SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Anang Purnomo Kurniawan mengundurkan diri dari tugasnya sebagai pengelola PPDB SMA di Sumatera Selatan (Sumsel).
Banyaknya tekanan dalam proses PPDB SMA tersebut, membuat Anang Purnomo memutuskan mundur dari jabatannya tersebut.
Anang mengaku pasrah dengan keputusan yang ia buat.
Namun ia masih menunggu dari pimpinan apakah ia masih ditugaskan atau tidak untuk mengurus PPDB SMA.
"Jangan dianggap ini sebagai konflik ataupun dianggap pecah belah, tidak ada konflik. Selagi sesuai aturan akan dijalankan sama-sama," kata dia, Rabu (29/5/2024).
Menurutnya, ia masih diminta pimpinan, apabila diperlukan penjelasan sesuatu dan lain hal kepada masyarakat, media, calon peserta didik dan pihak terkait lainnya terkait aturan PPDB.
• Polemik PPBD SMA di Palembang Sumsel, Pengamat: Ini Persoalan Serius, Pasca Anang Mengundurkan Diri
"Saya masih membantu asalkan itu sesuai aturan, kalau sudah di luar aturan maka itulah maksud dari surat pengunduran saya. Agar saya tidak diintervensi diluar aturan oleh siapapun," ungkapnya.
Menurutnya, bentuk intervensi yang dimaksud, tidak akan menanggapi lebih dalam pihak-pihak yang mengintervensi terkait PPDB ini.
"Saya sebutkan di surat saya yang mengintervensi mulai dari keluarga teman, rekan kerja dan lain-lain. Artinya mereka menganggap karena saya sebagai panitia PPDB mungkin bisa membantu," katanya
Untuk itulah, itu bisa menganggu konsentrasinya untuk melaksanakan, mengawal PPDB dengan baik. Maka pihaknya mohon kepada pimpinan agar tidak di intervensi, dan pimpinan mensuport itu.
"Mereka jawab ia sepakat silakan berpegang teguh sesuai aturan yang ada. Siapapun yang bertanya tentang PPDB pedomani sesuai aturan yang ada. Disitu maksudnya saya, pimpinan, dan pemerintah sinergi untuk menegakkan aturan mengembalikan aturan PPDB sesuai Permendikbud," katanya.
Sedangkan bentuk tekannya ia menceritakan, seperti handphone tengah hari sudah low bet karena banyak yang menghubungi. Padahal biasanya dari pagi sampai malam baterai masih.
"Kalau sekarang setengah hari sudah habis baterai, banyak yang nelpon, WhatsApp, dan itu saya Jawab. Ada pihak-pihak tertentu sebut saja oknum, yang minta bantuan," katanya.
Namun, itu konflik batin, jadi tidak bisa bantu, baik keluarga dan orang lain. Jadi mohon maaf ditegaskan tidak bisa membantu, jangan nanti dengan keluarga tidak bantu di luar terdengar bantu orang lain.
"Maka saya pertegas dengan surat itu bahwa saya tidak mau diintervensi," katanya.