Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ ٥
Wa lâ antum ‘âbidûna mâ a‘bud
Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِࣖ ٦
Lakum dînukum wa liya dîn
Untukmu agamamu dan untukku agamaku.”
Baca juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Hajat Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan, Niscaya Keinginan Dikabulkan
Sering Dibaca Rasulullah
Dikutip dari berbagai sumber, dijelaskan Rasulullah selalu mengawali harinya dengan dua surat tersebut yaitu dibaca pada shalat sunah fajar dan mengakhiri harinya dengan membaca dua surat itu pula, yaitu dengan membacanya pada shalat sunah setelah maghrib.
Adapun dua surat tersebut adalah surat al-Ikhlas dan surat al-Kafirun.
Menurut Ibnu Qudamah dalam al-Mughni, para ulama sepakat bahwa kesunahan membaca dua surat itu pada shalat sunah fajar dan maghrib sebagai bentuk pengamalan atas hadis berikut
وعن ابن عمر رضي الله عنهما قال : ( رَمَقتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ عِشرِينَ مَرَّةً يَقرَأُ فَي الرَّكعَتَينِ بَعدَ المَغرِبِ ، وَفِي الرَّكعَتَينِ قَبلَ الفَجرِ : ” قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُونَ ” و ” قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” )
Dari Ibnu Umar ra berkata, “Aku memperhatikan Rasulullah Saw selama dua puluh kali, saat shalat dua rakaat setelah Maghrib dan shalat dua rakaat sebelum Subuh beliau senantiasa membaca qul yaa ayyuhal kaafirun dan qul huwallahu ahad.” (HR. Nasa’i)
Menurut Imam Nawawi dalam al-Azkar, sanad hadis tersebut bagus.
Begitu pula Imam Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah dan Syaikh Syakir dalam Tahqiq al-Musnad, menilainya sebagai hadis yang shahih.
Dalam Tuhfatul Ahwazi, Imam al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa Rasul senantiasa membaca surat al-Kafirun pada rakaat pertama dan surat al-Ikhlas pada rakaat kedua ketika shalat sunah fajar dan ba’diyah maghrib.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News