permasalahan rumah tangga Ruben Onsu dan Sarwendah.

11 tahun membina bahtera rumah tangga, hubungan Sarwendah dan Ruben Onsu terancam kandas di tengah jalan.

Sarwendah harus ikhlas menerima gugatan cerai dari Ruben Onsu.

Menanggapi hal tersebut, psikolog Bunda Romi menguak masalah yang terjadi.adi.

Bunda Romi mengungkapkan meskipun selama ini terlihat dari luar baik-baik saja, namun tidak tahu apa yang terjadi di dalamnya.

"Pada waktu kita melihat bahwa seseorang itu adem-adem aja, belum tentu di dalamnya itu adem tidak ada masalah," kata Bunda Romi.

"Karena di dalam perkawinan itu kan selalu ada kemungkinan ada masalah," lanjutnya.

Bunda Romi mengatakan, seiring berjalannya waktu permasalahan di dalam rumah tangga mestinya berbeda-beda.

"Perkawinan tuh kayak kita terima paket, paketnya dibuka ada masalah baru, tahun berikutnya kita buka lagi ada masalah baru ada suatu keunikan baru," ujarnya.

Kemudian, Bunda Romi menyinggung soal perubahan dari pasangan suami istri dalam menyikapi suatu permasalahan yang ada.

Sedangkan perubahan sikap itu, kata Bunda Romi, akan memengaruhi hubungan yang ada di dalam rumah tangga.

"Yang pasti adalah perubahannya itu, manusianya berubah."

"Pada zaman dulu mungkin masih waktu awal-awal sama-sama merintis dari bawah, tapi setelah berjalannya waktu dengan adanya perubahan yang istri berubah dan yang suami juga."

"Perubahan yang terjadi antara dua manusia itu berdampak pada perubahan atau hal yang terjadi dengan hubungan perkawinan," terangnya.

Bunda Romi pun menilai, sebelumnya memang sudah terjadi masalah namun belum terselesaikan.

"Yang selama ini mungkin udah ada tidak kemudian diselesaikan."

"Sehingga terus sampai sekarang akhirnya numpuk dan baru meledaknya sekarang," ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com.